Sistem operasi Google Android yang dikenal sebagai platform open source berbasis Linux, akan mendapat tantangan dari saudara jauhnya, yaitu Ubuntu. Canonical yang selama ini berada di balik kesuksesan sistem operasi Ubuntu mengungkapkan bahwa Ubuntu telah menyelesaikan versi terakhir dari platform desktop komputer dan pihaknya berencana untuk fokus pada tujuan jangka panjang dengan memperluas ke semua platform komputasi termasuk ponsel, tablet dan juga smart TV.
Sistem operasi Ubuntu Phone saat ini masih dalam tahap pengembangan, dimana Canonical sedang mencari Business Development Manager untuk OS Ubuntu Phone yang akan bertanggung jawab untuk membangaun relasi dengan vendor ponsel dan perusahaan telekomunikasi untuk mempromosikan platform tersebut.
Bagi Canonical sendiri adaptasi Ubuntu ke smartphone ini bukanlah yang pertama kali. Sebelumnya Canonical pernah mencoba untuk mendorong Ubuntu Mobile, yang berakhir di tahun 2009, begitu juga dengan Kubuntu Mobile dan versi ARM dari Ubuntu. Para penggemar platform ini juga telah mendesain beberapa konsep untuk mobile OS Ubuntu.
Dilansir melalui The Next Web, pada Oktober tahun lalu, Canonical telah siap membawa pengalaman Ubuntu yang merupakan kernel sistem operasi terbuka dan bebas ke dalam perangkat mobile dalam waktu dekat. Kabarnya, perubahan tersebut juga telah berdiskusi dengan beberapa mitra produsen chipset ARM.
Pendiri Canonical Mark Shuttleworth menjelaskan bahwa OEM memiliki pilihan yang sulit, mereka dapat membangun sistem operasi mereka sendiri, seperti yang dilakukan oleh HP untuk sementara dengan WebOS atau bekerja di sebuah konsorsium. Konsorsium tidak bisa menang. Untuk itu sistem operasi Ubuntu tentu harus memberikan sentuhan yang berbeda dan inovatif.
Canonical juga turut ambil bagian dalam pengembangan proyek Ubuntu for Android, dimana mereka akan membawa pengalaman desktop Ubuntu ke perangkat Android. Seperti yang pernah diberitakan sebelumnya, proyek ini pernah didemokan secara penuh dalam acara Mobile World Congress beberapa bulan lalu. Diyakini bahwa Ubuntu for Android ini dapat dijalankan di smartphone Android apapun selama memiliki port untuk video-out, prosesor dual core dan RAM minimal 1GB.
Dalam acara Mobile World Congress tersebut, Ubuntu for Android ini sengaja didesain untuk membawa sistem operasi ini ke smartphone berbasis Android. Tetapi Ubuntu for Android ini bukanlah sebuah sistem operasi yang terpasang secara penuh pada smartphone, melainkan hanya sebagai aplikasi tambahan yang akan berjalan saat smartphone terpasang pada docking khusus.
Ubuntu disini menjadi sebuah aplikasi bersama dengan frameworks Android, aplikasi ini juga sepenuhnya terpisah dengan sistem operasi yang berada bersama Android dan hanya akan dikenal ketika terhubung dengan peripheral eksternal seperti dock. Dikatakan aplikasi ini hanya berbagi kernel dengan Android, dalam Ubuntu for Android ini seseorang dapat mengakses hardware perangkat tersebut kemudian menyimpan data seperti foto, kontak dan musik.
Dengan adanya Ubuntu for Android ini juga akan memungkinkan Anda untuk menjalankan aplikasi yang dapat berjalan di Ubuntu desktop, yang datang dari Chromium browser, Thunderbird email, Rhytmbox music player dan Shotwell photo editor sebagai standar. Ubuntu for Android ini akan kompatibel dengan semua device yang menjalankan Android 2.3 Gingerbread ke atas. Tetapi sayangnya Anda tidak akan bisa untuk download dan menginstall aplikasi ini sendiri, karena Ubuntu ini penghubung dengan mobile vendor dan memerlukan operator untuk menginstall software di bagian manufaktur.
Meskipun bukan sebuah sistem operasi, di dalam Ubuntu for Android ini juga dilengkapi dengan berbagai fitur layaknya sebuah sistem operasi, seperti secure full-featured web, kontak yang telah bersatu, kalender, pesan dan panggilan, pengaturan sederhana, layanan jejaring sosial, dan aplikasi standar seperti web browser Chrome, Google Docs, Ubuntu Music Player, Ubuntu Photo Gallery, VLC Player dan yang lainnya.
Dalam hal ini Ubuntu dan Android berbagi kernel yang sama. Ketika berada di dock, Ubuntu OS booting dan berjalan bersamaan dengan Android. Hal ini memungkinkan fungsionalitas baik mobile dan desktop untuk hidup bersamaan dalam runtimes yang berbeda.
Konsep ini mengingatkan orang pada platform WebTop pada perangkat Atrix yang diperkenalkan Motorola. Aplikasi ini dijadikan Canonical sebagai langkah awal untuk memperkenalkan proyek selanjutnya yaitu Ubuntu Mobile sebagai sebuah sistem operasi penuh yang rencananya akan diluncurkan tahun 2014. [RK]
