1

Smartphone Murah akan Menjadi Highlight Tren Tahun ini?

9 Mar 2012 12:00 3463 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Tahun lalu pasar ponsel digemparkan dengan berlomba-lombanya vendor mengeluarkan smartphone high-end dengan kemampuan canggih dan harga mahal. Hampir setiap bulan muncul smartphone baru dengan kemampuan, baik dari spesifikasi ataupun fitur, yang melebihi produk pendahulunya. Tetapi nampaknya hal ini akan sedikit berubah pada 2012.

Tahun lalu pasar ponsel digemparkan dengan berlomba-lombanya vendor mengeluarkan smartphone high-end* dengan kemampuan canggih dan harga mahal. Hampir setiap bulan muncul smartphone baru dengan kemampuan, baik dari spesifikasi ataupun fitur, yang melebihi produk pendahulunya. Tetapi nampaknya hal ini akan sedikit berubah pada 2012. smartphone murah akan menjadi pangsa pasar yang dibidik oleh banyak vendor ponsel, atau setidaknya menjadi sejajar dengan produk high-end. Sinyal ini terlihat pada Mobile World Congress (MWC) 2012 lalu.

Seperti pameran produk elektronik pada umumnya, acara biasanya diselingi oleh perangkat high-end, tetapi *smartphone murah untuk pasar negara berkembang ikut masuk dalam pengumuman besar di MWC 2012. Tahun lalu memang sudah ada produk smartphone murah, namun tahun ini akan menjadi lebih banyak dan vendor besar pun mulai melirik pangsa pasar tersebut.

Memang vendor-vendor ponsel masih merilis produk high-end pada acara MWC 2012, seperti HTC yang merilis trio produk high-end dengan produk berkasta tertingginya HTC One X dengan prosesor quad core, serta Panasonic ELUGA yang jelas menargetkan pengguna yang ‘lebih makmur’. Namun untuk setiap satu produk smartphone high-end yang terjual, terdapat beberapa smartphone murah yang terjual, kemungkinan oleh orang yang baru pertama kali menggunakan smartphone, dan pangsa pasar itulah yang pada tahun ini termasuk dalam target utama.

Nokia telah mengumumkan perjuangan yang tak terduga pada pasar Negara berkembang pada bulan Januari, mengakui bahwa penyusutan Symbian berlangsung di tingkat yang lebih cepat dari yang diperkirakan. Pembeli smartphone baru tampaknya lebihmemilih smartphone murah Android daripada handset Symbian S40 dan Nokia Belle yang ditawarkan Nokia. Produk Nokia seperti berbagai varian Asha atau C3, yang diproduksi untuk pangsa pasar "murah,” terlihat masih kalah popularitas dan penjualannya oleh produk smartphone murah yang beredar. Dan kemudian Nokia menyatakan bahwa produk Symbian akan secara signifikan dikurangi.

Nokia juga memiliki smartphone murah yang menjalankan OS Windows Phone dalam bentuk Lumia 610. Ponsel ini menjadi produk pertama yang bebas dari cengkeraman Microsoft dengan melonggarkan spesifikasi minimum untuk OS-nya. Lumia 610 menunjukkan bahwa ia memiliki kualitas, bahkan meskipun dengan spesifikasi yang telah terpotong. Namun tetap ia masih kalah popularitas dengan produk smartphone murah lain. Nokia pun harus memikirkan strategi lain untuk masuk ke pangsa pasar ini, dan bisa jadi tahun ini ia menemukan solusi dan merilis produk brilian.

Menurunkan entry-point platform smartphone yang ada telah lama diterapkan, dan akan menjadi tren tahun ini. ZTE dan Huawei bisa dibilang pelopor dari tren ini, memberikan smartphone murah yang dijalankan oleh Android ataupun Windows Phone. Dan karena strategi tersebut, dua nama yang dulu tidak begitu dikenal ini kini sejajar dengan vendor ponsel besar. Sementara mereka tidak mau "rugi” dengan merilis produk "utama,” yang umumnya berlomba-lomba untuk menciptakan produk smartphone canggih, skala ekonomi yang menjadi target pasar mereka membuat mereka mendapatkan posisi lima besar dalam ranking vendor ponsel.

LG dan Samsung juga menjadi vendor ponsel yang menerapkan strategi smartphone murah ini. Bahkan bisa dibilang vendor ini yang merengkuh semua pasar, baik high-end user maupun entry level. Hanya saja, antara vendor ponsel satu negara ini, Samsung masih memimpin. Hal ini terbukti melalui produk Samsung Galaxy S II sebagai produk populer dalam level high-end dan Samsung Galaxy Mini dalam level smartphone murah entry-level. Dan pada MWC 2012, Samsung juga mengumumkan Galaxy Mini 2 yang menjadi penerus produk entry-level paling populernya.

Apa yang khas dari semua vendor yang sukses dengan produk smartphone murah adalah menerapkan teknologi smartphone ke dalam perangkat yang biasanya hanya berada dalam kategori feature phones yang memiliki harga lebih murah. kategori feature phones biasanya hanya memiliki kemampuan panggilan telepon sederhana, SMS, chatting yang umumnya membutuhkan aplikasi tambahan. Munculnya handset dengan harga sama namun memiliki kemampuan smartphone yang bahkan bisa menjalankan teknologi cloud, tentu akan menarik banyak kalangan, apalagi pengguna awal smartphone, atau biasa disebut entry-level. [RY]

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel