1

Hadapi Perubahan, SAS Gandeng EMC Greenplum dalam Analytics

8 Jun 2012 09:14 2534 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Era Big Data telah tiba. Beragam data warehouses multi-petabyte, interaksi sosial media, data yang masuk secara real-time, informasi geospasial dan sumber data baru lainnya menunjukkan tantangan, sekaligus kesempatan yang signifikan.
Era Big Data telah tiba. Beragam data warehouses multi-petabyte, interaksi [sosial media](http://www.plimbi.com/story/3132/situ-patenggang "Lancarnya Bersosial Media di Kawasan Situ Patenggang "), data yang masuk secara real-time, informasi geospasial dan sumber data baru lainnya menunjukkan tantangan, sekaligus kesempatan yang signifikan. Dalam industri apapun, sebagian besar organisasi memiliki jumlah data yang grafiknya terus meningkat. Memang untuk menganalisa data masif, tak hanya menggunakan database tradisional yang sederhana. Apapun sistem atau alat yang saat ini dipergunakan organisasi, mereka tetap memperoleh nilai analytics dari sistem tersebut melalui business anlytics. Lebih dari 1,000 CIO dan jajaran eksekutif telah diinterview, sebagai bagian dari survei IDC Asia/Pacific C-Suite Barometer pada Februari 2011. Hasilnya, business analytics menduduki posisi area teknologi nomor 1, yang akan menjadikan organisasi mereka meraup nilai kompetitif di tahun mendatang. Mengantisipasi kondisi itu, SAS menggandeng dengan EMC Greenplum, dalam mengaktifkan [bisnis](http://www.plimbi.com/article/5336/nikita-mirzani "Nikita Mirzani Pisahkan Urusan Pribadi dan Bisnis Lewat Dua Gadget") dengan memanfaatkan volume data besar secara efektif menjadi terarah secara analytics. Selama ini, [**SAS**](http://www.plimbi.com/news/9246/hadapi-perubahan-sas-gandeng-emc-greenplum-dalam-analytics- "Hadapi Perubahan, SAS Gandeng EMC Greenplum dalam Analytics ") business analytics telah membantu membuat keputusan lebih cepat dan baik melalui peningkatan kemampuan analisis untuk jumlah data yang sangat besar dan terus bertambah. Sementara EMC Greenplum data warehouse dan appliances membantu organisasi global untuk menyimpan, mengatur dan melindungi data mereka dengan cara yang responsif. "Kami menyadari jika telah banyak organisasi yang menyadari tentang Big Data. Saat ini mereka sedang mempersiapkan strategi untuk menganalisa data dan menemukan wawasan yang dapat membantu mereka berkompetisi dan berhasil," papar Erwin Sukiato, Country Manager SAS Indonesia di Jakarta. Melalui Business Analytics, lanjut Erwin, organisasi dapat membuat keputusan yang lebih baik dan cepat tidak hanya berdasarkan apa yang telah terjadi, melainkan apa yang akan terjadi kemudian. "Mereka juga dapat memprediksi hasil terbaik dan tetap dapat menunjukkan kecepatan meski berada dalam perubahan yang cepat," tambahnya. Informasi terbaru tentang Business Analytics diberikan pada acara bisnis yang diselenggarakan oleh SAS dan EMC Greenplum menghadirkan para eksekutif bisnis sektor finansial, ritel, farmasi dan manufaktur untuk berbagi tentang isu terkait Big Data. Bahkan, Perwakilan IDC juga berbagi informasi tentang kasus yang dihadapi industri serta pengalaman praktis tentang perusahaan yang memanfaatkan Big Data dan Business Analytics untuk meningkatkan keuntungan organisasi, sambung Erwin. Dijelaskan, sekarang ini organisasi di Indonesia menghadapi transisi menuju strategi bisnis yang berfokus pada pelanggan, karena dapat memberikan lebih banyak kesempatan daripada sebelumnya. Dengan tujuan agar menghasilkan pertumbuhan yang menguntungkan. Untuk menghasilkan transisi yang tepat, perusahaan memerlukan customer intelligence yang tepat dengan pendekatan holistik untuk menjawab tantangan kritis lintas marketing. CIGNA Thailand misalnya, membuat revolusi marketing dengan mengintegrasikan database analytics dengan produk dan strategi channel. Berkaitan dengan solusi ini, Analis Riset Forrester dan Gartner memposisikan SAS sebagai pemimpin (Leader). Karenanya dalam mengatasi Big Data, SAS juga menawarkan solusi SAS Supply Chain Intelligence untuk memberikan manfaat penting bagi organisasi dengan membantu mereka mengubah data menjadi informasi dan mengembangkan wawasan unik tentang pola permintaan barang, jaringan penyediaan barang, operasional dan persyaratan customer service. SAS juga bisa melengkapi dan memanfaatkan investasi ERP, yang telah dijalankan organisasi dengan interface yang mendukung berbagai jenis sistem yang saat ini banyak dipergunakan. Dalam forecasting arah permintaan (demand-driven forecasting), organisasi dapat menganalisa dan mengkombinasikan berbagai model untuk menghasilkan forecast yang terbaik menggambarkan organisasi pada setiap tingkat perusahaan dan hierarki produk, tandas Erwin. Untuk optimisasi inventori, organisasi dapat mengoptimalkan stok pada tingkat keamanan tertentu, mengurangi stok yang berulang, meminimalkan order dan inventori, mencapai tingkat [customer service](http://www.plimbi.com/article/7201/penipuan-online "Metode Penipuan Online Baru, Hacker Berpura-pura Sebagai Customer Service Bank") yang ditargetkan dan meningkatkan cash flow karena memiliki produk yang tepat pada lokasi yang tepat. Amway China telah mengembangkan Inventory Optimization System (IOS) canggih yang di bangun dengan SAS® Forecast Server, SAS® Inventory Optimization dan SAS® Enterprise Guide yang mendukung pengurangan tingkat stok secara bertahap, menyeimbangkan distribusi produk, dan meningkatkan kepuasan pelanggan hingga 97 persen. Perlu diketahui, SAS merupakan pemimpin [software](http://www.plimbi.com/news/5096/sony-ericsson-naite "Lima Software Terbaik Untuk Sony Ericsson Naite") dan layanan business analytics, dan vendor independen terbesar dalam pasar Business Intelligence. Melalui solusi inovatif, SAS membantu pelanggan di lebih dari 55.000 tempat untuk meningkatkan performa kinerja perusahaan dan membantu proses pembuatan keputusan menjadi lebih cepat dan tepat. Sejak 1976 SAS telah memberikan kepada pelanggan di seluruh dunia kemampuan THE POWER TO KNOW®. [*endy]
Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel