Karena Hal Ini, Twitter Akan Depak Sebagian Jajaran Departemennya?

10 Oct 2015 13:41 1500 Hits 0 Comments
Kalah bersaing dengan jejaring sosial lainnya, Twitter akan rekonstruksi jajaran manajemennya

Twitter dikabarkan akan melakukan perombakan besar terhadap jajaran departemennya, menyusul kembalinya Jack Dorsey sebagai CEO Twitter pada 30 September lalu, dan rumor dengan cepat merebak, bahwa pada minggu depan mereka akan segera merealisasikan hal tersebut, dengan merekonstruksi jajaran manajemen guna meningkatkan daya saing perusahaan yang kian tenggelam.

Kehilangan pemimpin di sebuah perusahaan tentu banyak menimbulkan dampak, baik positif atau dampak negatif. Tapi tak jarang sebuah perusahaan mengalami kemunduran ketika terjadi pergantian kepemimpinan, hal itu yang terjadi di tubuh Twitter. Pada Oktober 2008 lalu, CEO Twitter, Jack Dorsey dipecat, dan hal itu berdampak negatif pada arah laju perusahaan, dan akhirnya Dewan Direksi kembali menjadikannya sebagai CEO baru-baru ini.

Dikutip dari arstechnica.com, sebuah laporan pada hari Jumat kemarin, beberapa sumber mengatakan bahwa sebagian departemen Twitter akan terkena PHK pada minggu depan. Sumber yang mengungkapkan hal tersebut tidak merinci angka atau persentase dari staf yang akan didepak, tapi mereka dikabarkan akan merekonstruksi ulang pada bagian staf teknik.

Dan ketika dimintai untuk mengomentari laporan tersebut, perwakilan Twitter mengatakan bahwa mereka tidak mengomentari rumor dan spekulasi. Yang berarti hal tersebut masih belum bisa dipastikan kebenarannya, apakah benar Twitter akan segera melakukan perombakan di jajaran departemennya.

Setelah didepaknya Dorsey pada 2008 silam, Twitter sedang menghadapi masa kritis, di mana harga saham anjlok dan nilainya kembali sama ketika perusahaan ini go publik pada bulan November 2013 silam. Dorsey adalah satu-satunya pendiri yang mengerti budaya perusahaan sehingga dapat meningkatkan moral karyawan. Tidak heran jika pada Juli 205 Dewan Direksi meminta bantuannya untuk menata kembali perusahaan yang didirikannya.

Ketika Dorsey digulingkan, Dewan Direksi Twitter mengangkat pendiri lainnya, Evan Williams sebagai CEO. Tapi Williams hanya mampu bertahan selama setahun. Selanjutnya pada bulan Oktober 2010, Dewan Direksi mengangkat Richard (Dick) Costolo sebagai CEO. Asetelah sukses membawa perusahaan melangkah maju, Costo tidak mampu meningkatkan inovasi teknologi produk-produk canggih (misalnnya foto, live stream, chat, messenger) dan akibatnya mereka tidak bisa bersaing dengan jejaring sosial lainnya.

Akhirnya Costolo dipaksa dipaksa untuk mengundurkan diri pada bulan Juli 2015 karena jumlah pengguna Twitter terus mengempis. Namun setelah Dorsey resmi menjadi CEO Twitter, pasar saham Wall Street menyambut kabar berita ini dengan gembira. Harga saham TWTR melonjak sekitar 7 persen pada hari Senin (5/10).

Total pengguna Twitter semakin tertinggal jauh dari Facebook, WhatsApp, Snapchat dan Instagram, dan kabarnya perusahaan merugi hingga mencapai 137 juta dolar dan pengguna di seluruh dunia berkurang 15 persen dalam setahun terakhir. Sedangkan hingga saat ini staf total perusahaan mencapai 4.100 karyawan.

Dan mungkin dengan merekonstruksi jajaran dari setiap departemen di tubuh Twitter bisa kembali meningkatkan daya saing perusahaan dan meningkatkan produktifitas perusahaan.

 

Tags

About The Author

Nana 45
Ordinary

Nana

Karena, menulis itu menyenangkan...

Comments

You need to be logged in to be able to post a comment. Click here to login
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel