1

Ini Loh Bahaya Dibalik Botol Air Mineral Itu

8 Dec 2015 15:43 3303 Hits 1 Comments
BANYAK botol air minum yang terbuat dari plastik.
Illustrasi botol plastik air mineral. (foto: shutterstock)
 

PENELITI dari Harvard School of Public Health telah menemukan bahwa anak-anak kuliahan yang minum dari botol polikarbonat menunjukkan dua pertiga kenaikan bisphenol kimia A (BPA) dalam urin mereka.

Ini adalah bahan kimia yang berpotensi membahayakan dan sudah dilarang di Kanada.

Di satu sisi, temuan ini tidak menakutkan seperti berita utama telah tersirat.

Dua pertiga kenaikan hanya berarti tingkat BPA dalam urin meningkat dari diabaikan untuk sliver di atas diabaikan, tingkat masih ribuan kali lebih rendah dari yang disebut dosis rendah diuji pada tikus.

Tidak ada penelitian yang meyakinkan menunjukkan efek samping dari BPA pada kesehatan manusia.

Banyak botol air minum yang terbuat dari plastik mencantumkan kode label yang menginformasikan apabila botol itu tidak dianjurkan untuk diisi lagi.

Hal sejenis ini butuh diperhatikan karena paket plastik yang dimaksud dibuat hanya untuk sekali digunakan dan jangan sampai digunakan berulang-kali untuk wadah minuman.

Beberapa orang tidak memahami dan tidak peduli dengan label itu.

Umumnya label pada botol paket plastik itu berupa logo dan angka-angka yang memang sedikit dikenali oleh beberapa orang sebagai customer.

Kode pada botol itu biasanya ada di bagian bawah:   

1. PETE atau PET (polyethylene terephthalate) labelnya berupa angka 1 dalam segitiga umum dipakai untuk botol plastik yang transparan/tembus pandang seperti botol air mineral.

Botol-botol dengan bahan ini direferensikan hanya untuk sekali pakai. Jangan sampai dipakai untuk menyimpan air hangat terutama panas.


2. HDPE (high density polyethylene) labelnya berupa angka 2 dalam segitiga umum dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu. Direferensikan hanya untuk sekali pemakaian.

 

3. V atau PVC (polyvinyl chloride) labelnya berupa angka 3 dalam segitiga yakni plastik yang paling sulit di daur lagi.

Plastik ini bisa diketahui pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol.

Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang ada pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke makanan berminyak jika dipanaskan.

PVC mempunyai potensi memiliki resiko untuk ginjal, hati dan berat badan.


4. LDPE (low density polyethylene) labelnya berupa angka 4 dalam segitiga umum dipakai untuk tempat makanan dan botol-botol yang lembek.

Beberapa barang dengan berkode ini dapat di daur lagi dan baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat.

Barang ini bisa dimaksud tak dapat dileburkan tetapi selalu baik untuk tempat makanan.


5. PP (polypropylene) labelnya berupa angka 5 dalam segitiga yakni pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk yang berkenaan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terlebih botol minum untuk bayi.

Karakteristik botol ini transparan yg tidak jernih atau berawan.


6. PS (polystyrene) labelnya berupa angka 6 dalam segitiga umum dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan sebagainya.

Bahan Polystyrene bisa mengungkap bahan styrine ke pada makanan waktu makanan itu bersentuhan.

Bahan Styrine memiliki resiko untuk otak dan sistem syaraf.

Bahan ini harus dijauhi dan banyak negara segi di Amerika sudah melarang pemakaian tempat makanan mempunyai bahan styrofoam termasuk negara China.


7. Other (umumnya polykarbonat) labelnya berupa angka 7 dalam segitiga bisa didapat di tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga.

Polykarbonat bisa mengeluarkan bahan intinya yaitu Bisphenol-A ke pada makanan dan minuman yang mempunyai potensi menyebabkan rusaknya sistem hormon.


Anda yang punya kebiasaan menggunakan botol bekas air mineral untuk wadah air minum, mulai saati ini sebaiknya tinggalkan kebiasaan tersebut.

Waktu air mineral yang anda beli telah habis diminum, remaslah botolnya dan buanglah di tempat sampah.

Bentuk botol yang sederhana dan ringan memang menarik untuk jadikan wadah air minum, namun bahaya yang meneror tambah lebih mengerikan.

 

Botol plastik bekas air mineral
Karena botol minuman itu biasanya mempunyai label PET atau PETE dengan logo segitiga dengan angka satu di dalamnya.

Di sini kita bakal membahas lebih jauh perihal plastik polyethylene terephthalate (PETE atau PET) dan kemungkinan bahayanya.

Menurut American Chemistry Council, PETE telah dinyatakan aman oleh FDA dan International Life Science Institute (ILSI).

Namun American Chemistry Council memperingatkan bahwa product yang dibuat dari PET hanya dapat digunakan sekali pakai.

Studi yang dikerjakan beberapa waktu paling akhir menunjukkan bahwa penggunaan lagi botol yang terbuat dari PET ternyata memiliki risiko.

Didapati bahwa PET berbarengan berjalannya saat bakal luruh dan meresap kepada minuman waktu botol itu digunakan lagi.

Racun yang disebut DEHA ini bisa dibuktikan dapat mengakibatkan persoalan di hati, permasalahan kelenjar endoktrin, kesulitan mendapatkan keturunan, serta dicurigai bisa menyebabkan kanker pada manusia.

Oleh karena itu, dikutip dari livescience, yang paling baik yakni mendaur lagi botol-botol ini, janganlah memakainya berulang-kali. (*)

Tags

About The Author

sri mulyani fadiar 43
Ordinary

sri mulyani fadiar

ibu rumah tangga
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel