Ingin Jadi Pembuat Manga? Pikirkan Lagi

9 Oct 2015 20:00 5626 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Inilah jadwal gila pembuat One Piece sehari-hari.

Banyak orang berpikir bahwa menjadi seorang penulis komik Jepang atau yang biasa kita sebut manga itu adalah sebuah hal yang menyenangkan dan mudah.

Apalagi bagi kebanyakan orang yang memang pintar menggambar dan membuat sebuah plot cerita. Mungkin profesi sebagai manga artist merupakan profesi idaman mereka. Tapi apakah kehidupan mereka memang seindah dan semudah yang banyak orang bayangkan?

Jika sebuah karya manga menjadi sebuah karya yang “meroket” hingga populer ke berbagai belahan dunia, tentu si pembuatnya akan merasa senang karena karyanya disukai ribuan hingga jutaan orang. Selain itu, bayaran yang didapat oleh seorang pembuat manga yang karyanya sudah diminati dan digemari banyak orang juga sangat besar.

Membeli banyak mobil atau bahkan rumah yang luas di Jepang bukanlah impian semata.

Namun, bagi mereka yang memiliki pikiran untuk menjadi seorang manga artist hanya karena mereka memiliki bakat menggambar dan membuat cerita yang bagus.

sebaiknya Anda mengurungkan dulu niat tersebut, dan gunakan sedikit waktu Anda untuk membaca jadwal dari seorang pembuat manga paling sukses di Jepang, yang telah berhasil mengantarkan karyanya yang bernama One Piece menjadi salah satu manga terpopuler di seluruh dunia.

Nama pembuat manga sukses tersebut adalah Eiichiro Oda.

Ketika mengeluarkan debut pertama dari komik One Piece, umur Eiichiro Oda masih 22 tahun. Yang artinya, pembuat One Piece yang bercerita tentang kisah bajak laut tersebut sudah menggambar manga tersebut lebih dari 18 tahun, dimana umurnya sekarang adalah 40 tahun.

Pasti ada yang berpikiran bahwa membuat satu chapter komik tersebut tidaklah sulit bagi Eiichiro Oda karena dengan penghasilannya selama 18 tahun ia harusnya sudah memiliki perusahaan yang khusus dalam membuat komik One Piece.

Namun hal itu tidaklah benar. Selama 18 tahun Eiichiro Oda membuat komik One Piece hanya dibantu beberapa asistennya saja. Karyanya juga jarang mendapat komplain, atau kritik dikarenakan setiap minggunya.

karena Eiichiro selalu memunculkan ide-ide baru berupa cerita-cerita lanjutan dari One Piece yang kemudian ia tuangkan sendiri ke dalam kertas gambarnya.

Tidak hanya ide-idenya yang terus bermunculan dan membuat One Piece semakin ramai. Kualitas dari gambar yang dibuat oleh Eiichiro juga menjadi lebih baik dibandingkan ketika komik ini pertama kali dirilis.

Lalu bagaimana pembagian waktunya sehari-hari sejak debut karya One Piece-nya di industri manga di Jepang?

Menurut Hamusoku.com, hari-hari Eiichiro Oda biasanya diisi oleh jadwal berikut ini:

• Bangun jam 5 subuh, diteruskan dengan bekerja

• Bekerja seharian dipotong dengan waktu istirahat seperti untuk makan

• Selesai bekerja jam 2 subuh kemudian diteruskan dengan tidur

Dengan kata lain, pembuat manga sukses ini hanya tidur selama 3 hingga 4 jam saja seharinya selama 18 tahun.

Bisa dibayangkan kan kalau kita bandingkan dengan orang-orang yang setiap harinya hanya bekerja 10 hingga 11 jam setiap harinya lalu kemudian ingin menjadi seorang manga artist?

Bahkan mengutip pernyataan Eiichiro Oda yang dilansir oleh Hamusoku.com, ia jarang sekali mengambil liburan bahkan di hari-hari istirahat seperti hari sabtu dan minggu. Hal ini ia lakukan demi memanjakan para penggemar One Piece yang selalu menantikan manga tersebut hadir setiap minggunya.

Untuk metode atau cara bekerjanya sendiri, Eiichiro membagi-bagi perencanaan pembuatan setiap chapter-nya seperti yang tertulis di bawah ini:

• Senin – Rabu: Pembuatan name (storyboard) dan dialog karakter

• Kamis – Sabtu: Menggambar dan melakukan proses inking

• Minggu: Mewarnai dan melakukan hal lain yang belum selesai

Itulah hari-hari Eiichiro Oda selama 18 tahun membuat One Piece. Jika ada rekan pembaca yang memang berniat menjadi seorang manga artist sukses dikarenakan godaan harta atau yang lainnya. Mungkin harus mempertimbangkannya lagi setelah membaca ini.

Karena setahu penulis, banyak karya manga yang memang bagus, tapi tidak diteruskan hanya karena para manga artist-nya tidak sanggup memenuhi tuntutan dari para editor mereka. Sedangkan tuntutan editor itu sendiri merupakan tuntutan dari publisher tempat dimana manga tersebut dipublikasikan. [FM]

 

Tags pekerjaan

About The Author

Fahd M. 80
Professional

Fahd M.

Saya suka menulis tentang hal-hal yang berkaitan dengan teknologi, khususnya gadget dan komputer. Selain itu saya juga suka hal-hal yang berkaitan dengan Jepang.
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel