1

Google Reader Diberhentikan, Akankah Muncul Google Scholar?

9 Apr 2013 11:00 1742 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Kabar yang mengejutkan atas pemberhentian salah satu produk dari Google adalah berita tentang pemberhentian Google Reader dari daftar pustaka Google dengan pergantiannya menjadi Google Shcolar, hal ini membuat bingung dan protes dari banyak pengguna di luar sana karena mereka menganggap produk Reader tidak memiliki kecacatan dari segi manapun.

Sebagai perusahaan besar, Google tidak ragu dan tidak malu mengakui kegagalan atas suatu produknya yang diperkenalkan di pasaran, memang hal seperti itu adalah sikap yang jantan dan akan dihormati para penggunanya. Tapi Google, sebagai inovator platform mengalami kerusakan reputasi sebagai akibat dari kegagalan. Perusahaan telah membuka platform untuk para pengembang agar memasok modul yang memungkinkan tingkat yang lebih besar dari interaksi antara pengguna dan perusahaan. Dan kabar yang mengejutkan atas pemberhentian salah satu produk dari Google adalah berita tentang pemberhentian Google Reader dari daftar pustaka Google dengan pergantiannya menjadi Google Scholar, hal ini membuat bingung dan protes dari banyak pengguna di luar sana karena mereka menganggap produk Reader tidak memiliki kecacatan dari segi manapun.

Banyak dari pengguna blog yang menggunakan produk atau layanan Google satu ini guna memeriahkan isi dari blog mereka. Hal ini karena penggunaan produk satu ini sangat mudah dan nyaman. Anda hanya perlu login dengan menggunakan aplikasi ini saja tentu saja dengan menggunakan akun Google Anda untuk masuk ke semua produk Google lainnya. Hal yang sederhana memang, para pengguna dapat mensinkronisasikan perangkatnya yang juga memungkinkan pengguna membaca tag feed. Produk ini juga memiliki API yang memungkinkan produknya berubah fungsi seperti Reeder, dan mengapa produk ini akhirnya diberi nama Google Reader. Pada dasarnya ini merupakan sebuah filter unggulan yang mendorong peningkatan blog. Dengan demikian akan membuat blog menjadi selalu up to date.

Google Reader bukanlah sebuah produk gagal. Ini merupakan sebuah produk yang sangat sukses dan banyak digemari oleh banyak pengguna. Produk ini sama halnya seperti Gmail dan mesin pencarinya yang saat ini menjadi mesin pencari nomor satu, dan menjadi alasan mengapa produk ini sangat dicintai oleh banyak orang. Lalu apa alasan Google memberhentikan Reader-nya?

Ada dua alasan sederhana untuk ini, penggunaan Reader telah menurun dan sebagai perusahaan besar Google telah menuangkan semua energi kepada beberapa produknya. Mungkin dengan fokus seperti itu, akan membuat pengalaman dalam penggunaan produk Google akan lebih menyenangkan. Jika berdasarkan alasan menurunnya pengguna, namun data pakan penurunan pengguna produk dari Google ini lemah. Jika produk ini diberhentikan, seharusnya Google mampu memberikan alasan yang detail kepada para penggunanya di luar sana mengapa Reader harus diberhentikan ketika banyak orang di luar sana yang masih bergantung dan menggunakan produknya satu ini untuk menjadikan para penggunanya up to date.

Meskipun demikian, ada sebuah aspek yang lebih mengganggu dari ini. Google mengklaim bahwa semua ini didorong atas keputusan besar yang dibuat menggunakan data. Ini bukan peregangan untuk berspekulasi bahwa ini berlaku untuk produk yang masih berlanjut pula. Google mungkin telah mempelajari hal ini dan ditetapkan di tempat satu set metrik yang akan memicu penutupan produk. Yang lebih mengkhawatirkan adalah pendekatan data yang didorong akan membuat banyak kehilangan kesempatan, seperti apa yang akan terjadi jika lebih banyak investasi di buat di dalam suatu produk?

Mungkin banyak yang tidak mengetahui bahwa Google beroperasi seperti itu, namun nampaknya mereka mengklaim bahwa memang seperti itu pola kerja mereka. Tetapi jika mereka memang benar-benar melakukannya, maka kita perlu khawatir ketika Google terintegrasi dengan layanan toolbar yang umum. Dan nantinya ini akan sangat menonjol. Tapi kita semua tahu bahwa layanan serupa seperti ini telah berkurang. Yang paling siginifikan adalah Google Scholar.

Sementara Reader akan mendapatkan pengganti dan kerugian yang tidak akan terasa lama, Scholar tentu akan lain soal. Jika Scholar akan juga diberhentikan pada tahun depan, maka tidak akan mudah untuk mencari pengganti yang sesuai dan sebanding dengan produk Google satu ini. Penemuan penelitian akademik akan jatuh kembali ke tangan penerbit besar, rezim seperti ini masih berlangsung hingga saat ini, maka Scholar akan mengubah semua itu. Lalu apakah Google Scholar akan mampu menggantikan posisi Reader yang telah terlanjur populer saat ini? Kita tunggu saja debut dari Google selanjutnya. [PY]

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel