Sejak tahun 2001, belum ada kiper yang berhasil memecahkan rekor transfer dari kiper legendaris Juventus, Gianluigi Buffon, sebagai kiper termahal dunia dengan harga transfer 32 juta pounds. Dimana, rekor ini terjadi ketika Buffon dibeli oleh Juventus dari klub pertamanya, yaitu Parma. Sekitar 16 tahun berjalan, akhirnya rekor Buffon ini berhasil terpecahkan. Yaitu nama Ederson Moraes yang menjadi kiper termahal dunia saat ini setelah Manchester City menebus klausul pelepasan kiper 23 tahun tersebut dengan 34,7 juta pounds dari klubnya saat itu, Benfica pada 2017 kemarin.
Namun, sepertinya rekor Ederson ini tidak akan berlangsung lama seperti apa yang telah dicapai oleh seorang Buffon dulu. Sejak kepindahan Neymar dari Barcelona dengan harga transfer yang fantastis, bursa transfer pun seakan tidak dapat terkendali karena beberapa pemain yang levelnya masih ada dibawah seorang mega bintang seperti Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi pun dipasang banderol hingga ratusan juta pounds lebih.
Contohnya adalah bintang muda Lazio, Sergei Milinkovic-Savic. Bintang 23 tahun asal Serbia ini bahkan dipagari dengan harga 180 juta pounds oleh klub ibu kota Italia tersebut. Banderol tersebut jauh lebih mahal dibandingkan dengan klausul pelepasan Ronaldo dari Real Madrid ke Juventus dengan harga 105 juta euro. Sepakbola saat ini seakan menjadi pasar bagi para investor untuk menghamburkan atau menginvestasikan uang mereka pada klub.
Baru-baru ini, muncul kabar kalau Liverfool akan menebus seorang kiper berusia 25 tahun, yang merupakan kiper utama Brazil saat ini, yaitu Alisson Becker. Liverfool kabarnya akan menebus klausul pelepasan Alisson dari AS Roma yang mencapai 67 juta pounds, atau sekitar Rp.1,1 Triliyun. Itu artinya, rekor Ederson pun akan terpecahkan musim ini juga. Lalu, siapakah Alisson Becker ini?Dan mengapa Liverfool sampai harus menebus Alisson dengan harga sebesar itu?Berikut ini pembahasannya.
Kiper yang memiliki nama lengkap Alisson Ramses Becker ini lahir di Novo Hamburgo, yaitu suatu daerah kecil yang berada dekat dengan perbatasan negara Brazil di bagian selatan. Alisson lahir pada tanggal 2 Oktober 1992. Sejak kecil, Alisson ini sudah mencintai sepakbola. Dimana, pada usia 11 tahun, dirinya masuk akademi Internacional, yaitu salah satu klub sepakbola asal Brazil yang sedang berada pada masa kejayaan mereka. Keahlian Alisson dalam menjaga gawangnya dari serangan lawan sangat apik. Performa Alisson yang terus menerus berkembang akhirnya membuat manajemen tim Internacional mengontrak dirinya pada saat usianya 21 tahun.
Sejak kedatangan dirinya dari tim junior, Internacional benar-benar tampil luar biasa di ajang Liga Serie A Brasil. Dimana, Internacional berhasil menjuarai Liga Brazil 4 musim secara beruntun dari musim 2013 (awal musim Liga Brazil dimulai dari bulan Januari) hingga musim 2016. Selama 4 musim tersebut, Alisson berhasil mencatatkan 83 caps pertandingan di seluruh kompetisi yang diikuti oleh timnya.
Dengan performanya saat itu, Alisson dipanggil oleh skuat Brazil U-17 hingga U-20 sejak tahun 2009 hingga 2013. Performanya di tim pun akhirnya menular pada negaranya. Dimana, Selecao berhasil membawa skuat Brazil U-20 juara di ajang turnamen Toulon di Perancis pada 2013. Performa yang ciamik bersama tim junior akhirnya membuat pelatih timnas senior Brazil, yaitu Carlos Dunga mempercayakan posisi penjaga gawang utama di timnas senior pada Alisson. Debutnya di tim senior dimulai pada ajang kualifikasi Piala Dunia Zona Conmebol, ketika Brazil menang atas Venezuela dengan skor 3-1 pada tanggal 13 Oktober 2015. Untuk menambah jam terbangnya di level senior, Dunga pun membawa Alisson pada ajang Copa America Centenario di Amerika Serikat 2016.
Meski Brazil harus tersingkir di babak 8 besar, namun penampilan Alisson benar-benar cemerlang di ajang Copa America Centenario. Kegemilangan tersebut pun akhirnya membuat AS Roma merekrutnya pada awal musim 2016-2017. Performa Roma ketika Alisson menjaga gawangnya semakin meningkat. Tidak hanya jatuh bangun untuk melakukan penyelamatan gemilang dari tendangan lawan. Kelebihan Alisson ketika bermain di Roma adalah dia sangat berani untuk berduel one on one dengan penyerang lawan. Dan beberapa percobaan duel tersebut sering berhasil membuat penyerang lawan gagal merebutnya dari penguasaan Alisson.
Beberapa media ternama mengatakan kalau Alisson ini merupakan Messi-nya Kiper dengan keberaniannya menggocek penyerang lawan. Dan dengan hal itu pula, kali ini banyak tim elite Eropa yang tertarik untuk menggunakan jasanya di musim berikutnya. Namun, sepertinya Liverfool akan menjadi tim yang paling beruntung untuk mendapatkan jasanya musim depan. Dengan keahian Alisson tersebut, sepertinya harga 66 juta pounds sangat pantas untuk kiper yang akan menginjak usia 26 tahun pada Oktober nanti.
Itulah penjelasan saya mengenai Alisson Becker. Lalu, dengan harga tersebut, mampukah Alisson menunjukkan bahwa dia adalah kiper terbaik dunia?Kita tunggu aksi Alisson musim depan.
