Lelaki yang Gantung Diri

28 Nov 2015 12:05 2464 Hits 0 Comments

Brak! Sebotol minuman bersoda jatuh ke lantai. Seorang lelaki segera mengetuk-ngetuk pintu kamar disebelahnya, dan kamar yang lainnya, tapi tidak ada tanggapan. Lalu dia berlari menuju halaman depan.

Brak! Sebotol minuman bersoda jatuh ke lantai. Seorang lelaki segera mengetuk-ngetuk pintu kamar disebelahnya, dan kamar yang lainnya, tapi tidak ada tanggapan. Lalu dia berlari menuju halaman depan.

 

"Kang Yana kenapa kok lari-lari kayak dikejar setan?" Tanya Arif, bapak penjaga kos.

 

"Dedi pak... Dedi..."

 

"Kenapa dengan kang Dedi?"

 

"Dia... dia gantung diri di kamar..."

 

"Waduh... kok bisa? Ayo kita periksa!"

 

Saat hendak melangkah, datang Lalan, teman sekelas Yana, tapi tidak ngekos disana.

 

"Ada apa ini, sepertinya ada masalah?"

 

"Ah nanti dijelasin kang, sekarang ikut kami aja ke dalem!"

 

***

 

Di dalam kompleks kos, Lalan melihat kesana-sini. Suasana kosan begitu sepi, tidak ada seorangpun yang terlihat selain mereka bertiga.

 

"Aneh, kok sepi sekali ya? Padahal sekarang hari Rabu." Kata Lalan.

 

Sampai di depan pintu kamar, mereka terdiam sejenak saling berpandangan satu sama lainnya dengan tegang.

 

Arif membuka pintu.

 

"Lah... gak ada siapa-siapa kang?"

 

Yana menggaruk-garuk kepalanya, "ta ta tadi dia disini, ngegantung pake kain... disini!"

 

"Yakin kang gak salah lihat? Tapi ini gak ada, bekasnya juga enggak."

 

"Mungkin kamu berhalusinasi Yan." Kata Lalan.

 

"Aku tidak berhalusinasi! Aku..."

 

"Sudah, kita ke warung depan aja dulu buat nenangin diri, tenang aku yang bayarin."

 

***

 

Mereka bertiga berjalan pelan. Arif memperhatikan satu persatu kamar kos yang masih sepi seakan ditinggal penghuninya.

 

"Menurut ahli psikologi, permasalahan hidup bisa membuat stres, dan terkadang stres dapat membuat penderitanya berhalusinasi." Kata Lalan sambil memegang pundak Yana.

 

"Ya... mungkin kamu stres karena masalah kuliah, masa depan yang masih gelap, krisis keuangan, masalah keluarga, masalah teman, dan... masalah perempuan, ya, biasanya laki-laki begitu rapuh ketika bermasalah dengan perempuan."

 

"Jadi... apa masalahmu dengan si dia?"

 

Yana hanya diam dengan tatapan kosong ke depan.

 

"Mmm... katanya untuk menyadarkan orang yang berhalusinasi adalah..."

 

"Mmm..."

 

"Dengan menceburkannya ke kolam yang berisi air!"

 

Sekuat tenaga Lalan mendorong Yana ke sebuah kolam ikan di sampingnya. Beruntung ikan-ikannya sedang tidak ada.

 

Yana segera bangkit dan memandang ke arah Lalan sambil menyibak rambutnya yang basah menutupi mata. Dia melihat pintu-pintu kamar terbuka, kemudian beberapa orang yang dikenalnya keluar dari dalam. Mereka berdiri didekat kolam sambil tertawa-tawa, dan membentangkan kertas besar yang bertuliskan: SELAMAT ULANG TAHUN KE-20 YAN!

 

Kemudian datang Asti, pacarnya, sambil membawa bolu yang sudah dipasangi lilin yang menyala.

 

Dedi pun muncul. "Hey lur, maaf tadi udah bikin kamu kaget! Hehehe..."

 

"Kalian harusnya ngeliat gimana ekspresi muka dia waktu ngeliat aku ngegantung, hahaha!"

 

"Liat tuh zombie lagi ngomong." Kata Lalan menunjuk ke Dedi.

 

"Sialan, aku lupa kalau sekarang bulan April."Kata Yana. "Koplok, ini konspirasi tingkat tinggi sampe ngelibatin pak Arif!"

 

"Hehehe... maaf atuh kang!"

 

Dedi cekikikan puas sambil mengusap-ngusap lehernya yang tampak merah.

 

"Untung dia gak lama-lama ngeliatin aku ngegantung, kalo iya, bisa mati beneran aku." Katanya dalam hati.

 

 

Tags

About The Author

Fajar Sany 25
Novice

Fajar Sany

Saya adalah Fajar, manusia biasa, bukan manusia super atau yang aneh-aneh lainnya.
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel