Berusia Satu Abad, 7 Lansia Ini Masih Kuat Berlari, Apa Rahasianya?

15 Nov 2023 13:50 872 Hits 2 Comments Approved by Plimbi

Sehat dan kuat sampai tua bukanlah hal yang mustahil.

Bisa panjang umur hingga seratus tahun lebih juga bukan hal mustahil.

Usia bukanlah penghalang bagi tujuh kakek dan nenek ini untuk tetap berjiwa muda. Pada saat orang-orang seusianya sudah lemah, pasif, dan sakit-sakitan, mereka masih aktif berlari, bahkan berkompetisi lari. Pada Sawang Janpram (102 tahun) misalnya, pelari cepat tertua di Asia Tenggara asal Thailand ini masih rutin berjalan kaki setiap hari dan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah sederhana. Begitupun Julia Hawkins, nenek kompetitif ini masih aktif berlatih lari dan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan di rumah meski sudah berumur 103 tahun sekalipun. Julia sudah kompetitif sejak muda dan menang beberapa di antaranya. Sementara pada usia 103 tahun ini, Julia berhasil menjuarai lomba lari 50 meter dan 100 meter dalam National Senior Games dan memegang rekor sebagai wanita tertua yang pernah ikut bertanding dan menang.

Selain mereka, ada pula Man Kaur (101 tahun) dan nenek Rambai (105 tahun). Man Kaur yang berasal dari Patiala, Punjab ini telah memenangkan lebih dari 20 medali sejak mulai mengikuti berbagai kompetisi lari. Tak kalah semangatnya dari Man Kaur, nenek Rambai (105 tahun), yang juga berasal dari India, juga sudah memenangkan berbagai medali di kompetisi lokal sejak dia mengetahui ada kejuaraan atletik untuk lansia (2021).

Kalau Deirde Larkin, 85 tahun (pada tahun 2017), berbeda dari keempat lansia tadi. Ia lebih memilih aktif mengikuti pertandingan lari jarak jauh (half marathon/sekitar 21 km). Bahkan, saking kompetitifnya, dalam setahun ia pernah mengikuti 65 lomba. Deirde Larkin pun akhirnya berhasil meraih 80 rekor dalam half marathon dunia.

Indonesia juga memiliki lansia-lansia hebat seperti itu, yaitu Dr. Hario Tilarso (77 tahun) dan Darmiyanto (81 tahun). Keduanya ini masih aktif berlari rutin setiap hari, meskipun tidak untuk kompetisi. Dr. Hario rutin berlari 10 km per hari, 2 kali sehari tiap berangkat dan pulang kerja; sedangkan Darmiyanto berlari 12 km per hari juga setiap berangkat dan pulang kerja. Bahkan, Darmiyanto ini kuat lho karena pekerjaan dia adalah tukang becak. Begitu berlari dari rumahnya ke pangkalan becak dia bisa saja langsung mengayuh becaknya untuk mengantarkan penumpangnya. Jika Dr. Hario berlari hanya untuk hobi, Darmiyanto semula adalah atlet, sehingga memang senang berkompetisi. Setidaknya, kini Darmiyanto telah meraih 171 medali (baik emas, perak, maupun perunggu) dan 9 piala atasnya. Dia pernah mengikuti kejuaraan lari jenis apapun, baik jarak pendek, menengah, maupun jauh. Sangat kreatif, bukan, Dr. Hario dan Darmiyanto dalam mencuri waktu untuk hobi larinya. Mereka meluangkan waktu mereka di tengah-tengah kesibukan mereka bekerja.

Berbeda dengan Dr. Hario dan Darmiyanto yang suka berlari solo, para lansia di Sao Paulo, Brazil, malah membentuk grup lari lansia agar bisa berlatih bersama. Di dalam grup lari bernama Vovo Cops itu, para lansia berusia 59-83 tahun itu berkumpul setiap Sabtu akhir bulan untuk berlatih lari 8 km jauhnya.

Wow, luar biasa, bukan semangatnya. Mereka semua adalah bukti nyata yang bisa menepis keyakinan masyarakat umum bahwa tua itu pasti lemah, sakit-sakitan, dan tak berdaya. Mereka adalah orang-orang yang menolak tua. Usia boleh tua tetapi jiwa dan semangat harus tetap muda. Apa rahasia mereka bisa seperti itu?

Secara umum, rahasia mereka ada 7, yaitu:

  1. Cinta kesehatan,
  2. Tetap aktif hingga tua,
  3. Rutin berlatih/berolahraga,
  4. Pola pikir, sikap, dan mental yang positif: percaya diri, berjiwa muda, dan bersikap kompetitif,
  5. Hubungan yang sehat, misalnya memiliki suami yang tepat/keluarga yang harmonis,
  6. Pola makan yang sehat,
  7. Pola hidup yang sehat, misalnya tak pernah merokok atau minum minuman keras.

Akan tetapi, pola makan mereka berbeda-beda, misalnya:

  1. Julia Hawkins: makan banyak sayur dan buah dan tidak suka makan daging,
  2. Deirde Larkin: menghindari makanan dan minuman bergula, garam, dan kopi,
  3. Man Kaur: hanya makan makanan rumahan (tidak makan makanan restoran), tidak makan gorengan, serta memakan rumput gandum, kacang-kacangan, dan biji-bijian setiap hari, dan
  4. Nenek Rambai: mengkonsumsi banyak ghee (mentega India) dan dadih (yogurt tradisional atau produk susu fermentasi yang biasanya dibuat dari susu sapi, susu kerbau, atau susu kambing atau dengan kata lain yogurt buatan sendiri/probiotik alami) setiap hari, makan sedikit nasi, serta minum susu murni.

Makanan memberikan efek yang berbeda-beda bagi setiap orang. Jika sekiranya makanan yang digunakan dalam pola makan kakek dan nenek tadi tidak berefek buruk bagi Anda, tidak ada salahnya bagi Anda untuk mencoba pola makan tersebut. Siapa tahu Anda bisa kuat juga sampai tua seperti mereka.

Tags

About The Author

Dini Nuris Nuraini 39
Ordinary

Dini Nuris Nuraini

penulis, blogger
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel