Jelajahi Museum di Seluruh Dunia Secara Virtual di Google Art Project

12 Apr 2012 14:00 3039 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Perusahaan internet raksasa asal Amerika Serikat, Google kembali memperluas konten-kontennya dengan merilis situs digitalisasi gambar dan koleksi-koleksi museum dunia. Setelah merilis teknologi Google Street View, kini perusahaan yang didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin ini memperkenalkan kepada publik secara global yaitu Google Art Project.

Perusahaan internet raksasa asal Amerika Serikat, Google kembali memperluas konten-kontennya dengan merilis situs digitalisasi gambar dan koleksi-koleksi museum dunia. Setelah merilis teknologi Google Street View, kini perusahaan yang didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin ini memperkenalkan kepada publik secara global yaitu Google Art Project. Situs Google Art Project tersebut merupakan galeri digital yang dapat diakses secara online di mana berisi kompilasi berbagai gambar-gambar seni berresolusi tinggi dari seluruh dunia. Selain itu, koleksi-koleksi tersebut dapat diakses melalui sebuah tur virtual galeri. Proyek ini sejatinya telah diluncurkan sejak tanggal 1 Februari 2011 kemarin.

Pada awal peluncurannya, Google baru menampung koleksi museum Tate Gallery, London; Metropolitas Museum of Art, New York; dan Museum Uffizi, Florence. Google Art Project menggunakan teknologi yang telah digunakan pada Google Street View. Dengan begitu para pengunjung situs ini dapat melakukan penjelajahan galeri-galeri yang telah tergabung di dalamnya. Pada setiap museum atau galeri yang dikunjungi, pengunjung yang telah terkoneksi internet dapat menjelajahinya secara virtual.

Hal tersebut masuk ke dalam fitur Museum View. Sedangkan pada fitur Microscope View, pengunjung dapat menggunakan aplikasi Picasa agar dapat menampilkan koleksi museum atau galeri dengan resolusi tinggi. Google Art Project merupakan aplikasi berbasis web yang menggunakan Google App Engine untuk kepentingan umum. Tak main-main, Google menampilkan kualitas gambar dalam skala gigapiksel yang berisi karya-karya virtual yang memiliki detail ribuan kali lebih tinggi dari pada resolusi kamera kebanyakan. Pembuatan Google Art Project ini dibantu oleh penggunaan kamera dan juga sistem alat penggerak yang telah terkomputasi secara multisyncronise. Kumpulan foto yang berjumlah ribuan tersebut kemudian disatukan menjadi bagian-bagian kecil agar dapat dengan mudah diakses oleh para pengunjung. Penyatuan gambar-gambar beresolusi tinggi tersebut dibantu dengan teknologi yang disediakan oleh Picasa. Pengunjung dapat menggunakan akun Google mereka agar dapat berbagi pengalaman mengenai tur virtual yang dilakukan di situs Google Art Project. Selain itu, mereka pun dapat membuat halaman pribadi yang berisi koleksi favorit mereka dari berbagai museum atau galeri yang telah terdaftar di dalamnya.

Namun, pengunjung tidak dapat menyimpan koleksi gambar tersebut untuk kepentingan pribadi. Hal tersebut dikarenakan Google telah menanamkan keamanan yang dibuat khusus di setiap koleksi Google Art Project. Pengunjung asal Indonesia boleh berbangga hati dengan adanya Google Art Project ini. Pasalnya, koleksi-koleksi yang terdapat di Museum Nasional Indonesia dapat diakses secara virtual di situs ini.

Koleksi museum yang dikenal juga dengan nama Museum Gajah ini dapat menjadi mata rantai tambahan para pengunjung lokal atau internasional untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Ada sekitar 100 koleksi berupa karya seni seperti batik hingga benda-benda bersejarah di Indonesia yang dapat diakses langsung di Google Art Project. Hingga saat ini, Google Art Project telah merangkul sekitar 151 museum dari 40 negara dan memiliki lebih dari 30.000 koleksi. Bagi Anda yang tertarik melakukan tur museum secara virtual, Anda dapat mengakses Google Art Project di . [MS]

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel