Tips Linux: Panduan Memilih Sistem Grafis dari Linux

1 Mar 2013 14:30 2512 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Berbeda dengan windows, di sistem operasi windows memiliki beberapa pilihan untuk digunakan sebagai windows atau GUI. Jika sistem operasi buatan Microsoft, sistem Windowsnya sudah termasuk dalam bagian dari OS, jadi kita tidak bisa terlalu banyak mengotak - atik sistem Grafis mereka. Di sistem Linux ada beberapa pilihan untuk digunakan sebagai sistem grafis-nya. Hal ini dilakukan oleh para developer untuk tidak memberatkan sistem hardware.

Berbeda dengan windows, di sistem operasi windows memiliki beberapa pilihan untuk digunakan sebagai windows atau GUI. Jika sistem operasi buatan Microsoft, sistem Windowsnya sudah termasuk dalam bagian dari OS, jadi kita tidak bisa terlalu banyak mengotak - atik sistem Grafis mereka. Di sistem Linux ada beberapa pilihan untuk digunakan sebagai sistem grafis-nya. Hal ini dilakukan oleh para developer untuk tidak memberatkan sistem hardware. Karena semakin baik sistem grafis, membutuhkan hardware dengan kualitas yang baik ,masalahnya hardware grafis dengan kualitas baik harganya mahal. Untuk itulah para developer di dalam sistem Linux membangun beberapa sistem GUI dengan kebutuhan hardware yang lebih rendah.

Berikut ini tips Linux dan beberapa penjelasan dari sistem GUI yang ada di dalam Linux atau desktop environment, yang bisa menjadi panduan kita untuk memilih distro mana yang akan kita gunakan.

GNOME

GNOME adalah GNU Network Object Modell Environment, awal project ini untuk membuat sebuah environment yang mirip dengan sistem windows. Rata-rata distribusi linux menggunakan GUI yang ada di dalam GNOME. GNOME sampai saat ini, masih merilis dari distribusi mereka. Selain itu GNOME di dukung oleh perusahaan besar linux yaitu Red Hat. Untuk pengguna yang memiliki spek hardware yang tidak terlalu tinggi bisa memilih distribusi Linux yang menggunakan GNOME sebagai desktop environmentnya. Hal ini karena GNOME secara default memberikan kemampuan grafis yang cukup ringan. Untuk menambahkan efek kita bisa menginstallkannya ke dalam sistem GNOME milik kita. dan kelebihan dari GNOME, sistem pada GNOME lebih stabil dibandingkan dengan yang lain. Beberapa Distribusi Linux yang secara default menggunakan GNOME di antaranya, Red hat, Debian, Ubuntu, dan lainnya.

KDE

KDE memiliki kepanjangan " K Desktop Environment”. Berbeda dengan GNOME yang di dukung oleh perusahaan besar semacam Red Hat, KDE dikembangkan oleh organisasi nirlaba KDE. Selain dijalankan di Linux, sistem KDE bisa ditemui di sistem operasi Unix, dan bahkan bisa di jalankan di dalam sistem Windows. Bagi yang menyukai sistem desktop yang ada di dalam Windows, bisa mencoba sistem yang ada di KDE. Karena KDE dibentuk untuk mirip dengan sistem yang ada dalam windows. Berbeda dengan sistem GNOME yang minim effect, pada KDE secara default memilki banyak effect. Tapi hal ini menyebabkan kebutuhan hardware yang lebih tinggi. Bagi penyuka sistem windows dan menyukai kemampuan grafis, desktop environment KDE bisa menjadi pilihan utama. Beberapa distro yang menggunakan KDE sebagai Desktop Environment di antaranya, ubuntu, OpenSUSE, Pardus dan lainnya.

LXDE

LXDE, Lightweight X11 Desktop Environment, sebuah sistem desktop Environmet yang sangat ringan dan cepat. LXDE di rancang untuk menjaga agar penggunaan sumber daya tetap rendah terutama pada RAM dan CPU. Meskipun begitu LXDE tetap menghadirkan fitur - fitur yang cukup lengkap. Komponen dan fitur - fitur yang ada di dalam LXDE tidak di integrasikan secara langsung semua, hal ini dilakukan agar LXDE tetap ringan dalam penggunaan RAM dan CPU. Dengan begini penggunaan energi bisa menjadi lebih hemat. Karena tidak di integrasikan secara default, komponen dan fitur bisa kita integrasikan sendiri sesuai dengan kebutuhan. Kekurangnnya untuk pengguna newbie mungkin akan merasa kesulitana dalam melakukan penambhan komponen ini. Beberapa distro yang menggunakan LXDE sebagai desktop environmet mereka, Knoppix, Lubuntu, Fedora LXDE, dan lainnya.

XFCF

XFCE di ambil dari akronim "Xforms Common Environment”, tetapi Xfce sudah mengalami perkembangan dan sudah ditulis ulang sebanyak 2 kali, dan tidak menggunakan lagi Xforms. Tetapi penggunaan nama XFCE tidak diganti, hanya sedikit dirubah pada huruf FCE dengan huruf kecil menjadi "Xfce”. Xfce di bangun untuk menjadi desktop environmetn yang cepat, ringan, menarik secara visual dan mudah. Xfce dibangun menggunakan komponen - komponen yang bersifat modular, secara default komponen ini akan ada di dalam desktop environment, tetapi kita bisa menonaktifkannya jika tidak akan menggunakan komponen yang ada di dalam desktop environtment Xfce. Distro linux yang menggunakan Xfce, di antaranya, Xubuntu, Linux Mint, Slackware dan beberapa distro lainnya. [ENJ]

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel