Miris! Para Perempuan Vietnam Dijadikan Barang Jualan di Toko Online

23 Nov 2015 17:00 12609 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Fenomena penjualan calon istri di Tiongkok

Miris, Para Perempuan Vietnam Dijadikan Barang Jualan  di Toko Online

TaoBao adalah situs toko online yang barangkali namanya jarang diketahui oleh orang Indonesia. Tapi, kalau mendengar nama Alibaba pastinya banyak netizen yang tahu . Yah, TaoBao ini ada kaitannya dengan Alibaba, yakni sebagai anak perusahaan dari Alibaba Group.

TaoBao sama seperti Alibaba, yang juga merupakan situs toko online populer di Tiongkok sana. Pendapatan TaoBao juga cukup besar meski nilainya tidak sebesar Alibaba secara global.

Tapi di Tiongkok, situs ini dianggap sebagai situs belanja online terbesar. Banyak barang yang dijual di situs online ini yang banyak dimnati oleh orang-orang Tiongkok sana.

Tak hanya barang, situs TaoBao juga baru-baru ini menjual sesuatu yang cukup menggemparkan dan tak pernah ada di situs jualan online lainnya.  Situs tersebut menjual wanita cantik yang bisa dijadikan istri.

Tentu saja  ini mengagetkan mengingat tidak pernah ada toko online yang menjual seorang wanita, meskipun itu untuk diperistri.  

Miris, Para Perempuan Vietnam Dijadikan Barang Jualan  di Toko Online

Wanita Jadi “Item” Jualan

Berdasarkan lama  Shanghaiist.com, 23 November 2015, calon pengantin yang ada di TaoBao tersebut merupakan wanita cantik  yang berasal dari Vietnam. Mereka semua d dijual dengan harga 9.998 yuan atau sekitar Rp21,6 juta.
 

Wanita cantik yang bisa diperistri pun bukan hitungan jari tetapi mencapai 98 wanita cantik.  
 

TaoBao sendiri sebenarnya bukan penjual langsung. Mereka hanya sebagai marketplace. Dan penjual yang menjajakan gadis cantik untuk diperistri ini adalah penjual dengan nama akun  Wang Xiao Xi's Gift Shop.

Akun jualan ini sebenarnya menjual barang-barang jualan pada umumnya. Salah satunya adalah kaos kaki yang cukup laku karena dibanderol dengan harga murah, 1,6 yuan atau sekitar Rp3.400.

Tercatat ada sekitar 2.500 barang  atau ‘item’ yang dijual oleh akun ini, termasuk “item” wanita cantik untuk diperistri.

Setelah iklan tentang menjual wanita cantik ini di media massa beredar, beberapa saat kemudian iklan tersebut hilang. Tidak ada informasi terkait siapa yang mencabut iklan tersebut. Bisa saja penjualnya yang langsung mencabutnya atau pihak Taobao.

 

Pernikahan dengan Uang Hal Biasa

Adanya  fenomena penjualan wanita untuk diperistri ini tentunya cukup menarik untuk disorot. Tapi, ternyata perdagangan pernikahan ini adalah hal yang biasa. Dan banyak wanita Vietnam mau melakukannya.


Jadi, penjualan tersebut memang disetujui juga oleh sanga wanita. Tentu ini berbeda dengan penjualan wanita yang seperti budak. Meskipun secara etika dan agama, hal ini tidaklah wajar.

Masih berdasarkan laman Shanghaiist.com yang mengutip Business Insider, menyatakan bahwa kejadian penjualan wanita dari Vietnam ini sebenarnya hal yang biasa saja. Ini karena adanya fenomena bahwa pernikahan yang berdasarkan uang banyak terjadi di Tiongkok.

Contohnya adalah di desa Linqi. Di desa ini, ada wanita Vietnam yang menjalani perdagangan pernikahan. Dan dia mengatakan kalau apa yang dilakukannya adalah salah satu pilihan untuk hidup lebih baik.

Fenomena perdagangan pernikahan ini juga dilandasi karena ada kebiasaan beberapa keluarga di Tiogkok untuk melakukan aborsi pada janin perempuan. Keluarga disana lebih memilih untuk punya anak laki-laki.

Akibat kebiasaan itu, membuat para lelaki sulit mendapatkan istri. Terlebih, keluarga perempuan biasanya ingin 'uang pengantin' dengan nilai yang tinggi terhadap keluarga perempuan.  Misalnya seperti meminta  mobil atau rumah mewah.
 

Hal-hal tersebutlah yang kemudian membuat pihak lelaki di Tiongkok lebih memilih membeli perempuan dari Vietnam. Meskipun tetap harus keluar tetapi ‘mahar’ yang diberikan jumlahnya lebih sedikit.


Tak aneh jika kemudian sang pedagang tersebut menjual calon istri. Penjual tersebut melihat peluang bisnis yang tentunya cukup besar.

Namun, apapun itu, fenomena ini membuat saya miris. Bagaimanapun, meskipun dibalut dengan praktik penjualan pernikahan atau semacam mahar, memasang perempuan di toko online seperti merendakan derajat wanita saja.

Perdagangan manusia yang dibalut pernikahan adalah suatu kodrat yang menyalahi prikemanusiaan. .


Sumber Shanghaiist

About The Author

Hilman 81
Professional

Hilman

Plimbi Guardian, Blogger yang suka kopi dan teknologi
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel