1

Wow, Ternyata Selama Ini ISIS Pakai Aplikasi Telegram untuk Berkomunikasi

22 Nov 2015 22:42 2609 Hits 0 Comments
"Kami tak berperan dalam aktivitas-aktivitas (teror) tersebut."
Pavel Durov (foto: dokumentasi Pavel Durov via VKontakte)

 

Aplikasi pesan singkat Telegram selama ini memang menjaga rapat privasi pengguna layanannya melalui enkripsi. Teroris yang ngobrol lewat aplikasi ini pun sukar dilacak.

Meski begitu, sang pendiri Pavel Durov menampik jika pihaknya dikatakan sengaja membantu, atau lebih jauh terlibat dalam aksi terorisme yang dilancarkan ISIS.

"Kami tak berperan dalam aktivitas-aktivitas (teror) tersebut. Saya pikir, kami tak perlu merasa bersalah (telah menyediakan alur komunikasi ISIS)," kata Durov.

Telegram merupakan perusahaan rintisan digital yang baru berusia beberapa tahun. Selama ini mereka belum mengambil uang dari para investor.

Telegram dibuat dengan cara bootstrap dari dana pribadi Durov ketika menjual sahamnya dalam media sosial Russia Vkontakte.

Wow, Aplikasi Telegram Selama Ini Digunakan ISIS untuk Berkomunikasi

Durov enggan mengungkap berapa besar uang yang diperoleh dari penjualan itu, tetapi desas-desus yg beredar nilai penjualan sahamnya mencapai sekitar 300 juta dollar AS atau sekitar Rp 4,3 triliun.

Setelah insiden teroris di Paris yang menewaskan lebih dari 120 orang, Durov tidak lantas bisa tidur nyenyak begitu saja.

Yang jelas, pascainsiden tersebut belum ada tanggapan resmi dari sang pendiri telegram ini.

Hanya saja, entah ada kaitanya atau tidak seakan Telegram telah mencium bakal ada sesuatu yang tidak ‘beres’. 

Belum lama ini, Telegram mengumumkan telah memblokir 78 jalur komunikasi terkait ISIS. Dari pernyataan resminya, Telegram terkesan baru mengetahui bahwa ISIS memanfaatkan layanannya untuk menyebar propaganda.

Telegram kini sudah mengirimkan 12 miliar pesan per hari. Jumlah tersebut yaitu peningkatan dibandingkan Agustus dahulu yang cuma mencapai 10 miliar pesan.

Durov tak mengungkap seberapa besar jumlah pengguna layanannya ketika ini. Tapi pada Mei lalu, tercatat bahwa Telegram berhasil meraih sekitar 62 juta orang pengguna aktif.

Di sisi lain, WhatsApp sang pesaing dari Telegram ketika ini memiliki jumlah pengguna aktif sekitar 900 juta orang.

Dalam waktu dekat ini, Telegram disebut mulai mengembangkan sebuah Application Programing Interface (API) sistem pembayaran.

Menurut Durov, API ini tak dikembangkan sendiri melainkan melalui kerja sama dengan pihak di luar Telegram.(*)

 

Sumber:
- Venture Beat
- Endgagdet
Tags

About The Author

sri mulyani fadiar 43
Ordinary

sri mulyani fadiar

ibu rumah tangga
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel