Mengenal Kamera SLT Sony dan Perbandingannya Dengan DSLR

13 Jun 2013 20:00 14848 Hits 0 Comments Approved by Plimbi

Spakah Anda sudah mengenal jenis kamera SLT Sony? Mungkin nama SLT masih asing di telinga, atau Anda akan mengira ini masih ada hubungannya dengan SLR atau DSLR?

Soal kamera, mungkin Anda sudah mengetahui jenis DSLR, SLR, Poket, Mirrorless, Polaroid yang tentunya dengan berbagai macam merek. Namun apakah Anda sudah mengenal jenis kamera SLT Sony? Mungkin nama SLT masih asing di telinga, atau Anda akan mengira ini masih ada hubungannya dengan SLR atau DSLR?

Tidak salah jika Anda menghubungkan kamera SLT Sony dengan SLR maupun DSLR. Sebelum lebih jauh mengetahui lebih spesifik tentang keunggulan dan cara kerjanya, SLT adalah singkatan dari Single Lens Translucent. Ini adalah sebuah nama bagi desain proprietary produk kamera keluaran Sony dari keluarga Sony Alpha dan sejenisnya. Jika diperhatikan, antara DSLR dan SLT (DSLT) memang hanya berbeda pada kata Reflex dan Translucent. Artinya DSLR dan SLT masih memiliki kesamaan satu sama lain, namun juga ada perbedaan, terutama pada sistemnya.

Pada kamera SLT ditandai dengan ciri khas yakni berupa ketersediaan cermin pellikel (pellicle mirror), phase-detection autofocus viewfinder, serta electronic viewfinder. Pellicle mirror sendiri berarti kulit atau lapisan dan dalam hal ini merupakan sebuah komponen cermin semi-transparan ultra tipis yang ringan dan ditempatkan pada lintasan sinar pada rangkaian optik kamera. Komponen inilah yang kemudian berfungsi untuk membagi dua berkas sinar yang terpisah sambil mengurangi intensitasnya.

Kamera jenis ini memang memanfaatkan fungsi dari pellicle mirror guna membagi cahaya yang datang, di mana sebagian diarahkan ke bagian sensor phase-detection autofocus, sisanya menuju image sensor digital. Jadi, kombinasi antara titik, garis, bidang dan warna yang diterima oleh image sensor inilah yang nantinya diubah menjadi berkas digital baik itu berupa foto atau video, selain itu juga menjadi materi tampilan pada display LCD (electronic viewfinder).

Jika Anda masih belum mengerti, sederhananya cara kerja kamera jenis ini adalah gambar yang sudah diterima sebagian akan dipantulkan ke bagian sensor elektronik (bagian tengah) lalu selanjutnya ditampilkan oleh electronic viewfinder dan sebagian lagi diteruskan ke sensor. Bandingkan dengan teori sederhana SLR/DSLR di mana cermin yang terletak pada bagian depan shutter akan memantulkan langsung gambar yang ditangkap ke optical viewfinder. Akhirnya dalam hal ini shutter hanya akan membuka pada saat shutter button ditekan.

Mungkin sampai di sini Anda akan memahami bahwa perbedaan SLT dan SLR yang mencolok adalah pada viewfinder, di mana SLT menggunakan viewfinder elektronik sedangkan SLR menggunakan viewfinder optical. Sayangnya, tampilan fisik elektronik dan optical viewfinder sekilas masih terlihat sama dan banyak orang menganggap optical lebih baik.

Jika Anda menganggap teknologi pembagian cahaya pada kamera jenis SLT merupakan teknologi terbaru, ini adalah pendapat yang salah. Penggunaan metode pellicle mirror untuk membagi cahaya yang datang ke sensor bukanlah asli teknologi inovasi Sony. Telah lama Canon sudah menghadirkan metode ini, tepatnya sejak tahun 1965 dengan kamera Canon Pellix. Sayangnya, seri Pellix sudah tidak diproduksi lagi, apalagi sekarang adalah era digital.

 

Baca juga :

                    Olympus PEN-F Bidik Pasar Kamera Profesional yang Ringkas dan Stylish

                    Microsoft Display Dock, Kotak Ajaib Yang Membuat Smartphone Windows Menjadi Komputer Personal

 

Pada desain internal Sony SLT dapat memungkinkan proses phase-detection autofocus untuk bekerja secara full-time bersamaan dengan bekerjanya electronic viewfinder baik untuk memotret maupun melakukan proses perekaman video. Hal tersebut karena pellicle mirror pada desain SLT memungkinkan cahaya masuk secara bersamaan ke image sensor dan sensor phase-detection autofocus sehingga tidak akan terjadi delay (selisih waktu). Selain itu, keunggulan dari kamera jenis SLT adalah berkurangnya getaran yang terjadi disebabkan oleh gerakan cermin seperti yang biasa ada pada metode SLR. Sebagai tambahan lagi, dengan sistem berbasis SLT, maka sistem autofucos dapat bekerja sangat mulus baik pada pemotretan foto maupun video.

Kamera jenis SLT saat ini dihadirkan dengan seri A77 dan A65. Kedua seri Sony tersebut memiliki banyak keunggulan dibandingkan beberapa DSLR sekelas Nikon dan Canon, di antaranya adalah mampu memotret berturut-turut secara sangat cepat dan banyak. Perlu Anda ketahui bahwa A77 mampu menghasilkan foto sampai 12 foto dalam waktu maksimal satu detik, sedangkan A65 bisa menghasilkan 10 foto per detik. Dengan teknologi SLT, kamera kemungkinan dapat dirancang dengan ukuran bodi kamera relatif kecil.

Untuk kekurangannya, fitur Auto focus tracking SLT kurang cepat dibanding kamera DSLR. Fitur AF ini seharusnya mampu mengikuti subjek yang bergerak dengan cepat. Selain itu, dengan menggunakan electronic viewfinder semacam LCD yang memungkinkan power baterai akan cepat habis. Bandingkan dengan DSLR yang tidak terlalu memakan baterai karena menggunakan optical viewfinder, kecuali Anda memanfaatkan fitur Live View.

Jadi dengan ulasan mengenai cara kerja, serta kelebihan dan kekurangannya ditambah perbandingan dengan DSLR, Anda bisa memutuskan apakah cocok menggunakan SLT atau tidak. Yang pasti kamera jenis ini bisa ditempatkan di antara DSLR dan Mirrorless.

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel