Belajar Fotografi Dasar; Tips Memotret Foto Makro dengan Bekal Kamera Saku

29 May 2013 13:15 4017 Hits 0 Comments Approved by Plimbi

Belajar Fotografi Dasar kali ini mengangkat tips memotret foto makro dengan berbekalkan kamera pocket sederhana, seperti apa tips? Ini dia:

Dewasa ini, kamera DSLR (Digital Single-Lens Reflex) makin sering dijinjing orang-orang, mulai dari anak muda hinga bapak-bapak. Pergeseran fotografi yang kini dapat dijangkau masyarakat luas ini tidak lepas dari teknologi yang semakin maju di dunia industri digital. Banyaknya pilihan DSLR dari berbagai merk dan juga harganya yang bersaing membuat kamera yang dulu eksklusif untuk para fotografer kelas atas ini pun dijual seperti kacang bagi insan fotografi, amatir maupun pro. Untuk menggunakan kamera ini, pengguna pun harus belajar fotografi dasar agar dapat mengoptimalkan kinerja kamera DSLR.

Walaupun DSLR kini banyak ditemukan digunakan dimanapun, nyatanya masih banyak produsen kamera yang mengeluarkan kamera pocket yang hasil gambarnya dapat bersaing dengan hasil dari DSLR. Sekali lagi kemajuan teknologi menunjukkan perannya. Kamera saku saat ini bahkan dilengkapi fitur macro yang sebelumnya hanya dapat dilakukan di kamera DSLR dengan lensa khusus berharga sangat mahal.

Untuk menghasilkan gambar makro yang berkualitas, tentu sekali lagi fotografer harus belajar fotografi dasar, sekalipun hanya menggunakan kamera saku. Simak langkah-langkah yang diperlukan untuk mendapatkan hasil gambar makro yang baik dengan kamera saku Anda.

Mode Makro

Dalam belajar fotografi dasar makro dengan kamera saku, mode ini harus diaktifkan untuk menghasilkan hasil makro yang cantik. Dengan diaktifkannya mode ini pada kamera saku, maka pengambilan jarak fokus yang dilakukan kamera akan otomatis menjadi lebih dekat daripada jarak yang diambil biasanya. Tentu untuk memotret makro, jarak yang diambil antara titik fokus dengan objek harus dekat agar semua detil terekam dengan indah.

Selain itu, kamera akan otomatis mengatur aperture (diafragma) pada kamera agar dibuka selebar mungkin untuk mendapatkan depth of field (wilayah fokus) yang sempit. Tentu setelah belajar fotografi dasar, fotografer mengetahui hubungan antara diafragma dengan DOF, bukan? Mode makro biasanya menggunakan simbol bunga.

 

Baca juga :

               Nubia Z11 mini, Ponsel Pintar "Tangguh" dan Unggul di Sektor Fotografi

               Tips Tidak Berguna Bagi Mereka yang Suka Karaoke tapi punya Suara Tidak Begitu Bagus

 

Gunakan Aperture Lebar

Seperti dikatakan pada tips awal belajar fotografi dasar di atas, hubungan antara aperture dengan DOF adalah satu hal penting yang harus diketahui oleh fotografer, walaupun hanya menggunakan kamera saku. Aperture lebar akan membuat sempitnya cakupan fokus, dan hal ini dapat menghasilkan efek foto yang dramatis di hasil foto makro.

Dengan objek yang terfokus dan latar belakang blur (atau disebut bokeh) tentu hasil gambar makro akan lebih berkualitas. Aperture yang baik digunakan adalah f4 atau f5.6, dan jika bisa lebih, f2.8 merupakan pilihan yang baik.

Fokus

Kebanyakan kamera saku sudah memiliki fitur autofocus yang memang sangat membantu dalam mencari titik fokus pada objek dengan cepat dan lancar. Sayangnya, fitur autofocus ini ternyata bisa dibilang tidak terlalu berguna jika sedang mengambil foto makro. Hal ini dikarenakan sempitnya DOF pada foto makro dengan aperture lebar dan ditambah dengan detil objek yang tinggi akan membuat prosesor autofocus kebingungan untuk menentukan titik mana yang ingin difokuskan pada objek.

Untuk itu, fotografer handal sudah harus belajar fotografi dasar dalam menggunakan manual focus. Dari namanya  sudah mengerti tentunya bahwa penentuan titik fokus akan dikendalikan sepenuhnya oleh fotografer. Dengan latihan terus menerus dan dibekali pengetahuan dari belajar fotografi dasar, lama-lama pengguna kamera saku pun dapat melakukan manual focus dengan baik.

Komposisi dan Lightning

Tidak ada yang lebih penting lagi untuk belajar fotografi dasar komposisi, bahkan pengguna DSLR sekalipun tidak akan bisa menghasilkan gambar yang apik tanpa memiliki pengetahuan ini. Dalam fotografi makro, komposisi sangat erat dan tidak bisa dipisahkan, mengingat DOF yang sudah sangat sempit mengharuskan komposisi diatur sedemikian rupa agar menghasilkan foto yang menarik mata.

Background yang simpel dan tanpa banyak objek lain sangat cocok untuk menjadi latar komposisi di foto makro. Gunakan selalu rule of third (aturan sepertiga) dimana objek yang menjadi fokus utama akan lebih artistik jika diletakkan di sepertiga frame gambar, tidak melulu di tengah. Dengan poin ini, tidak diragukan lagi hasil foto akan menghasilkan ekspresi kuat.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah jangan lupa matikan internal flash. Penggunaan internal flash akan menghasilkan gambar over-exposure (terlalu terang) karena jarak yang dekat dengan objek.

Gunakan penerangan lain seperti matahari atau lampu. Bila penerangan yang memungkinkan tetap terlalu kuat, penggunaan reflektor adalah keharusan. Bila masih belajar fotografi dasar, tidak perlu membeli reflektor dengan harga mahal, cukup gunakan sterofoam atau kain, maka fotografer sudah memiliki reflektor yang cukup baik untuk digunakan.

Hindari Shaking

Tidak hanya di fotografi makro, setiap genre fotografi yang ada mewajibkan fotografer untuk menghindari shake, yang akan membuat gambar bergoyang dan blur. Dari belajar fotografi dasar, ada dua hal untuk meminimalisir risiko terjadi shake. Hal yang pertama adalah menggunakan tripod. Dengan tripod, kestabilan kamera saku akan lebih terjaga bila dibanding dengan menggunakan hand-held.

Langkah lain adalah menggunakan fitur self-timer. Tentu kamera saku yang kecil akan gampang goyang dan tidak stabil bila tangan menekan tombol shutter, hal ini dapat dicegah dengan self timer, dimana shutter akan mengklik secara otomatis setelah timer habis.[NAN]

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel