Gentle parenting adalah salah satu pendekatan yang dilakukan dalam upaya mendidik anak yang menekankan pada adanya hubungan penuh kasih sayang disertai dengan pengertian dan pemberian penghargaan terhadap kebutuhan dan perasaan anak-anak. Pendekatan yang dilakukan memiliki fokus terhadap komunikasi yang sifatnya terbuka, memahami perspektif anak lalu menggunakan konsistensi, bukan dalam bentuk hukuman fisik seperti gaya parenting VOC yang memiliki kecendrungan otoriter.
Untuk bisa lebih memahami konsep gentle parenting contohnya adalah merujuk pada pendapat seorang psikolog anak yang telah berpengalaman dalam bidang psikolog perkembangan anak yaitu Dr. Sarah Johnson. Menurutnya gentle parenting adalah pendekatan yang memungkinkan orangtua untuk membangun hubungan yang sehat dan sifatnya positif dengan anak-anak mereka. Gaya parenting yang gentle dalam hal ini adalah menghormati hak-hak anak sebagai individu yang memiliki perasaan, kebutuhan, dan keinginan mereka sendiri. Sekaligus mengajarkan para orangtua untuk melihat situasi dari sudut pandang anak-anak dan berusaha untuk memahami perasaan mereka. Terkait dengan penjelasan artikel ini kami berikan beberapa contoh, silahkan dibaca:
2. Komunikasi yang dilakukan efektif dan penuh empati
Yang menjadi prinsip utama dalam gentle parenting adalah pemakaian komunikasi yang dilakukan secara efektif dan penuh empati. Dr. Johnson menjelaskan bahwa orangtua yang menerapkan gentle parenting secara aktif akan mendengarkan anak-anak mereka berbicara, memberikan dukungan dan mengajak anak-anak untuk melakukan partisipasi dalam pemecahan masalah. Ini berarti para orangtua mengakui dan menghormati perasaan anak-anak, bahkan jika berarti ini harus menghadapi tantangan atau rasa ketidaknyamanan.
2. Tidak menekankan pemberian hukuman pada anak-anak
Para orangtua harus melakukan komunikasi dengan penuh empati, gentle parenting juga mengutamakan adanya pendekatan non punitive dalam mendisiplinkan anak-anak. Daripada memakai hukuman fisik atau otoriter, gentle parenting cenderung menggunakan metode seperti pembicaraan, penjelasan dan konsekuensi logis untuk membantu anak-anak memahami konsekuensi logis untuk membantu anak-anak belajar dari kesalahan mereka. Pendekatan ini membantu anak-anak memahami konsekuensi dari tindakan mereka dan mengembangkan tanggung jawab diri.
3. Bersikaplah tidak keras namun konsisten dalam menerapkan aturan dan batasan
Dr. Johnson juga menyoroti pentingnya kesabaran dan konsistensi dalam gentle parenting. Dalam hal ini para orangtua perlu memahami bahwa proses mendidik anak membutuhkan waktu dan kesabaran. Gentle parenting mendorong para orangtua untuk tetap tenang dan terkontrol dalam situasi sulit dan selanjutnya untuk konsisten dalam menerapkan aturan dan batasan. Sebagai psikologi anak, Dr. Johnson juga menekankan pentingnya mendukung perkembangan emosional anak-anak. Juga mengajarkan orangtua untuk menjadi pendengar yang baik dan memberikan dukungan emosional kepada anak-anak mereka. Ini sangat membantu anak-anak dalam mengembangkan rasa percaya diri, kemandirian, dan kemampuan untuk mengatasi stres dan tantangan.
Gentle parenting bukanlah pola pendekatan orangtua dan anak-anak tanpa batas atau tanpa struktur, meskipun dalam praktek ini menekankan pada kebebasan dan penghargaan terhadap anak, ini juga membutuhkan batasan dan aturan yang jelas. Para orangtua perlu memastikan bahwa anak-anak memahami konsekuensi dari perilaku mereka dan bahwa mereka mempunyai batasan yang aman dan sehat. Pada akhirnya Dr. Johnson menekankan bahwa gentle parenting merupakan salah satu proses belajar yang sifatnya berkelanjutan. Karena tidak ada orangtua yang sempurna dan gentle parenting memungkinkan kita untuk tumbuh dan belajar bersama dengan anak-anak. Yang penting adalah mempunyai niat baik, kesediaan untuk beradaptasi dan komitmen untuk membangun hubungan yang kuat dan penuh kasih dengan anak-anak kita.
