Kirobo – Robot Humanoid Astronot dari Jepang yang Dapat Berbicara

12 Aug 2013 16:00 2888 Hits 0 Comments Approved by Plimbi

Jepang akan meluncurkan kapal kargo baru dengan beberapa suplai pasukan dan satu robot humanoid yang dibekali kemampuan untuk berbicara menuju International Space Station pada Sabtu kemarin yang mana siarannya di siarkan secara online.

Jepang akan meluncurkan kapal kargo baru dengan beberapa suplai pasukan dan satu robot humanoid yang dibekali kemampuan untuk berbicara menuju International Space Station pada Sabtu kemarin yang mana siarannya di siarkan secara online.

Pesawat tak berawak keempat H-2 Transfer Vehicle atau HTV-4 lepas lAndas dari anegashima Space Center di selatan Jepang pada 3:48 EDT (1948 GMT, 04:48 Minggu, 4 Agustus waktu Jepang) yang mana Anda bisa melihat peluncurannya pada situs SPACE.com dan NASA TV milik stasiun luar angkasa Amerika Serikat dan  Japan Aerospace Exploration Agency pada beberapa hari yang lalu.

Salah satu barang yang berharga di kapal kargo miliki Jepang ini adalah robot Kirobo, sebuah robot humanoid kecil yang disiapkan sebagai "robot astronaut" dari sang penciptanya dan memang diciptakan dan dirancang untuk berbicara dengan astronot di luar angkasa, seperti halnya manusia penduduk bumi. Memiliki tinggi sekitar 13.4 inci (34 cm) dan dapat berbicara dengan hanya menggunakan bahasa Jepang. Kirobo diharapkan untuk dapat berbicara dengan astronot Jepang Koichi Wakata, yang akan diluncurkan ke Stasiun Antariksa Internasional akhir tahun ini pada bulan November. Ini adalah salah satu dari dua robot yang diciptakan oleh University of Tokyo's Research Center for Advanced Science and Technology sebagai bagian dari Proyek Robot Kibo, yang berusaha untuk mengembangkan teknologi baru untuk robot-human interaction  untuk misi ruang angkasa jangka panjang ke depannya.

Robot ini dilengkapi dengan teknologi pengenalan suara, pengenalan wajah, kamera dan pengakuan emosi dan pengolahan bahasa alami. Toyota Motor Corp, Robo Garage dan public relations perusahaan Dentsu Inc adalah mitra dalam proyek ini.

"I want to help create a world where humans and robots can live together," kata Kirobo ketika ditanya apa mimpinya oleh pejabat dari Toyota Motor Corp selama pers pengenalah  Kibo Robot Project pada bulan Juni lalu. Robot kedua proyek ini, yang diberi nama Mirata, akan tetap di Bumi untuk membantu insinyur proyek jika ada masalah terhadap Kirobo di luar angkasa. Mirata juga memiliki kemampuan yang sama seperti Kirobo yang mana mampu berkomunikasi dengan awak manusia yang hanya mampu berbahasa Jepang.

Selain Kirobo, JAXA yang dibawa oleh HTV-4  yang membawa beban sebesar 3,5 ton pasokan, makanan dan peralatan untuk percobaan ilmiah, yang mana kru dari stasiun luar angkasa Expedition 36 akan offload ketika kapal kargo tiba pada tanggal 9 Agustus.

Garis pesawat luar angkasa HTV juga dikenal sebagai "Kounotori," yang mana berarti “White Stork” dalam bahasa Jepang. Kapal kargo tersebut memiliki panjang sebesar 14.4 meter dan dapat membawa 6 ton pasokan ke laboratorium yang sedang mengorbit.

 

Baca juga :

                   Robot Patlabor Hadir di Hadapan Para Fansnya

                   15 Perubahan dan Keunikan ini Hanya Terjadi di Bulan Ramadhan

 

Seperti robot Eropa Automated Transfer Vehicle dan pesawat luar angkasa tak berawak dari Rusia, kendaraan HTV dibangun untuk digunakan sekali, atau bisa dibilang satu kali penggunaan. Setelah pesawat ruang angkasa ini telah sampai di kargo mereka, stasiun luar angkasa mengisinya dengan sampah dan mengirim mereka untuk terbakar di atmosfer Bumi. 

Hal ini sangat berbeda jauh dengan pesawat reusable SpaceX Dragon Capsule, yang dirancang untuk mendarat dan tercebur di lautan dan diambil kembali oleh perahu boat-borne. Pesawat reusable yang berbasis di California ini telah berhasil menyelesaikan dua misi untuk memasok pasokan ke stasiun luar angkasa menggunakan  Dragon dan roket Falcon 9 dan perusahaan yang bersangkutan akan memuat 10 lebih penerbangan di bawah kontrak senilai $1,6 miliar dengan NASA.

NASA juga menAndatangani kontrak sebesar $1,9 miliar dengan Virginia yang berbasis Orbital Sciences Corp. untuk membuat delapan penerbangan dengan pesawat ruang angkasanya Cygnus dan roket Antarus. Cygnus yang juga merupakan pesawat sekali pakai  sepeti HTV ini dijadwalkan untuk memulai penerbangannya menuju stasiun ruang angkasa untuk pertama kalinya pada pertengahan September nantinya.

Peluncuran pada hari Sabtu yang lalu juga menAndakan misi keempat untuk HTV dalam kepergiannya ke luar angkasa untuk Japan Aerospace Exploration Agency. Untuk sekilas informasi, HTV-1, sesuai namanya, kapal kargo HTV generasi pertama ini memulai debut mengangkasa pertamanya lepas lAndas pada bulan September 2009, HTV-2 untuk generasi kedua diluncurkan pada Januari 2011 selisih dua tahun setelah generasi pertama diluncurkan dan generasi ketiga, HTV-3 diluncurkan pada bulan Juli 2012 selisih satu tahun dari generasi keempat ini. [PY]

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel