Akibat Berkata Sompral

17 Sep 2015 13:16 4724 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Pengalaman ini terjadi seminggu yang lalu, yang takan terlupakan.

Pengalaman ini terjadi seminggu yang lalu, ketika Aku bersama teman - teman akan pergi berkemah ke puncak, yang terletak di daerah bandung.

Kami sangat bersemangat, dan ingin cepat - cepat pergi ke puncak perkemahan. Kami berjumlah 4 orang, dan perkenalkan namaku Hadi, 3 orang temanku diantanya Andi, Budi, dan Angga.

Hingga hari itupun tiba, dimana Aku, Andi, Budi, dan Angga, akan pergi berkemah ke puncak yang terletak di daerah bandung. Peralatan berkemah pun sudah kami siapkan, dan yang tidak kalah penting, Budi selalu membawa kamera kesayangannya.

Karena selalu mengabadikan setiap momen yang menarik saat kegiatan sedang berjalan.

*******

Singkat cerita kami pun berangkat berkemah, canda dan tawa menghiasi perjalanan kami, setelah sampai di tempat perkemahan, kami membagi tugas untuk mendirikan sebuah tenda, dan tempat berkemah kami terletak antara dua pohon yang besar dan saling berhadapan.

"kayanya pohon ini ada penunggunya, soalnya pohon ini begitu besar" ucapku sambil menujuk ke arah pohon yang besar itu. Karena Aku salah satu orang yang paling tidak percaya dengan yang namanya hantu atau makhluk ghaib.

"jaga ucapan lo Hadi, jangan sompral gitu dong" ucap Angga dengan nada suara yang tinggi. Karena Angga salah satu teman kami yang penakut. "heh udah dong, Cuma pohon saja ko diributin" ucap Andi kepada Aku dan Angga.

Lalu Anggapun mengancam Aku" jika nanti terjadi apa - apa sama lo di, gue ga tanggung jawab ya" Akupun menjawab sambil teriak dan berkata "gue ga takut sama yang namanya hantu, kalo berani sini muncul dihadapan gue".

********

Setelah selesai memasang tenda, kami mencari kayu bakar untuk persiapan nanti malam, karena akan mengadakan api unggun. Sambil kami mencari kayu bakar, kami sempatkan untuk berfoto, karen Budi membawa kameranya setiap kemanapun dia pergi.

Malampun tiba, kami bergegas untuk membuat api unggun, setelah api unggun menyala, kami berempat, duduk melingkar di pinggiran api unggun sambil memainkan alat musik, "bud ingin tau cerita tentang tempat ini ga" ucap Andi kepada Budi.

"emang ada cerita apa, dengan tempat perkemahan ini" sahut Budi, lalu Andipun menceritakan tentang tempat perkemahan ini, dengan wajah yang serius, Aku dan Angga hanya bisa mendegarkan, "dulu tempat ini adalah markas tentara belanda, konon di sini sempat terjadi pembunuhan, dan kepalanya di penggal, terus dibuang di tempat perkemahan ini".

Aku, Angga dan Budi mendengarkan cerita itu sambil diam tak berkata apapun. Angin malam yang berhembus kencang, membuat cerita Andi menjadi seram, dan membuat bulu kudukku berdiri.

"Konon setiap malam sering terdengar suara kaki, yang berjalan seperti prajuti yang sedang berjalan ditempat, dan selalu ada kepala manusia yang bergelinding beperti bola"ucap Andi.

"hayoo serius amat, dengerinnya" ucapku sambil mengagetkan Angga yang serius mendengarkan cerita Andi itu, sontak Anggapun kaget,"alah percaya yang gituan, itu cuman karangan Andi saja" ucapku, lalu Andipun mengakhii ceritanya dan kami pun pergi ketenda untuk segera tidur.

************

Ketika Aku hendak tidur, tiba - tiba Aku dikagetkan dengan suara burung hantu, sontak Akupun bangun, ketika saya melihat kesamping Budi tidak ada di dalam tenda, lalu Aku mencari keluar, dan ternya Budi sedang berdiri sambil menghadap pohon yang besar.

"bud lo lagi ngapain, berdiri di depan pohon itu" ucapku, tapi Budi tetap saja diam dan tidak menjawab, lalu Akupun menghampiri Budi, ketika saat akan menghampiri, sontak tercium bau amis, di daerah tenda kami.

"Bau apan nih", ucapku. "bud lo nyium bau anyir ga" tapi Budi hanya diam seperti patung, ketika Aku mendekati Budi, bau anyir itu sangat jelas tercium sampai membuatku ingin muntah, ternyata bau itu berasal dari Budi, "badan lo ko bau amis bud, kaya bangkai aja" ucapku, dan sontak Aku kaget, ketika kepala Budi berputar 180 derajat.

Tiba - tiba badanku tidak bisa bergerak, dan hanya terdiam sambil melihat kepala Budi yang berputar, ternyata itu bukanlah Budi, tapi hantu yang menyerupai Budi, dengan wajah yang ancur, dan mata bewarna merah, yang melotot tajam ke arahku.

Akupun berusaha keras agar bisa menggerakan badanku, tapi tetap saja tidak bisa, hantu itupun berkata "Maneh nantang ka aing, anteurkeun aing balik" ucapnya dalam bahasa sunda, Akupun menjawab dengan nada terbata -bata "a..a...Aku ha ...nya be....be....canda, ma...ma...af ka..lo a...Aku me...meng..ganggu" ucapku.

Kemudian hantu itupun hilang dan Akupun lemas dan pingsan. Dan kemudian Akupun bangun, dan teman - temanku camas bercampus bingung, apa yang terjadi.  "lo kenapa ri" ucap Budi.

Lalu Akupun menceritakan kepada teman-temanku, kejadian yang Aku alaimi, bahwa tadi malam Aku melihat hantu di depan pohon yang besar itu, dan tubuhnya mirip seperti salah satu temanku yaitu Budi. Mungkin karena Aku sompral jadi penghuni pohon itu marah. TAMAT

About The Author

Asep Sovian 54
Expert

Asep Sovian

Bismillah
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel