Bukan Kelapa, Inilah Tanaman Ajaib Versi WHO

29 Aug 2017 20:11 3204 Hits 0 Comments
Tanaman ini juga banyak terdapat di Indonesia

Anda mungkin sudah akrab dengan pemikiran lama bahwa kelapa dipilih sebagai lambang Pramuka (tunas kelapa) karena manfaatnya yang begitu banyak. Walaupun manfaatnya mungkin bukan di bidang kesehatan atau tidak selalu di bidang kesehatan. Akan tetapi, ternyata bukan tanaman itu yang dinobatkan oleh World Health Organization (WHO) sebagai pohon ajaib. Bukan pula manggis atau sirsat/sirsak yang sedang booming akhir-akhir ini. Lalu apa ya kira-kira?

 

Ternyata, tumbuhan yang dimaksud adalah kelor. Beberapa orang pasti sudah tidak asing dengan tumbuhan ini, terutama bagi mereka yang tinggal di pedesaan. Orang-orang desa biasa memasak daun kelor sebagai sayur bening. Rasanya enak, tidak kalah dengan daun bayam yang dimasak serupa.

 

Akan tetapi, tahukah Anda mengapa WHO memilih tanaman ini dan bukan yang lain? Berikut ini adalah beberapa manfaat dari kelor:

 

1. Mampu mencukupi kebutuhan nutrisi tubuh

Daun kelor bisa mencegah dan memulihkan kekurangan gizi (malnutrisi). Di dalamnya terkandung vitamin C 7 kali lebih banyak dari jeruk, kalsium 4 kali lebih banyak dari susu, vitamin A 10 kali lebih banyak dari wortel, protein 2 kali lebih banyak dari susu serta potasium 3 kali lebih banyak dari pisang.

 

Organisasi Trees for Life, Church World Service and Educational Concerns for Hunger Organization telah menganjurkan tanaman dengan nama latin Moringa oleifera ini sebagai nutrisi alami untuk daerah tropis karena daunnya tumbuh rimbun di saat musim kemarau ketika bahan makanan lain langka.

 

Kelor mengandung vitamin A, B1, B2, B3, C, E, beta-karoten, kalium, protein, kalsium, serat (dietary fiber), asam amino esensial, mineral, flavonoid, fenolik, karatenoid, zat besi, seng, GABA (gamma-aminobutyric acid), dan lain-lain. Ia menyediakan kombinasi yang kaya dan langka dari zeatin, quercetin, β – sitosterol, caffeoylquinic asam dan kaempferol serta mengandung lebih dari 40 antioksidan. Berbagai bagian dari tanaman Kelor berisi mineral penting dan merupakan sumber protein yang baik, vitamin, β-karoten, asam amino fenolat dan berbagai asam amino essensial lainnya.

 

Di dalam kelor juga terdapat asam klorogenik yang berguna untuk memperlambat proses penyerapan dalam sel gula. Ia juga mengandung senyawa isotiosianat, benzyl isothiosianat, glukosinolat, dan niaziminin yang berfungsi sebagai anti tumor dan anti kanker. Tak hanya itu, hasil penelitian dari R Bharali dan tim, seperti ditulis Kholid Alfan Nur dan Sarmoko dari CCRC, menyatakan bahwa ekstrak etanolik dari kelor berpotensi sebagai agen kemopreventif terhadap karsinogenesis yang disebabkan oleh bahan kimia.

 

Selain itu, ia juga bisa mengatasi kekurangan vitamin A, B1, B2, B3, C, kalsium, zat besi, protein, dan kolin.

 

2. Berjasa sebagai penambah kesehatan berharga murah selama 40 tahun ini di negara-negara termiskin di dunia.

 

3. Tradisi pengobatan ayurveda India kuno menunjukkan 300 jenis penyakit dapat diobati dengan daun kelor.

Sifatnya sebagai antitumor, antipiretik, anti epilepsi, anti inflamasi, anti ulkus, antispasmodik, diuretik, anti hipertensi, menurunkan kolesterol, antioksidan, anti diabetik, hepatoprotektif, antibakteri, anti jamur, antitripanosomal, serta sebagai stimulan jantung dan peredaran darah membuat kelor bermanfaat untuk mengatasi berbagai penyakit.

 

Di antara penyakit yang bisa diobati dengan kelor adalah herpes, kurap, rematik, jantung, diabetes, kanker, tumor, anemia, bronkitis, TBC, ginjal, dan lain-lain.

 

Beberapa peneliti kesehatan memberinya julukan 'The Elixir of Long Life' dan 'The Miracle Tree' karena kemampuan penyembuhan yang dimilikinya. Semua bagian dari pohon kelor, baik daun, akar, biji, kulit kayu, buah, bunga maupun polong dewasa bermanfaat untuk kesehatan. Ia juga kerap dikenal sebagai ‘The Miracle Vegetable’.

 

4. Meningkatkan produksi Air Susu Ibu (ASI) dan meningkatkan status gizi ibu hamil

Di Filipina, ia dikenal sebagai mother’s best friend karena mengandung unsur zat gizi mikro yang sangat dibutuhkan oleh ibu hamil, seperti kalsium, zat besi, fosfor, magnesium, zink, dan vitamin C.

 

Lowell Fuglie telah meneliti kandungan nutrisi daun kelor pada akhir tahun 1990-an dan menemukan bahwa para ibu hamil yang mengalami gizi buruk tetap dapat memiliki bayi sehat dengan mengonsumsi daun kelor. Hasil penelitian Lowell itu kemudian dimanfaatkan oleh banyak negara untuk memerangi gizi buruk, terutama negara-negara berkembang di semenanjung Afrika.

 

5. Benihnya dapat digunakan untuk memurnikan air.

 

6. Bahan sayur

Daunnya untuk sayur bening, buahnya (kelentang) untuk sayur asem.

 

7. Penghijauan, konservasi tanah, terasering, dan penahan longsor.

 

8. Penangkal ilmu hitam (gangguan jin)

Manfaat yang satu ini terkenal di Indonesia.

 

9. Pakan ternak (sapi dan kambing)

 

10. Berpotensi sebagai bahan baku etanol.

 

11. Kehadiran kelor membuat lingkungan di sekitarnya menjadi lembap sehingga tanaman/tumbuhan lain dapat tumbuh dengan baik.

 

12. Kelor mempunyai kemampuan pertahanan diri yang luar biasa.

 

13. Bangsa Romawi, Yunani, dan Mesir, biasa mengekstrak minyak dari biji kelor dan menggunakannya sebagai parfum dan lotion kulit.

 

14. Di Mesir, kelor dimanfaatkan untuk melindungi kulit dari sengatan cuaca gurun yang panas.

 

15. Masyarakat Guatemala biasa menggunakan kelor untuk mengobati infeksi kulit dan luka.

 

16. Di Jamaika pada tahun 1817, minyak kelor biasa dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk memasak.

 

Begitu banyaknya manfaat kelor bagi kesehatan manusia, sampai-sampai organisasi kesehatan dunia WHO menganjurkan bayi dan anak-anak pada masa pertumbuhan mengkonsumsi daun dari tanaman tersebut.

 

Bagaimana dengan kelapa? Apakah memang terkalahkan atau sekadar sudah turun pamornya dengan adanya manfaat kelor yang segudang ini? Bagi saya pribadi, semua ciptaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala itu banyak manfaatnya. Tidak ada yang diciptakan sia-sia. Apabila memang pada suatu ciptaan diketahui lebih banyak manfaatnya dari yang lain, bisa jadi itu benar, bisa pula hanya karena yang satu lebih banyak diteliti daripada yang lain (ada manfaat yang belum ditemukan).

 

Tidak penting yang mana yang ditetapkan sebagai pohon ajaib atau terunggul, yang penting kita bisa memanfaatkan dengan sebaik mungkin dan dengan bijaksana. Sesuai dengan kebutuhan.

 

Sumber:

http://surabaya.tribunnews.com/2016/04/27/wajib-baca-pohon-ajaib-ini-bisa-cegah-300-penyakit-termasuk-tumor-diabetes-dan-kanker

http://www.islamcelebes.com/]

https://tirto.id/daun-ajaib-itu-bernama-kelor-cnjP

http://kelorina.com/selebar-dunia/tanaman-ajaib/

https://www.pertanianku.com/kelor-si-pohon-ajaib/

 

Sumber gambar: Pxhere

Tags Kesehatan

About The Author

Dini Nuris Nuraini 39
Ordinary

Dini Nuris Nuraini

penulis, blogger
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel