Ke Pulau Derawan, Pengguna Operator GSM Tak Perlu Takut Kehilangan Sinyal

8 Mar 2013 16:30 6578 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Melanjutkan perjalanan dari Kota Bontang, Plimbi menumpang kendaraan travel menuju Kabupaten Berau. Waktu tempuh perjalanan terasa begitu panjang. Sekitar 15 jam lebih melintasi jalanan berlubang, berlumpur, serta buruknya fasilitas lampu penerangan menjadi petualangan tersendiri.

Melanjutkan perjalanan dari Kota Bontang, Plimbi menumpang kendaraan travel menuju Kabupaten Berau. Waktu tempuh perjalanan terasa begitu panjang. Sekitar 15 jam lebih melintasi jalanan berlubang, berlumpur, serta buruknya fasilitas lampu penerangan menjadi petualangan tersendiri. Sepanjang jalan tim dapat melihat dengan sangat jelas bagaimana hutan-hutan di wilayah Kalimantan Timur tereksploitasi. Mulai dari Bontang hingga ke wilayah Berau. Tujan Plimbi selanjutnya adalah Pulau Derawan yang berada di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Derawan sendiri merupakan salah satu destinasi impian banyak para pelancong baik dari luar ataupun dalam negeri. Oleh sebab itu merupakan suatu kebanggaan dapat menginjakkan kaki di Pulau Derawan, walau perjalanan darat berjalan dengan tidak nyaman.

Dengan ongkos sekitar Rp. 250.000 dari Kota Bontang, supir travel rupanya sudah ahli melintasi jalur-jalur bebatuan. Di Pulau Jawa sendiri, kondisi jalanan buruh seperti itu biasa digunakan untuk kegiatan offroad kendaraan besar. Tapi di Kalimantan rupanya itu menjadi hal biasa. Melintasi beberapa wilayah transmigrasi, di sepanjang jalan Anda dapat berpapasan langsung dengan perkampungan pendudukan yang disesuaikan dengan suku asalnya. Tiba di Berau pagi hari, tim langsung melanjutkan perjalan selama dua jam dengan tujuan Tanjung Batu. Dari Berau Anda dapat menumpang kendaraan travel serupa dengan ongkos Rp. 50.000 per orang.

Setibanyak di Tanjung Batu, Anda akan langsung disajikan pemandangan lautan biru nan luas. Dermaga Tanjung Batu khusus melayani penyeberang ke Pulau Derawan. Maka tak heran apabila Anda akan melihat begitu banyak speed boat dan kapal umum bersandar. Dengan ongkos Rp. 50.000 dan perjalanan sekitar 30 menit menggunakan speed boat, Anda sudah dapat tiba di Pulau Derawan. Sebelum menyeberang, tim sempat memeriksa keberadaan sinyal perangkat mobile. Indosat, Telkomsel, dan XL masih melayani konsumennya hingga salah satu ujung Kalimantan ini. Agak was-was karena keberadaan pulau yang cukup jauh dari daratan, rupanya setiba di Derawan, fasilitas pendukung wisatan di pulau ini terbilang sangat baik. Pulau dengan luas 44.6 hektare ini memiliki fasilitas pendukung seperti BTS, pembangkit listrik tenaga matahari, resort, homestay, rumah makan, dan tentunya operator diving.

Taman bawah laut merupakan salah satu wisata unggulan Derawan. Pasalnya Derawan memiliki beberapa ekosistem pesisir yang menarik dan sangat penting seperti terumbu karang, hutan mangrove, dan juga padang lamu. Selain itu banyak pua spesies yang dilindungi seperti penyu hijau yang menjadi simbol Pulau Derawan itu sendiri, penyu sisik, paus, lumba-lumba, duyung, barakuda, dan lainnya. Karena ekosistem yang menarik dan masih alami, Kepulauan Derawan telah dicalonkan menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2005. Terdapat tiga objek wisata lainnya yang sayang dilewatkan yakni Pulau Maratua, Pulau Sangalaki, dan juga Pulau Kakaban. Nama terakhir menjadi salah satu daya tarik mengapa para Derawan menjadi destinasi impian para pelancong. Pulau Kakaban memiliki danau purba yang diisi oleh ubur-ubur tak menyengat. Maka para pelancong biasanya banyak menghabiskan waktu untuk bersnorkeling bersama jutaan ubur-ubur tersebut.

Dalam hal komunikasi, Anda tidak perlu mengkhawatikan gangguan telekomunikasi yang kerap terjadi di banyak pulau wisata di Indonesia. Karena popularitas serta dukungan penuh pemerintah setempat, Derawan memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Bahkan taraf hidup warganya sendiri terlihat cukup sejahtera. Semakin meningkatnya minat wisatawan berkunjung ke pulau tersebut, tentunya fasilitas pendukung pun akan semakin bertambah. Namun, lingkungan serta ekosistem di kepulauan ini harus terus dilestarikan. [MS]

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel