Bahagia itu Sederhana

13 Jun 2015 10:45 3934 Hits 0 Comments
kebahagiaan adalah hal yang sederhana, namun jalan mendapatkan kebahagiaan terkadang membuat kesederhanaan itu menjadi suatu yang sulit.
Dari segi etimologi, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,  kata bahagia terpecah menjadi tiga kata, yaitu bahagia, membahagiakan, dan kebahagiaan. Bahagia berarti beruntung, keadaan atau perasaan senang, tenteram (bebas dari segala yang menyusahkan). Membahagiakan berarti membuat bahagia, sedangkan kebahagiaan berarti perasaan bahagia, kesenangan, ketenteraman hidup (lahir dan batin), keberuntungan, kemujuran yang bersifat lahir dan batin.
Menurut Jalaluddin Rahmat, dalam bukunya Renungan-renungan Sufistik, mengemukakan pengertian bahagia yang berasal dari kalimah bahasa Arab yaitu sa'adah, yang berarti keberuntungan atau kebahagiaan. Dari beberapa pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan bahagia secara etimologi adalah rasa senang, untung, tenteram dan sejahtera lahir batin.
 
Baca juga :
               Fitur Baru dari WhatsApp
 
bahagia bukan berarti harus memiliki harta yang melimpah seperti rumah yang mewah, mobil yang mahal, pakaian yang mahal, makanan yang diperoleh dari tempat-tempat yang berbintang lima, namun kebahagiaan dapat kita raih dengan kesederhanaan. Banyak orang yang memiliki harta yang banyak namun, tidak memperoleh kebahagiaan sebanyak harta yang dimilikinya. Dan banyak orang yang tergolong sederhana dan tidak mempunyai harta yang banyak namun, kebahagiaan yang diperoleh sangat melimpah. Hal ini disebabkan karena perbedaan rasa syukur yang dimiliki oleh kedua orang tadi. Orang yang sederhana relatif lebih sering bersyukur terhadap apa yang ia peroleh, sehingga muncul suatu perasaan yang menyebabkan didalam dirinya merasa tenang, tentram, damai, dan senang lahir batin karena ia beranggapan bahwa segala sesuatu yang diperoleh dengan kerja keras, niat yang baik, akan membuahkan hasil yang baik pula, maka tidak salah jika mereka selalu mendapatkan suatu kebahagian dalam diri mereka. sedangkan untuk orang yang memiliki harta yang banyak biasanya mereka cenderung memiliki sikap yang serakah, sehingga terkadang mereka menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. rasa bersyukur sangat jauh dengan mereka akibatnya rasa gelisa selalu menghantui mereka dan yang dinamakan dengan bahagia sulit mereka dapatkan. 
Menjadi bahagia itu mudah, cukup bersyukur terhadap apa yang sang pencipta berikan kepada kita. dan satu hal yang harus kita ketahui tidak ada kebahagiaan yang kekal didunia ini. kebahagiaan yang kekal itu merupakan kebahagiaan setelah kehidupan didunia yang fana' ini, jalani kehidupan dengan baik dan jalankan perintah-NYA dan jauhi larangan-NYA, dan yakinlah "you will happy forever"
semoga kita menjadi orang mendapatkan kebahagiaan yang kekal, by Awaluddin"
 
Tags

About The Author

awaluddin 17
Novice

awaluddin

the power of reading
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel