Seorang mantan petinggi Google rupanya menyimpan permasalahan yang ia pendam selama bekerja di perusahaan raksasa internet tersebut. Pria tersebut bernama James Whittaker dan menjabat sebagai engineering director Google sebelum akhirnya memutuskan pindah ke Microsoft. Menurutnya, pembuatan jejaring sosial Google Plus dan fokus Google terhadap bisnis iklan dianggap Whittaker merupakan sebuah kesalahan.
"Google dahulu merupakan perusahaan teknologi yang selalu mendorong pegawainya untuk terus berinovasi. Dan Google yang saya tinggalkan saat ini adalah sebuah perusahaan periklanan dengan fokus kekuasaan korporasi sendiri" ujarnya di blog resmi Microsoft Developer Network. Pernyataannya mengenai kebijakan Google Plus tersebut merupakan alasan mengapa dirinya pindah dari Google.
Masih menurutnya, Google banyak mengiming-imingi karyawannya untuk terus meningkatkan sisi kewirausahaanya dengan bonus. Sementara, saat itu iklan hanyalah pelengkap perusahaan itu saja. Whittaker menambahkan,kepemimpinan Eric Schmidt lebih menekankan perusahaan pada inovasi. Sedangkan kepemimpinan Larry Page terlalu banyak mengurusi kepentingan bisnis.
Google Plus menurutnya adalah sebuah kegagalan karena menjadikan budaya Google terpisah menjadi dua era, yakni sebelum Google Plus dan sesudahnya. Dan Whittaker berpendapat bahwa era sesudah Google Plus sangatlah menyedihkan. Google baru saat ini terlalu fokus untuk memuaskan pengiklan daripada usernya. [MS]
