1

Terungkap! Riset Membuktikan Kenapa Kita Kecanduan Facebook

30 Dec 2015 17:45 1832 Hits 0 Comments
DAYA tarik Facebook memang sangat kuat.
Illustrasi kecanduan facebook. (foto: shutterstock)

 

AKUI saja, Anda sudah berpikir tentang berjalan menjauh sejauh-jauhnya dari Facebook pada satu waktu atau di lain waktu.

Bahkan mungkin Anda pernah terlintas dan mencoba untuk menutup akun Anda, bersumpah tidak pernah kembali.

Terungkap! Riset Membuktikan Kenapa Kita Kecanduan Facebook
illustrasi. (foto: shutterstock)

 

Pada kenyataannya, belum seminggu Anda sudah membuka login dan masuk kembali ke Facebook.
Terlebih pada masa liburan seperti sekarang, fakta bahwa penggunaan media sosial kian tinggi berkali lipat memang terjadi.

Bahkan  durasi menggunakan media sosial seperti Facebook semakin lama lebih dari hari biasa.  
Tak dimungkiri, daya tarik Facebook memang sangat kuat.

Sudah tak tercatat, orang-orang yang pernah mencoba lepas dari ikatannya, beberapa hari kemudian kembali lagi.

Sejumlah peneliti dari Universitas Cornell, Ithaca, Amerika melakukan riset tentang hal ini. Seperti dikutip dari laman resminya, news.cornell.edu. Riset yang disasar adalah mantan pengguna Facebook yang kembali menekuni media sosial tersebut.

Terungkap! Riset Membuktikan Kenapa Kita Kecanduan Facebook
Illustrasi. (foto: shutterstock)

Jumlahnya tak tanggung-tanggung, mencapai sekitar 5 ribu orang yang mereka jadikan responden. Mereka  harus mengikuti program yan diberi nama Facebook Detox, cara terlepas dari jeratan Facebook. Waktu durasi detox ditentukan tiga periode, mulai dari yang 33 hari, 66 hari, dan 99 hari.

 

BACA JUGA: Inilah Metode GOTPass, Sistem Password Teraman dan Praktis

 

Hasil riset pun membuktikan, sebanyak 33,7 persen gagal dari program itu. Mereka kembali main Facebook. Dari lebih sepertiga responden itu mengakui sulit terlepas. Namun, setidaknya ada empat kesimpulan mendasar mengapa orang tidak bisa terlepas dari Facebook.

 

1. Kecanduan yang luar biasa
Salah seorang responden menyatakan, bahwa setiap kali membuka browser internet pada 10 hari pertama proses detox, jemarinya selalu menekan tombol “F”, tanpa sadar. Seperti seorang yang kecanduan, karena ada satu atau dua hal yang menarik untuk terus diikuti. Mereka umumnya menyerah karena hal tersebut. Selalu ada keinginan untuk kembali. Bahkan hal itu sudah menjadi sebuah kebiasaan.


2. Privasi dan pengawasan
Ketika suasana hati sedang mengalami situasi buruk, kebanyakan responden dengan cepat melirik Facebook. Sebaliknya, jika seseorang sedang dalam perasaan senang, bahagia, ia dengan gampang untuk merelakan tidak lagi menyentuh Facebook.

 

BACA JUGA: Begini Cara Melihat 9 Momen Instagram Terbaik Kamu, Lihat di Sini Yuk!

 


3. Ingin Eksis
Jika seseorang merasa bersaing, ingin menunjukkan sesuatu, maka proses detox bisa gagal total.
Riset ini juga membuktikan bahwa orang yang merasa hal pribadinya telah terkuak di Facebook umumnya malas untuk kembali. Tapi, kebanyakan justru ingin merasa eksis di tengah keluarga, rekan, dan komunitasnya. Mereka ingin dilihat oleh orang lain.


4. Hanya Facebook
Tim riset pun menemukan bahwa pengguna Facebook kurang mungkin untuk login kembali jika mereka memiliki akun di media sosial lainnya - seperti Twitter, misalnya. Mereka yang sehari-hari tak lepas dari perangkat teknologi dalam kehidupan sosial mereka, lebih mungkin untuk kembali. Dalam banyak kasus, orang kembali ke Facebook.

Terungkap! Riset Membuktikan Kenapa Kita Kecanduan Facebook
Illustrasi. (foto: shutterstock)

Tetapi diubah penggunaannya, misalnya, menghapus aplikasi dari ponsel mereka, mengurangi jumlah teman-teman mereka atau membatasi jumlah waktu yang dihabiskan pada platform.

 

BACA JUGA: Sereem. . ISIS Ancam Miss Irak 2015 Shaima Qasseem Abdulrahman

 

Tapi tetap saja ber-facebook ria. Hanya Facebook yang mereka punya. Mereka tak punya alternatif. Jadi, ketika rasa rindu meng-update itu datang, maka kembali-lah mereka ke Facebook.

Mereka yang kemudian kembali menekuni Facebook kebanyakan tak punya akun media sosial lain. (*)  

 

Tags

About The Author

sri mulyani fadiar 43
Ordinary

sri mulyani fadiar

ibu rumah tangga
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel