Ngeri Banget, Petir Ini Menyambar 280 Kali Per Jam

1 Jun 2017 22:30 2694 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Petir Catatumbo di Venezuela, sambarannya sangat mengerikan.

 Pada bulan Oktober sampai April biasanya di Indonesia terjadi musim penghujan. Di beberapa tempat mungkin ada juga hujan yang datang bersamaan dengan petir. Berbicara mengenai petir ada lho wilayah yang sangat seram karena intensitas munculnya petir begitu sering. Mungkin Anda pernah mendengar mengenai Catatumbo Lightning / petir Catatumbo. Fenomena âRelampago del Catatumboâ atau petir Catatumbo terjadi di mulut sungai Catatumbo di danau Maracaibo (Venezuela). Di sana petir bisa menyambar 400.000 kali lebih dalam setahun. Petir ini tampak di langit yang tingginya lebih dari 5 kilometer dan terjadi selama 140 hingga 160 kali di malam-malam dalam setahun, 10 jam dalam satu malam, dan sebanyak 280 kali per jam-nya.

 

Petir yang mengerikan ini sempat tidak muncul pada Januari 2010, namun ternyata muncul kembali pada April 2010. Belakangan diketahui bahwa kekeringan-lah penyebabnya.

 

Berikut ini adalah proses terjadinya petir Catatumbo:

  1. Angin Karibia yang hangat dan lembab bertemu udara dingin Pegunungan Andes. Ini bisa menciptakan badai Guntur.
  2. Metana menguap dari lapisan minyak di Danau Maracaibo dan dari materi rawa yang membusuk. Gas itu lalu dibawa angin ke awan.
  3. Arus udara di dalam awan menyebarkan metana secara merata, tetapi gas tersebut tetap terkonsentrasi di area-area tertentu.
  4. Dalam kondisi normal, udara di awan merupakan penyekat yang membuat aktivitas listrik menurun. Metana membuat listrik itu melemah. Petir pun terjadi.

 

Panjang kilatan cahaya dari petir Catatumbo bisa mencapai 5 kilometer, dan bisa terlihat dalam radius 400 kilometer. Kemampuan ini menyebabkan petir Catatumbo digunakan para pelaut sebagai alat navigasi, bahkan sejak berabad-abad yang lalu. Petir Catatumbo bisa terlihat dari jarak yang jauh, bahkan sampai ratusan mil jauhnya. Oleh karena itu, petir Catatumbo juga sering disebut Lighthouse of Maracaibo atau dalam bahasa Indonesianya Mercusuar Maracaibo. Warna kilatan yang terjadi bisa bermacam-macam, di antaranya adalah biru, putih, dan merah muda.

 

Selain sebagai alat navigasi, hasil penelitian menunjukkan bahwa petir Catatumbo adalah penghasil ozon dengan persentase tertinggi di dunia. Hal ini disebabkan karena petir Catatumbo dapat menghasilkan sekitar 1.176.000 KW listrik di atmosfer.

 

Di Indonesia, kita juga mempunyai kota yang serupa dengan Venezuela. Kota itu adalah Bogor. Di Bogor, petir menyambar hingga 322 kali, padahal normalnya hanya 80 kali. Peristiwa ini tercatat dalam Guinness Book of World Record.

 

Indonesia yang terletak pada khatulistiwa mempunyai hari-guruh sangat tinggi dengan aktivitas 100 sampai 200 hari-guruh per tahun. Hal ini menyebabkan karakteristik petir di Indonesia berbeda dengan karakteristik petir di luar negeri yang dijadikan standar oleh Badan Standarisasi dunia pada umumnya. Setiap sambaran dapat membangkitkan sampai dengan 100 juta volt listrik dan arus mengalir sampai dengan 200 ribu ampere. Suhu kanal petir sampai dengan 10.000 derajat Celcius, lebih panas dari panas permukaan matahari.

 

Sambaran petir di Bogor termasuk yang tertinggi di Indonesia, apalagi pada musim pancaroba, karena intensitas petir akan meningkat. Sejak awal tahun 2012 hingga sekitar 21 Juli 2012 saja sambaran petir di Bogor tercatat sebanyak 20.731 kali. Banyaknya gunung tinggi di wilayah Bogor, ditambah kontur tanahnya yang tinggi dan banyaknya perbukitan menjadikan wilayah ini sebagai daerah titik embun yang menghasilkan hujan lebat serta seringnya sambaran petir.

Ternyata, Bogor tak hanya dikenal sebagai kota hujan saja, tetapi juga dikenal sebagai kota petir.

 

 

Sumber gambar petir Catatumbo: Naturphilosophie.co.uk

Tags

About The Author

Dini Nuris Nuraini 39
Ordinary

Dini Nuris Nuraini

penulis, blogger

Comments

You need to be logged in to be able to post a comment. Click here to login
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel