1

Paus Fransiskus Serukan Umat Katolik Tiru Kesederhanaan Yesus Kristus

25 Dec 2015 14:43 3791 Hits 0 Comments
IA juga mengkritik dunia.
Tampak Paus Fransiskus saat misa malam Natal di Gereja Basilika Santo Petrus, Vatikan mencium boneka bayi Yesus Kristus, Kamis (24/12/2015). (foto: EPA)

 

 

 

PAUS Fransiskus memperingati misa malam Natal tahun ini di Gereja Basilika Santo Petrus yang dihadiri sekitar 10.000 orang pada Kamis (24/12/2015) malam.

Pada misa tersebut, dalam khotbah Natal Paus mengungkapkan, bahwa Natal merupakan waktu untuk lebih banyak menemukan siapa diri kita.

Menurutnya, dalam sebuah dunia yang sering kali tanpa ampun terhadap para pendosa dan lemah terhadap dosa, kita harus menumbuhkan rasa keadilan yang kuat.

"Terutama, menumbuhkan rasa keadilan yang kuat untuk memahami dan melakukan kehendak Tuhan," ujar Paus.

Ia juga mengkritik dunia yang penuh dengan budaya ketidakacuhan.

"Di tengah sebuah budaya ketidakacuhan yang tidak jarang menjadi kejam, gaya hidup kita harus lebih saleh, dipenuhi dengan empati, belas kasih, dan kemurahan hati," lanjut Paus.

Suaranya terkadang terdengar serak karena efek dari flu ringan yang dialaminya sejak awal pekan ini.

Misa Natal dilakukan dengan pengamanan yang ketat, dengan petugas kepolisian yang berjaga di sekitar Vatikan.

Setiap orang yang pergi ke Basilika, gereja terbesar di Christendom, harus melewati pendeteksi bahan metal.

Pada Jumat (25/12/2015) ini, Paus juga akan menyampaikan pesan Natal tradisionalnya dari balkon tengah di lapangan Santo Petrus.

Paus merefleksikan tema penting dalam tiga tahun menjadi pemimpin tertinggi umat Katolik, yakni kasih sayang, empati, dan keadilan.

Ia menyerukan umat Katolik agar meniru kesederhanaan Yesus Kristus.

Paus pun menyerukan kepada umat Kristen untuk menunjukkan kesederhanaan Yesus ketika masih anak-anak.

Di luar keilahian-Nya, dia lahir ke dalam jurang kemiskinan agar menjadi inspirasi dalam hidup manusia.

Selain itu, Paus juga memperingatkan 1,2 juta miliar penganut Katolik Roma agar tidak dimabukkan oleh harta.

"Dalam sebuah masyarakat yang sering kali dimabukkan dengan konsumerisme dan hedonisme, kekayaan dan pemborosan, penampilan dan narsisme, anak ini menyerukan kepada kita untuk bertindak dengan ketenangan hati, dengan kata lain, dengan cara yang sederhana, seimbang, konsisten, dapat melihat dan melakukan apa yang dianggap perlu," katanya.

Sebelumnya, pada November lalu, Paus pernah mengatakan kepada para pemimpin Kristen dan Muslim di Kenya, bahwa mereka tidak mempunyai banyak pilihan selain berdialog untuk berjaga-jaga melawan serangan-serangan ekstremis Islamis "barbar" yang telah melanda Kenya baru-baru ini.

Ia juga mengatakan bahwa para pemimpin agama harus menjadi "pembawa pesan perdamaian" di dunia yang ditaburi kebencian. (*)

 

sumber: bbc

 

Tags

About The Author

sri mulyani fadiar 43
Ordinary

sri mulyani fadiar

ibu rumah tangga
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel