Apa Itu Bounce Rate pada Website

7 Jun 2021 12:25 594 Hits 0 Comments Approved by Plimbi

Apa Itu Bounce Rate Pada Website

Menurut Google Analytics menjelaskan tentang pengertian dari bounce rate dalam sebuah website adalah angka persentase kunjungan ke single page atau halaman tunggal yang tidak diikuti oleh tindakan-tindakan selanjutnya, dalam kata lain pengunjung langsung keluar dari halaman bersangkutan. Biasanya hal ini disebabkan karena audiens merasa kurang puas atau tidak tertarik dengan isi konten dari website anda sehingga mereka memilih untuk keluar dari halaman anda dan menemukan atau mencari website lain di mesin pencarian Google.  

Bounce rate ini merupakan salah satu istilah dalam menggambarkan persentase pengunjung website atau blog yang anda kelola. Dimana ini lebih menekankan pada sebarapa lama para pengunjung bersangkutan membuka-buka website dan blog anda.

Pada umumnya nilai index dari bounce rate ini memiliki kisaran antara 1 s/d 100 dimana perhitungannya terbilang unik karena apabila angka website atau blog anda besar dan mendekati 100 maka hal tersebut berarti kurang bagus. Namun sebaliknya, akan menjadi sangat bagus apabila angka tadi mendekati nilai 0. Dengan kata lain, dalam bahasa pemrograman, tingginya bounce rate ini akan menjadi semakin buruk bagi search engine atau mesin pencari yang berarti apabila semakin baik isi dari blog dan website yang anda miliki maka pengunjung akan betah berlama-lama di dalamnya karena isinya berbobot dan menarik bagi mereka. Tetapi sebaliknya apabila website atau blog mempunyai konten dan tampilan yang buruk maka bisa dipastikan para pengunjung tidak akan lama membuka-buka web atau blog bersangkutan dan alhasil nilai bounce rate pada website anda akan semakin tinggi yang memberi pertanda bahwa website anda tidak menarik untuk dikunjungi. Dimana belakangan ini bounce rate berhasil menjadi salah satu metrik yang banyak dimanfaatkan oleh para webmaster guna mengukur seberapa efektif website yang sudah mereka bangun tersebut.

Fungsi Bounce Rate

Di dalam dunia blog atau blogger, bounce rate memiliki fungsi sebagai indikator yang membantu anda untuk mengukur seberapa baik kualitas dari sebuah konten yang ada di dalam website, termasuk apakah sudah cukup disukai oleh para pengunjung atau justru masih kurang yang akan menyebabkan para pengunjung tidak tertarik lagi. Dengan sekumpulan data-data yang diperoleh dari bounce rate maka anda bisa melakukan evaluasi yang berhubungan dengan permasalahan yang sedang anda miliki, mulai dari kecepatan akses loading, kualitas konten, hingga menentukan seberapa efektif riset keyword yang sedang dilakukan.

Apabila anda ingin mengecek bounce rate dengan memakai Google Analytics maka anda bisa melakukannya dengan beberapa cara seperti login terlebih dahulu dengan memakai akun Google Analytics anda untuk selanjutnya mencari menu behavior dan terakhir adalah klik overview.

Dilansir dari qwords, ada rumus mudah dalam menghitung bounce rate tersebut di atas yaitu (jumlah pengunjung yang hanya membuka satu halaman / jumlah total kunjungan) dikali 100%.

Faktor Yang Memberi Pengaruh Terhadap Bounce Rate

Besar atau kecilnya bounce rate ditentukan oleh beberapa faktor yaitu bisa berupa internal (dari dalam website itu sendiri) atau dari faktor eksternal (dari luar website). Internal yang dimaksudkan disini adalah berupa tampilan dan konten yang dimuat sedangkan untuk faktor eksternalnya adalah berupa kecepatan internet dan kemudahan akses bagi para pengunjung.

Kecepatan Loading

Yang dimaksud dengan kecepatan loading sebuah website adalah menjadi permasalahan yang utama di dalam mempengaruhi bounce rate. Alasannya cukup sederhana, karena masing-masing orang pastilah ingin waktu cepat guna membuka sebuah halaman website, blog maupun untuk membaca artikel-artikel di dalamnya. Karena mereka tidak mau membuang-buang waktu lama hanya untuk menunggu sebuah halaman website selesai loading. Maksimal beberapa orang hanya bisa menunggu paling lama 3 s/d 4 detik dan selebihnya mereka akan mencari website atau halaman yang lainnya. Jika kecepatan loading ini menjadi sangat lambat, tentu saja akan membuat para pengunjung mudah merasa bosan. Bahkan tidak jarang mereka akan secara langsung menutup blog atau website anda sebelum halaman terbuka dengan sepenuhnya. Maka dari itu apabila anda ingin tetap mempertahankan para pengunjung saat pertama kali membuka blog atau website, disarankan untuk memperhatikan kecepatan loading website dimana anda bisa mengecek kecepatan loading dari sebuah website dengan memakai website GTMetrix. 

Tampilan Desain

Setelah selesai loading website tersebut di atas, berikutnya adalah memperhatikan tampilan atau desain dari sebuah website. Sebaiknya gunakan desain yang sesuai dengan website anda. Jika anda membuat blog pribadi, maka pastikan desainnya tidak menutup teks atau konten yang terdapat di dalam blog anda karena ini akan mengganggu para pengunjung saat ingin membaca blog yang anda kelola.

Anda bisa mengatur tampilan sebaik mungkin dan hindari membuat pengunjung kebingungan. Khususnya dengan banyaknya widget dan sulitnya untuk mengakses hal-hal penting di dalamnya. Karena ini akan berakibat fatal dan para pengunjung bisa langsung jengkel dan meninggalkan website atau halaman yang anda miliki.

Perhatikan konten yang disajikan

Masalah selanjutnya yang berhubungan dengan bounce rate adalah kualitas dari sebuah konten. Konten inilah yang akan menjadi daya tarik utama dalam blog atau website. Oleh karenanya sangat penting bagi anda membuat konten yang berkualitas baik itu tulisan, foto-foto, video, tips, tutorial dan lain sebagainya. Cara-cara ini sudah terbukti ampuh untuk membuat para pengunjung betah berlama-lama membuka website atau blog anda dimana semakin banyak pengunjung tertarik dengan blog yang anda kelola maka semakin besar pula peluang untuk membuka halaman lainnya. Hindari konten copy paste dan tunjukkan sisi manfaat dari artikel-artikel yang anda sediakan.

Linking

Yang terakhir adalah linking. Di dalam sebuah artikel atau blog yang sedang anda kelola disarankan anda perlu memasukkan internal link guna memudahkan pencarian lebih lanjut. Internal link bisa dimasukkan di sela-sela blog atau artikel yang dimuat yang memiliki fungsi agar para pengunjung merasa tertarik dengan halaman lain di website anda. Hindari memasukkan internal link yang tidak ada hubungannya dengan konten dimana anda hanya perlu memasukkan internal link yang sesuai dengan konten satu dengan lainnya.

Ada juga istilah eksternal link atau outbound link dimana sebaiknya anda minimalisir di dalam konten artikel yang anda buat. Karena dengan adanya eksternal link maka anda bisa mengarahkan pembaca ke blog atau website lainnya.

Demikian kami menjelaskan dengan singkat tentang artikel dengan judul ‘Apa Itu Bounce Rate Pada Website’ yang kami rangkum dari beberapa sumber berita. Semoga bermanfaat bagi para pembaca.

About The Author

Utamii 67
Expert

Utamii

Suka membaca dan menulis
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel