Apa Yang Menjadi Penyebab Kekalahan Brazil Dari Belgia?

7 Jul 2018 14:56 1303 Hits 0 Comments
Kira-kira, apa penyebab kegagalan Brazil untuk mengalahkan Belgia?Berikut ini saya berikan penjelasannya.

Malam tadi, 'Tim Samba' Brazil diluar dugaan harus tumbang dari tim unggulan lainnya, yaitu Belgia dengan skor 1-2. Di babak pertama, Belgia berhasil mencetak 2 gol melalui gol bunuh diri dari Fernandinho di menit 13 dan melalui Kevin De Bruyne di menit 31. Walau sempat membalas 1 gol dibabak kedua melalui sundulan Renato Augusto, namun usaha Brazil untuk mencuri gol berikutnya harus gagal karena kekompakan tim dari Belgia. Hasil ini pun memaksa Brazil 'angkat koper' dari Rusia, dan gagal menebus kegagalan mereka di Piala Dunia sebelumnya, ketika berlangsung di negara mereka sendiri. Sementara, Belgia pun lolos ke babak semifinal dan akan bertemu dengan Perancis yang berhasil mengalahkan wakil Amerika Selatan lainnya yaitu Uruguay, dengan skor 2-0.

Sebelum laga ini, penampilan Brazil bisa dibilang cukup apik, karena mereka hanya sekali kebobolan dari total 4 pertandingan yang mereka jalani. Namun, kesolidan 'Tim Samba' seakan berhasil diporak-porandakan oleh para penyerang Belgia. Kira-kira, apa penyebab kegagalan Brazil untuk mengalahkan Belgia?Berikut ini saya berikan penjelasannya.

  • Permainan Terlalu Menyerang

Sejak awal laga, Brazil tampil begitu menekan Belgia dengan menaruh hampir seluruh pemain mereka di daerah pertahanan Belgia. Seperti biasa, mereka memasang formasi 4-2-3-1. Namun, ketika mereka kehilangan bola, Brazil merubah formasi mereka menjadi 4-3-3, dengan Neymar dan Willian ikut membantu Gabriel Jesus untuk merebut bola dari pemain belakang Belgia. Namun, dengan strategi tersebut, justru menyisakan banyak celah. Dimana, celah antara pemain belakang dengan gelandang bertahan seakan terlalu jauh, karena tiga pemain tengah Brazil, yaitu Fernandinho, Paulinho dan Coutinho fokus untuk membantu tekanan dari second line. Dan celah tersebut kerap kali bisa dieksploitasi oleh Kevin De Bruyne, Hazard, dan Lukaku.

  • Pemilihan Pemain Yang Kurang Tepat

Seperti yang saya pernah bahas di artikel sebelumnya, kalau Filipe Luis cukup disiplin untuk bertahan. Karena dia cenderung untuk tidak terpancing untuk ikut menyerang. Sebaliknya, Marcelo adalah fullback yang lebih cenderung ikut melakukan tekanan dari sisi kanan pertahanan lawan. Akibat hal tersebut, Belgia kerap kali mampu memberi tekanan dari posisi Marcelo yang sudah fokus untuk ikut menyerang pertahanan Belgia. Bahkan, gol Kevin De Bruyne juga berawal dari lowongnya posisi Marcelo tersebut.

Selain Marcelo, pemilihan Gabriel Jesus juga bisa dibilang kurang tepat. Karena, dia tidak berhasil untuk menganggu alur serangan Belgia yang berawal dari pemain belakang mereka. Dan, keputusan Tite untuk menyimpan Firmino untuk babak kedua juga sangat tidak tepat. Firmino yang punya daya juang dan mampu menganggu alur serangan dari belakang seharusnya diturunkan sejak menit awal.

  • Strategi Cerdas Dari Roberto Martinez

Strategi 3-4-3 yang sering dipasang oleh Roberto Martinez justru akan menjadi 'senjata makan tuan' bagi Belgia. Mengapa?Karena 7 pemain Belgia, yaitu 4 gelandang dan 3 penyerang mereka sama-sama ikut menekan pertahanan lawan. Sementara, 3 defender Belgia lebih fokus untuk bertahan. Dan ketika lawan berhasil melakukan serangan balik, 3 bek Belgia, yaitu Aldeweireld, Kompany, dan Vertonghen, sangat rentan untuk diobrak-abrik oleh penyerang lawan. Apalagi, usia 2 bek mereka, yaitu Kompany dan Vertonghen sudah mencapai usia kepala tiga.

Martinez tahu kalau serangan Brazil banyak berasal dari sisi kiri, yang ditempati Neymar. Oleh karena itu, Martinez mengubah pola mereka menjadi 4-3-3, dengan menarik Meunier menjadi bek kanan. Selain itu, pergerakan pemain seperti Neymar, Coutinho dan Willian, bisa menusuk langsung ke jantung pertahanan lawan. Maka, Martinez pun memasang dua gelandang bertahan, yaitu Witsel dan Fellaini, untuk mengatasi pergerakan tersebut. Dan, Martinez juga memasang De Bruyne sebagai false nine dilaga ini. Lalu, dimana Lukaku yang selalu menjadi target man?. Lukaku sendiri lebih bergerak sebagai winger kanan. Hal itu dilakukan supaya center back Brazil terpancing untuk menekan, dan menyisakan celah di jantung pertahanan mereka. Dan, strategi tersebut berhasil terlaksana. Dimana, pergerakan De Bruyne-Hazard-Lukaku di lini depan Belgia sangat merepotkan pertahanan Brazil yang sudah timpang tindih karena terlalu terpancing untuk menyerang.

Mungkin itulah penyebab kegagalan Brazil untuk menumbangkan Belgia. Apakah kalian punya pendapat lain selain beberapa poin diatas?

Tags

About The Author

Aldi Saepurahman-4 39
Ordinary

Aldi Saepurahman-4

My Coding My Adventure
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel