Sinopsis Film Magic Hour

4 Apr 2016 12:30 15075 Hits 2 Comments
sebuah film cinta yang terganggu karena ada orang ketiga

Raina dan Gweny adalah saudara tiri. Meski begitu mereka sangat akrab, sudah seperti sahabat atau bahkan saudara kandung. Sejak kecil mereka tinggal bersama ibu Gweny, Flora. Raina bekerja di toko bunga milik ibunya Gweny yang dipanggilnya Tante Flora.

Suatu waktu, Tante Flora meminta Gweny untuk bertemu dengan Dimas. Ia ingin menjodohkan Gweny dengan Dimas yang merupakan anak dari sahabatnya, Cindy. Gweny merasa keberatan dijodohkan dan menganggap ibunya terlalu kolot. Tapi karena tidak ingin menyakiti perasaan aibunya, Gweny meminta Raina untuk berpura-pura menjadi dirinya.

Raina awalnya enggan memenuhi permintaan Gweny, apalagi ia sempat mengalami kecelakaan saat sedang mengantarkan bunga pesanan pelanggan toko bunganya. Tapi akhirnya Raina bersedia mengiyakan keinginan Gweny. Ternyata setelah bertemu dengan Dimas, Raina merasakan momen penuh keajaiban yang mampu melepas rasa sedih. Seiring berjalannya waktu mereka saling mencintai.

Sayangnya rasa cinta yang dirasakan Raina terhadap Dimas, justru membuatnya bimbang, bahkan panik. Karena ada cinta lain yang menantinya sejak kecil, yaitu cinta sahabatnya, Toby. Raina tidak mau kehilangan Toby, tapi dia sadar sudah menyakitinya. Di sisi lain, Toby juga disukai oleh teman sekerjanya di kafe. Namun Toby mengacuhkannya karena hatinya sudah tertambat para Raina.

Sementara Dimas sendiri sepertinya bukanlah pria yang tepat untuk Raina, karena Dimas sudah dijodohkan oleh ibunya dengan Gweny. Lagi-lagi cinta Raina harus dibenturkan pada pilihan antara cinta atau persahabatan.

Namun cinta bukanlah cinta jika tidak melalui sebuah ujian. Begitu juga cinta Raina dan Dimas. Semakin mereka berjuang menyatukan cinta, semakin banyak tragedi yang memisahkan. Dapatkah Raina dan Dimas memperjuangkan cinta sejati untuk selamanya, ketika keadaan bersikap tidak adil terhadap kehidupan mereka?

Review:

Tema cinta memang tak pernah usang dan selalu menarik. Tema cinta pula yang diangkat Screenplay Production di film layar lebar perdana mereka. Selama ini Screenplay lebih dikenal lewat karya-karya FTV (Film Televisi) mereka.

Cerita yang kita jumpai di film Magic Hour mungkin sudah pernah kita lihat sebelumnya. Namun sekali lagi, tema cinta tetap menarik dan tak pernah usang meski kerap diulang-ulang. Magic Hour cukup menghibur. Ada tangis, tawa, haru, romantisme, persahabatan sampai hubungan keluarga bisa kita rasakan di film yang disutradarai Asep Kusdinar ini.

Para pemain juga tampil pas dengan peran serta porsinya masing-masing. Kedekatan Dimas Anggara dan Michelle Ziudith terasa dengan baik, keduanya pernah bermain bersama di sinetron Love in Paris. Meriam Bellina tampil memikat dan menambahkan nuansa komedi di film ini. Lagu dan musik yang mengiringi juga tak kalah memikat. Magic Hour juga bisa mengharu-biru para remaja dengan beberapa adegan dan dialog yang cukup puitis.

Untuk bagian ini, Tisa TS sebagai penulis skenario memang sudah dikenal mampu mengaduk-aduk perasaan penonton remaja. Judul film yang diadaptasi dari novel berjudul sama ini juga termasuk puitis.

Dalam dunia fotografi atau sinematografi, magic hour atau yang juga biasa disebut golden hour, didefinisikan sebagai masa setelah matahari terbit atau sebelum matahari terbenam, saat warna langit agak kemerah-merahan atau lebih lembut ketimbang saat matahari berada tinggi di angkasa. Keindahan transformasi warna alam tersebut yang memiliki kesamaan dalam kisah cinta Raina dan Dimas di film ini.

Kehadiran sosok Dimas yang tidak direncanakan bagaikan magic hour, momen penuh keajaiban yang mampu melepas rasa sedih, membuka mata dan menerangi jalan yang ditempuh Raina. Sebelum bertemu Dimas, magic hour Raina adalah saat hujan turun. Bisa juga berarti, selalu ada keajaiban dalam cinta. Jadi, bagi yang masih tertarik dengan tema drama percintaan, Magic Hour bisa jadi pilihan yang tepat.

About The Author

Miguel_Francisco 37
Ordinary

Miguel_Francisco

Saya adalah pelajar SMAN 1 Muara Teweh kelas X TTL: Pontianak, 9 Oktober 2000 Cita-cita: Menjadi TKI di luar negeri Mohon bimbingannya dalam menulis
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel