Lagu Merry Christmas, berkumandang dengan merdu tepat tengah malam perayaan Natal dan tahun baru di kota Den Haag, dimana dua orang gadis belia, cantik dan smart, bekerja sebagai penulis di Daily New York Times terlaris, adalah Lynsay Madge dan Jeaniene Caeli tengah menikmati maraknya suasana pesta di rumah kediaman keluarga besar Rachael Argeneau dan malam pun berlalu dengan penuh kegembiraan. Lynsay dan Jeaniene mampu melupakan sejenak tentang penggemar setia mereka atau setumpuk kertas yang tersusun rapi di atas meja kerja mereka masing – masing, asyik menikmati sudut kecil dari kehidupan malam kota Den Haag dalam perayaan gemerlap Natal dan tahun baru dimana penduduk setempat berbondong - bondong ke salah satu taman bunga yang ada tepat di jantung kota, merayakan impian dan keinginan abadi mereka di hari penuh berkat ini. Lebih baik daripada kunjungan tengah malam dari Santa Claus, lagu – lagu gereja tersebut membuktikan bahwa tidak ada yang melakukan kidmatnya malam perayaan Natal sebaik Madge dan Caeli.
Seperti salju turun sangat deras di luar rumah keluarga Argeneau, kompleks vila mewah Wageningen, Maastricht, Roermond. Kabin – kabin rumah tertutup tebalnya salju, dan hal – hal magis mulai terasa sampai ia bertemu titik terindah dari sebuah keajaiban dunia.
Teddy Taidhgin adalah tetangga baru dari keluarga Argeneau, telah lama hidup merantau di luar negeri sebagai seorang pengusaha muda sukses, sedang berlibur di Den Haag untuk perayaan Natal dan tahun baru.
Meskipun mereka berdua adalah tetangga dekat tetapi antara nona Rachael dengan Teddy jarang bertemu apalagi untuk kumpul – kumpul dalam sebuah pesta, namun akhir tahun ini semua kebiasaan buruk tersebut sepertinya akan berubah karena Lynsay secara tidak sengaja berjalan – jalan ke taman belakang vila dan menemukan pemuda tersebut juga kebetulan berdiri di taman samping vilanya, semenit mereka saling beradu pandang kemudian pemuda itu berlalu begitu saja, masuk ke dalam vilanya yang terlihat sepi. Keadaan sunyi senyap apalagi jauh memandang ke semak – semak pohon perdu yang banyak tumbuh di hutan kecil terletak tidak jauh dari belakang vila keluarga nona Rachael. Alih - alih merasa seperti seorang putri bertemu dengan seorang pangeran, Lynsay merasa bak seekor burung pungguk merindukan indahnya sebutir bintang kecil di atas langit dalam kelamnya hujan salju dan musim dingin di kota ini.
Sepuluh menit menikmati keindahan taman bunga keluarga Argeneau, Lynsay kembali ke ruang tamu tempat pesta kecil sedang berlangsung. Tiba – tiba dia kaget karena pemuda tetangga sebelah sudah berada di sini untuk bergabung dengan mereka bersama – sama merayakan sebuah pesta tahun baru dan perayaan Natal.
Di dalam vila Rachael Argeneau.
Suasana pesta yang dihadiri oleh sekitar 40 tamu, masing – masing adalah kolega, kerabat dan teman – teman berlangsung meriah, kasual dan intimate. Party dinner yang digelar nona Rachael di vila kediaman keluarga besarnya, di mulai kira - kira pukul 20.30, dengan diawali pertunjukkan kembang api kurang lebih 10 menit di kebun bunga belakang vila. Meski udara terasa sangat dingin, para tamu undangan terlihat begitu menikmati makan malam mereka dan cocktail yang tersedia juga sangat menggoda.
Bagi Jeaniene, pesta akhir tahun kali ini lebih untuk memanjakan perutnya saja dengan beragam hidangan terlezat di dunia, sebuah makan malam ternyaman yang pernah dia nikmati dari dua pon osetra kaviar, salad wine Merlot dan buah pir hijau rebus, sepiring keju kambing, campuran manis buah ara, kacang macadamia disiram dengan saus raspberry diselingi acara ringan dengan minum segelas wine Chateau d'Yquem atau lemon sorbet. Hidangan utama adalah surf dan turf berupa aneka steak yang di pan - seared bersama jamur matsutake asli Jepang dan seekor lobster Afrika Selatan dalam baluran saus sampanye dengan asparagus putih dicampur truffle hitam. Hidangan penutup merupakan favorit gadis cantik ini yaitu tiga lapis cokelat tart bertekstur sangat lembut dengan selai raspberry, daun emas dan puding Cognac Louis XIII. Sebotol Château Lafite Rothschild 2010 benar – benar menjadi penutup semua. “ Orang - orang menikmati makan malam ini sebagian besar hanya untuk mengenang tuan rumah pesta yang begitu brilian menjamu tamu undangannya sehingga selamanya mereka mengenang suasana pesta ini sebagai sebuah momen yang paling indah. “ pikir Jeaniene tanpa menyadari ada sepasang mata yang terus membuntutinya sejak pertengahan pesta dimulai.
Teddy memutuskan untuk kembali ke kota New York dimana satu keperluan penting sedang menunggu dan dia harus meninggalkan teman – teman barunya di kota kecil ini. Dia menyadari setelah menemukan jati dirinya kembali dalam derasnya hujan salju yang turun, ia sudah bertemu Rachael, Lynsay dan Jeaniene, meskipun dalam perasaan bersalah karena memiliki perasaan semacam hasrat seksual tinggi bagi seorang wanita sexy, cantik dan dewasa seperti Lynsay sementara sisi terdalam hatinya justru dia merasa begitu tertarik dengan sahabat Lynsay yaitu Jeaniene, seorang gadis Perancis sangat sederhana, lembut dan penuh keibuan.
Secepat penilaian itu tumbuh, ia dan Rachael memutuskan kembali mengingat ke awal pertemuan singkat mereka dalam pesta kecil ini, dimana nona Rachael akhirnya memutuskan dan tahu langsung bahwa Teddy adalah pasangan hidup terbaik buat Lynsay.
Sementara di kota New York, Katricia Daniel dan Teddy Taidhgin membuat beberapa keputusan penting untuk kemajuan perusahaan mereka, meskipun hubungan kerja yang ada sedikit terganggu oleh emosi karena kehidupan cinta di antara mereka masih terasa asli.
Waktu itu musim dingin di kota New York.
Suasana di jalan raya utama terlihat lebih sunyi dibandingkan saat musim panas atau musim semi tiba. Namun kondisi ini merupakan sebuah tantangan tersendiri khusus bagi orang – orang yang lalu lalang di sekitar kota. Hawa berada lebih rendah pada titik beku sangat menusuk tulang sepertinya bukanlah menjadi alasan untuk mereka melewatkan hari – hari seru untuk berpetualang menikmati suasana indah kota Big Apple di musim dingin. Pohon - pohon rowan dan pohon daun warna – warni berjejer rapi dipinggir jalan raya atau pun taman – taman kota kini hanya tinggal batang serta rantingnya saja, rapuh diterpa angin dingin kota New York. Karena angin inilah yang menyebabkan kondisi kota menjadi sulit bagi traveler yang tidak terbiasa dengan cuaca buruk di musim dingin. Namun tidak mengurangi kebiasaan lama warga setempat untuk mengajak sebentar anjing – anjing kesayangan mereka jalan – jalan mengelilingi cantiknya kota New York karena warga kota sudah terbiasa dalam kondisi jelek seperti ini dan tidak begitu terlalu mempersoalkan masalah tersebut, bahkan beberapa diantara mereka tetap saja semangat untuk berjalan kaki pergi ke suatu tempat yang mereka bisa jangkau.
Kebiasaan jalan kaki yang dilakukan oleh mereka dari pagi sampai malam hari merupakan salah satu kegiatan favorit yang mereka gemari, karena jalan kaki seakan adalah makanan sehari - hari mereka. Gemerlapnya suasana kota New York membuat warga maupun turis mancanegara tak bisa hanya berdiam diri begitu saja di dalam rumah. Salah satu tempat yang paling banyak dikunjungi adalah kawasan Times Square, terkenal ketika malam tiba apa pun musimnya, tak terkecuali, orang – orang selalu ramai mengunjungi Times Square. Mereka berbaur menjadi satu antara melewatkan suasana indah di malam hari nan panjang.
Bulan Februari, masih di musim dingin yang kelam !
Jumlah cinta yang pernah kita berdua miliki adalah sesuatu yang aku tidak pernah berpikir bahwa akan memiliki kemampuan melampaui perasaan – perasaan itu sendiri. Aku sebenarnya belum siap ketika kita hendak berencana untuk memulai mengembangkannya menjadi lebih dalam, sebuah perasaan bergairah untuk Anda, dan aku jujur ââtidak tahu apa itu. Setelah begitu banyak orang lain lewat dalam kehidupan pribadi ini, mengapa aku masih merasa seperti pertama kita menjalani sebuah hubungan lain, tiga tahun yang lalu ? Dan apakah Anda juga merasakan hal yang sama tentang saya ? Aku merindukanmu dan merasa mencintai apa yang pernah kita miliki dan aku mencintai kenangan kita. Aku membutuhkan itu ! Ketika aku memeluk tubuh mungil itu, aku seperti mendapatkan bintang terang seolah - olah begitu dekat seperti lilin - lilin kecil yang diterangi oleh cinta kita berdua. Anda memberi saya malam paling bergairah dan ciuman terlembut. Ketika kita dalam satu pelukan, aku merasa sangat nyaman dan kuat. Saya tidak ingin untuk berpikir tentang masa depan . Tidak sama sekali, tidak pada saat - saat seperti ini ketika saya merasa sangat senang dan nyaman berada disamping Anda dalam kondisi seperti ini.
Jalinan asmara yang telah mereka berdua jalani selama kurun waktu tiga tahun itu pun akhirnya selesai.
Katricia Daniel.
Untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku merasa begitu tak berdaya dan tidak bisa mengatakan apa - apa. Pernah aku mencoba untuk menangis diam – diam karena satu – satunya hal yang membuat detak jantung ini masih berdenyut adalah sebuah senyuman yang teramat menawan dari Anda ! Namun melihat seraut wajah kusut dan tampak begitu sedih tanpa sebuah riak seperti biasanya ? Aku mulai merasakan bahwa hidup ini begitu sepi. Dua jernih air mata turun membasahi kedua pipi ini. Anda mengubah waktu sangat cepat, Anda tidak ingin aku melihat kehidupan dan kenangan terindah kita di masa – masa lalu lagi kan ? Pada saat itu aku tahu kau mulai berhenti mencintaiku. Aku hanyut lagi dalam pikiran – pikiran yang tidak begitu penting. Waktu tidak memiliki arti sama sekali ketika akhirnya aku bisa berjalan – jalan lagi dengan Anda tanpa terikat tali cinta !
Satu bulan berlalu dalam damai, awal musim semi tahun ini Teddy Taidhgin memutuskan untuk pindah dari kantor pusat di kota New York ke kota Den Haag, untuk memulai dan menata lagi sebuah kehidupan baru di kantor cabang mereka yang baru ekspansi di kota dengan seribu satu warna – warni dari keharuman aneka bunga, ada kembang tulip, atau bisa sewaktu – waktu menikmati udara segar taman mawar, dengan beragam koleksi tercantik mawar – mawar dari mancanegara, ada cherry girl rose, berleburg rose, bunga mawar Leonardo Da Vinci,  schackenborg rose, mawar queen of hearts, valencia, rose Andre Willemse, aspirin rose, fortuna rose dan sweet dream.
Udara di pagi ini sangat cerah, Teddy perlahan – lahan mengendarai mobilnya dari kompleks vila mewah Wageningen, Maastricht, Roermond kota Den Haag menuju ke salah satu kawasan wisata taman bunga mawar Lottum.
Hari ini adalah minggu tanggal 9 September, hujan turun gerimis tidak begitu menghalangi niatku untuk jalan – jalan mengelilingi keindahan kota sendiri, dan aku memutuskan mengunjungi taman bunga ini, meskipun angin di awal musim semi sedikit kencang, namun sepertinya tidak bermasalah terhadap mahkota – mahkota bunga mawar yang sebagian rontok oleh hujan dan angin, karena nanti pasti akan mekar lagi dari kuncup – kuncup bunga yang lain.
Dimana – mana terhampar warna – warni bunga mawar, ada merah darah, kuning, putih atau merah muda dan warna – warna menarik lainnya. Pemandangannya sungguh mempesona apalagi dalam balutan udara sejuk dan hujan turun gerimis. Anda bisa memilih tanaman mawar yang Anda suka. Sebagian merupakan tanaman mawar langka yang hanya boleh dilihat saja atau diabadikan dengan kamera kesayangan Anda untuk dibuat photo – photo yang cantik dan sebagian lagi dijual sesuai dengan harganya, beragam yang ditawarkan dari termahal hingga yang paling murah. Tidak mengenal musim, mawar – mawar itu berbunga sepanjang masa dan dalam jumlah yang banyak sekali. Double color rose adalah salah satu bunga mawar yang paling menarik perhatian saya, membuat saya berkali – kali menarik nafas panjang akan pesona keindahannya dan terkagum - kagum dengan warna mahkotanya.
Di tempat lain terhampar bunga marigolds atau sering disebut sebagai studentenblume, bunga ini berfungsi melindungi tanaman mawar sehingga sering ditanam bersama – sama dengan kebun bunga mawar, mereka akan membuat mawar – mawar itu semakin tumbuh subur dan lebih baik. Bunga marigolds merupakan salah satu tanaman pendamping terbaik.
Jenis tanaman mawar lainnya yang juga menarik mata ini sehingga tidak merasa jemu untuk memandangnya adalah stammrose atau rose tree, merupakan pohon semak bunga mawar dengan daun - daunnya bertekstur tebal dan terkumpul hanya dibagian atas pohon. Setahu saya, kira – kira membutuhkan waktu tiga tahun untuk menghasilkan bentuk semak mawar menjadi seperti sebatang pohon yang tinggi. Tetapi jika melihat secara keseluruhan dari isi taman mawar di sini, batang mawarnya rata – rata tinggi, bahkan ada yang melebihi tinggi badan saya, menebarkan keharuman khas yang begitu menyengat, ada yang mempunyai tekstur wangi lemah dan sebagian lagi sangat kuat menusuk hidung.
Menjelang malam tiba, aku sudahi jalan – jalan mengelilingi taman mawar, tentu tak lupa aku membeli beberapa pohon dari jenis mawar mein munchen yang memiliki mahkota bunga tebal, keharuman menyengat, dan double color rose yaitu oranye, kuning dan merah, juga bunga mawar dari jenis doris tystermann rose yang memiliki kelopak bunga bersusun, tebal dan berwarna oranye dengan tingkat keharuman nomer satu di dunia, begitu segar. Berjalan menuju ke pintu keluar taman, mataku sempat melihat beberapa kios di pinggir jalan dekat pintu dengan meja – meja yang berjejer rapi memajang aneka tanaman bunga mawar dari berbagai jenis, benar - benar mempengaruhi mata ini dan ingin sekali lagi memborong semua bunga yang ada.
Akhirnya aku mengucapkan salam perpisahan untuk semua mawar – mawar itu, kembali ke kota Den Haag.
Goodnight !                    Â
Â
Â
Â
Â
Â