Branchless Banking, Mudahkan Layanan Jangkau Seluruh Pelosok Negeri

4 Jun 2013 20:00 2696 Hits 0 Comments Approved by Plimbi

Sebagai regulator, Bank Indonesia (BI) memang menyiapkan aturan Branchless Banking alias tanpa cabang. Nantinya, Bank boleh memiliki agen seperti lembaga mikro atau warung kelontong sebagai kepanjangan tangan Bank, bahkan nomor telepon genggam pun bisa sebagai rekening.

Jumlah Bank di Indonesia memang sudah banyak, namun akses ke Perbankan belum menjangkau ke seluruh Indonesia. Tak heran jika Bank Indonesia berinisiatif untuk menjangkau lebih banyak penduduk agar memiliki akses terhadap PerBankan. Sebagai regulator, Bank Indonesia (BI) memang menyiapkan aturan Branchless Banking alias tanpa cabang. Nantinya, Bank boleh memiliki agen seperti lembaga mikro atau warung kelontong sebagai kepanjangan tangan Bank, bahkan nomor telepon genggam pun bisa sebagai rekening.

Ini tak lain karena jangkauan layanan telekomunikasi sudah mencapai hampir seluruh Indonesia, termasuk daerah terpencil. Branchless Banking ini merupakan salah satu terobosan untuk menjangkau masyarakat di daerah terpencil yang tidak tersentuh layanan Perbankan. Karena bagi Bank, penetrasi ke daerah pelosok menaikan beban operasional. Data dari BI sendiri, dari 240 juta jumlah penduduk Indonesia hanya 60 juta yang menggunakan layanan Perbankan. Hal senada dikatakan ketua Pernabas, Sigit Pramono saat ini ada sekitar 250 juta nomor aktif di Indonesia tapi yang memiliki rekening Bank hanya 60 juta orang saja. Padahal, sebenarnya ada 120 juta orang yang layak memiliki rekening, tapi belum memiliki rekening Bank.

Rekening di Ponsel

Salah satu Bank yang sudah mencoba menjajaki Branchless Banking ini adalah Bank Mandiri. Meskipun belum luas Bank Mandiri kini juga tengah menyiapkan konsep ini dengan memanfaatkan ponsel, konsep mereka terdiri atas tiga jenis yaitu transaksi, menabung, dan pinjaman. Konsep ini sudah dicoba di Bank Sinar Harapan Bali bekerja sama dengan AXIS, namun baru bisa untuk transaksi belum untuk menabung atau pinjaman.

Bank yang lebih siap adalah Bank CIMB Niaga, karena mereka baru saja meluncurkan layanan 'Rekening Ponsel'. Dengan layanan Perbankan baru ini, nasabah bisa melakukan transaksinya hanya dengan menggunakan nomor ponsel tanpa harus menjadi nasabah Bank Niaga. Masyarakat umum bisa mentransfer dana ke seluruh nomor ponsel di Indonesia. Rekening ponsel juga bisa dipakai membeli pulsa prabayar, bayar tagihan, atau menarik tunai tanpa ATM. Layanan transfer dana lintas operator ini memang belum banyak penyedianya, di Asia Pasifik baru ada di Australia. Rekening ponsel ini merupakan layanan pengganti rekening Bank, pemakainya tak perlu punya rekening jadi bisa dijalankan di ponsel apapun, termasuk ponsel jadul atau monokrom.

 

Baca juga :

                   Mengapa Transaksi Online Banking Lebih Aman Menggunakan Ponsel

                   5 Keyboard Android Terbaik di Tahun 2016

 

Ambil Uang tanpa ATM

Prosesnya, pengirim bisa mengirimkan uang lewat ATM atau Teller di cabang Niaga terdekat lalu penerima uang akan menerima SMS sesuai jumlah kiriman dana. Agar kiriman uang bisa ditarik, nomor ponsel harus sudah terregistrasi ke cabang Niaga terdekat, untuk mendapatkan PIN 6 digit, PIN ini yang selalu dipakai untuk transaksi di ATM  tanpa kartu ATM. Jika penerima belum melakukan registrasi, maka hanya bisa menerima uang maksimal Rp 1 juta. Jika sudah registrasi di cabang Bank Niaga, maka kiriman uang bisa mencapai maksimal Rp 5 juta. Untuk penarikan tunai tak diperlukan kartu ATM, cukup dengan nomor ponsel dan PIN yang dikirim via SMS setiap bertransaksi. Selain bisa diambil tunai, kiriman dana juga bisa dipakai membayar tagihan, membeli pulsa, kartu kredit, dan uang kuliah.

Transaksi via rekening ponsel ini memang tak dikenakan biaya, tapi Bank Niaga mencari cara lain agar Bank dan operator tetap sama-sama untung. Dari setiap transaksi yang dilakukan akan ada notifikasi SMS. Biayanya Rp 1000/SMS, baik untuk pengirim dan penerima. Nah, jika nomor penerima tak ada pulsa maka SMS tak bisa masuk, baik informasi kiriman uang dan PIN code 4 digit yang selalu dikirim setiap transaksi di ATM. Bagaimana jika nomor hilang karena dicuri? Ya harus segera blokir nomor ke operator. Selama menunggu nomor pulih kembali, pencuri ponsel tetap tidak bisa mengakses ke ATM karena dia harus mengetahui PIN 6 digit yang dibuat pertama kali saat registrasi. Dia juga harus memasukkan PIN 4 digit yang akan dikirim via SMS, tiap dilakukan transaksi di ATM.

Nah, bagaimana menurut Anda perkembangan teknologi saat ini yang sudah merambah ke dunia Perbankan? Tentunya perkembangan ini merupakan salah satu bentuk semakin majunya teknologi yang mempermudah kita dalam melakukan berbagai aktivitas. Namun tentunya perkembangan ini harus diikuti dengan kesadaran akan pentingnya berhati-hati dalam bertransaksi, karena perkembangan ini akan dijadikan sebagai celah dalam melakukan kejahatan oleh berbagai oknum yang tidak bertanggung jawab. [IRW]

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel