Eddy Soeryanto Soegoto (Rektor Unikom): Jadikan Entrepreneurship Mata Kuliah Wajib

7 Jul 2013 21:00 6724 Hits 0 Comments Approved by Plimbi

Universitas Komputer Indonesia (Unikom) dikenal luas sebagai kampus robot. Pasalnya, selama tiga tahun berturut-turut menjadi juara dunia robot berskala internasional. Beragam prestasi tersebut tidak terlepas dari peran sang Rektor Unikom, Eddy Soeryanto Soegoto. Ia mengaku optimistis menjadikan kampus berkelas dunia saat usia Unikom menginjak dua dasawarsa.

Universitas Komputer Indonesia (Unikom) dikenal luas sebagai kampus robot. Pasalnya, selama tiga tahun berturut-turut menjadi juara dunia robot berskala internasional. Beragam prestasi tersebut tidak terlepas dari peran sang Rektor Unikom, Eddy Soeryanto Soegoto. Ia mengaku optimistis menjadikan kampus berkelas dunia saat usia Unikom menginjak dua dasawarsa.

Hebatnya, pencapaian Unikom selama lebih dari satu dekade atau hingga 11 tahun berdiri, tergolong fenomenal ssehingga kiprahnya semakin diakui dalam dunia pendidikan nasional, khususnya di level pendidikan tinggi. Berkat sentuhan pria kelahiran Kotamobagu, Sulawesi Utara, 10 Maret 1960 ini Unikom hingga saat ini telah tumbuh dan berkembang menjadi universitas swasta dengan sarat prestasi.

Selain dikenal sebagai PT dengan koleksi gelar juara yang begitu banyak, Eddy Soeryanto Soegoto mengupayakan kampus asal Bandung ini berkembang dengan melahirkan entrepreneur baru. Maka dari itu sejak 2007 lalu, kampus ini mewajibkan mata kuliah entrepreneurship untuk mahasiswanya dengan bobot tiga SKS.

Di Unikom, ada tiga mata kuliah wajib untuk mahasiswa yaitu software, hardware dan entrepreneurship di semua program studi dan fakultas. Menurutnya, kunci keberhasilan seorang entrepreneur adalah kreatif dan inovatif yang didukung oleh modal diri berupa akal pikiran ditambah 3 K (Keberanian, Keyakinan dan Ketekunan).

"Seorang entrepreneur merupakan pencipta lapangan kerja (job creator) karena ia akan membuka peluang kerja bagi banyak orang yang membutuhkan pekerjaan”, paparnya.

Ia berharap, ke depannya mahasiswa Unikom akan semakin banyak yang menjadi job creator bukan lagi sebatas job seeker (pencari kerja). "Di Unikom, mahasiswa diarahkan untuk unggul secara intelektual, anggun secara moral, kompeten menguasai ICT & Iptek, dan disiapkan untuk tampil sebagai job creator, mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru dengan menjadi entrepreneur”, tuturnya.

Eddy mengatakan, "Membentuk entrepreneur masa kini lebih bagus melalui jalur perguruan tinggi (PT) ketimbang belajar sendiri. Tugas PT adalah menciptakan entrepreneur, tapi masih terkendala, seperti masih kurangnya perhatian dari pimpinan PT untuk mata kuliah entrepreneurship”, jelasnya.

Ia juga mengungkapkan, "Dunia pendidikan nasional sangat bisa mendukung berkembangnya entrepreneurship di dalam negeri. Jiwa entrepreneur perlu ditanamkan pada pelajar dan mahasiswa agar mereka kelak bisa mandiri setelah menyelesaikan studinya dengan menciptakan berbagai inovasi dan kreatif yang berguna bagi orang lain sehingga bisa ikut mendorong roda perekonomian nasional”, imbuhnya.

Karenanya Eddy Soeryanto Soegoto menawarkan solusi kepada pemerintah agar seluruh PT menjadikan mata kuliah entrepreneurship sebagai mata kuliah wajib di seluruh program studi dengan bobot minimal tiga SKS, guna memenuhi 4 juta entrepreneur di Indonesia.

"Solusi lain adanya jejaring antara PT dengan stake holder, seperti industri untuk mengejar ketertinggalan jumlah entrepreneur di Indonesia”, urainya. [*dju]

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel