Dunia smartphone saat ini dirajai oleh dua pihak: Google dengan Android-nya dan Apple dengan iOS-nya. Sepanjang bertahun-tahun perjalanan, baik Android maupun iOS telah memiliki banyak ide, desain, dan fitur yang dipinjam dari musuhnya tersebut. Memang tidak ada salahnya jika sedikit mencuri satu sama lain agar tetap kompetitif. Meskipun banyak meniru, namun kedua sistem operasi ini jauh berbeda satu sama lain, dan dengan tiap generasi baru, masing-masing makin mengembangkan ciri khasnya tersendiri. Namun, tetap saja ada berbagai fitur dari sistem operasi seberang yang bisa membuat sistem operasinya sendiri lebih baik. Kali ini, fitur Android mana sajakah yang dapat membuat iOS menjadi lebih baik?
Layanan kontekstual seperti Google Now
Pada saat diluncurkan, Google Now nampak seperti Siri dengan kemampuannya untuk melayani berdasarkan perintah suara, namun bukan bagian itu yang sebetulnya perlu ditiru oleh Apple. Bagian utama yang dibutuhkan dari Google Now adalah kemampuannya untuk menampilkan notifikasi dan layanan lain berdasarkan informasi penggunanya saat ini, seperti lokasi sekarang, sedang dalam perjalanan atau tidak, jadwal pengguna, dan lainnya.
pada awalnya, Google Now dapat menampilkan rute jalan dan kemacetan berdasarkan tempat yang akan dikunjungi di kalender pengguna, dan menampilkan jadwal transportasi umum saat mendekati stasiun. Namun kini Google Now juga bisa menelaah daftar pencarian yang lalu untuk menampilkan jadwal penerbangan atau tim olahraga yang disukai, misalnya, dan banyak lagi kemampuan mengejutkan yang bisa ditampilkan Google Now. Fitur ini pasti akan membuat Siri menjadi lebih berguna bagi penggunanya.
Pengaturan mudah di pusat notifikasi
Terdapat beberapa pengaturan yang paling sering kita gunakan dibanding yang lain dalam keseharian, seperti menyalakan atau mematikan wifi atau mengatur pencahayaan layar. Pengguna Android dapat mengakses pengaturan ini dengan mudah melalui pusat notifikasinya tanpa perlu mengorek pengaturan dalam-dalam. Hal ini berguna jika kita sering berganti dari satu aplikasi ke lainnya dan perlu mengatur pencahayaan, misalnya. Jika iOS menerapkan kemampuan ini, pengguna tidak perlu lagi membuka pengaturan tiap kali ingin mematikan wifi.
Kemampuan menetapkan aplikasi default
Pengguna iOS pasti sudah terbiasa dengan hal-hal seperti link yang terbuka di Safari secara otomatis meskipun lebih suka menggunakan Chrome, atau penggunaan Maps dibandingkan Google Maps. Tidak ada cara untuk mengubah aplikasi yang digunakan iOS secara default dan sebagai gantinya pengguna dipaksa untuk membuka aplikasi Apple secara otomatis. Pengguna Android diberikan pilihan aplikasi mana yang ingin digunakan saat membuka sesuatu, menunjukkan Android menyadari ada beberapa pilihan yang bisa digunakan dan tidak memaksa untuk menggunakan aplikasi dasar Android. Sudah banyak pengguna iOS yang menginginkan kemampuan ini di iPhone atau iPad mereka.
Home screen shortcut untuk fitur di dalam aplikasi
Sudah terdapat kemampuan di iOS untuk menetapkan icon di layar utama yang berfungsi sebagai jalan pintas menuju halaman situs tertentu, namun kemampuan tersebut tidak dapat digunakan untuk membuka suatu fitur dalam aplikasi tertentu secara langsung. Di Android, penggunanya dapat membuat shortcut untuk membuka navigasi Google Maps agar tidak perlu membuka Google Maps dan memilih fitur navigasinya tiap kali ingin menggunakan, misalnya. Terlebih lagi banyak aplikasi yang diunduh hanya karena satu fitur di antara sekian banyak fitur yang ada. Jika kemampuan untuk membuka langsung ini tersedia di iOS, penggunanya tidak akan perlu repot-repot membuka beragam fitur di aplikasi tiap kali ingin menggunakannya. [KEV]
