Musim Tanam Tembakau Tiba, Petani di Desa Legoksari, Temanggung Gelar Ritual Among Tebal

14 Jan 2020 13:00 2174 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Setiap musim tanam tiba petani Legoksari gelar ritual Among Tebal

Warga Desa Legoksari sebagian besar mata peuncahariannya sebagai petani tembakau.Hampir semua penduduk desa ini bekerja sebagai petani  sehingga tak heran ketika berkunjung ke desa ini menjumpai para petani sibuk dan beraktifitas di ladang tembakau saat masa tanam dan panen tiba . Lahan pertanian  tembakau di Desa Legoksari mencapai 400 hektar dan dari 400 hektar lahan pertanian ini sebagian besar ditanami tanaman tembakau Srintil.

Ketika berkunjung ke Desa Legoksari ada kegiatan unik dan menarik saat masuk musim  tanam tembakau tiba yaitu tradisi Among Tebal .Tradisi Among Tebal salah satu kebiasaan dan tradisi unik khas Desa Legoksari saat datang musim tanam tembakau.Among Tebal ,sebuah ritual yang dilakukan Petani Desa Legoksari untuk  memulai tanam tembakau di lahan pertanian.

 

Desa Legoksari salah satu desa berlokasi di lereng Gunung Sumbing tepatnya Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Wilayah Desa Legoksari berada pada ketinggian 1700 meter dari permukaan laut membuat wilayah ini dingin dan selalu diselimuti kabut.

 

Pada saat musim tanam tembakau dimulai petani tembakau di Desa Legoksari, Temanggung tidak segera  langsung melakukan kegiatan tanam bibit tembakau ke lahan pertanian .Masyarakat di Desa Legoksari ini biasanya melakukan kegiatan ritual Among tebal setiap musim tanam tembakau tiba 

 

Ritual Among tebal sebagai tanda awal memulai musim tanam tembakau. Masa tanam tembakau sejenis srintil yang ditanam oleh petani Desa Legoksari tidak bisa dilakukan setiap musim.Tanaman tembakau srintil hanya terjadi pada bulan Febuary sampai bulan September disaat musim kemarau tiba . Tanaman tembakau Srintil proses pertumbuhannya  tidak boleh banyak air, tidak boleh kekurangan air, tetapi tiap hari minum air agar tanah tetap lembab secara alami.

Ritual Among Tebal merupakan ritual memulai tanam tembakau sekaligus sebagai permohonan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar selama proses menanam sampai mengolah dan menjual tembakau diberi keselamatan dan kelancaran .Ritual Among Tebal diawali kirab tumpeng berisi uang kertas ingkung ayam,jajan pasar,buah- buahan ke ladang tembakau.

Setiba di ladang tembakau  sesepuh desa membakar kemenyan sambil berdoa kemudian kemenyan itu digunakan untuk mengasapi bibit tembakau agar bibit tembakau subur .Bibit tembakau yang telah diasapi kemudian diserahkan kepada pemiliknya.Acara selanjutnya sesepuh desa menabur beras merah di atas lahan agar  tembakau tumbuh subur kemudian diikuti pemiliknya dengan menanam bibit tembakau yang diiringi bunyi letusan puluhan mercon rentengan yang digantung disebuah tongkat bambu.

Usai ritual tanam tembakau petani menuju tanah lapang yang dikenal dengan nama lahan Sekinjeng untuk berdoa bersama-sama. Tumpeng beserta beragam makanan mulai dari ingkung ayam jantan ,jenang,jajan pasar ,berbagai buah-buahan dan hasil pertanian disajikan di atas tikar .Di Lokasi tersebut petani berdoa bersama-sama yang di pimpin tokoh agama setempat dilanjutkan makan bersama ditempat lokasi.

Ritual Among Tebal  bagi Petani di Desa Legoksari menjadi  suatu keharusan dan wajib dilakukan oleh para petani  tembakau desa ini sebelum mulai awal tanam tembakau .Pasalnya suatu ketika ada petani tidak melaksanakan tradisi Among Tebal saat musim tanam tiba,akibatnya kualitas tembakau menjadi jelek dan tidak laku dipasar.

Suasana ritual Among Tebal makin meriah tidak saja sebagai awal mulai musim tanam tembakau ,tetapi juga  sebagai ajang mempererat tali persaudaraan. Kemeriahan ritual Among Tebal semakin terasa kehadiran seniman gunung setempat mementaskan kesenian tradisional kuda kepang,topeng ireng kolaborasi dengan kesenian reog sebagai tanda akhir ritual Among tebal.

Among tebal juga merupakan ritual memulai tanam tembakau sebagai warisan nenek moyang dan telah ada sejak dahulu berlangsung turun temurun  tidak bisa ditinggalkan .Ritual Among tebal memiliki nilai-nilai kearifan budaya lokal seperti gotong royong, kebersamaan, kekeluargaan, cinta alam dan sikap selalu bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa sehingga tradisi seperti ini terus diwariskan.

Tags

About The Author

Suryatiningsih 43
Ordinary

Comments

You need to be logged in to be able to post a comment. Click here to login
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel