Pemuja Daging

11 Jan 2016 23:04 2250 Hits 0 Comments

Bicaranya berbusa-busa

Mulai dari prostitusi hingga ekonomi

Entah ….

Sampak kapan aku terbelenggu

Menahan lara dan derita

Ditengah hempasan dunia

Yang amat formalitas

 

Elokkah aku hidup

Menjadi se onggok daging

Yang bergumpal darah

Menjadi khalifah di bumi

 

Duka selalu  ku dapat

Sampai pukul empat

Terhempat hingga laut amlat

Yang di embat oleh tetangga

 

Kredo-kredo nasioalisme

Berceceran seperti darah

Hamparan niliai-nilai pancasila

Terinjak-injak kepentinga konglomerat

 

Sumpah itu

Kitab suci di atas kepala

Kedua tangan mengacung

Bernafaskan tuhan yang maha segalanya

 

Percikan api perpecahan terus dihidupkan

Tangan tak mau panas

Bilik tetangga dipilin kretek

Kepul asap keluar

Dari mulut sang penyamun

 

Lagi…..

Subtansi ajaran agama

Tak Nampak pada diriku

Karena tak patuh

Pada tokoh yang tenar di layar kaca

 

Berjalan menuju surga

Seperti sudah di arahkan

Oleh GPS yang canggih

Mengalahkan literature yang ada

 

Aku memang tak berdarah

Aku memang tak berdaging

Aku juga tak patu

 

Aku muntah melihat kalian

Mencabik-cabik merah putih

Dengan dalil-dalil bau amis

Karena dagingnya lupa di cuci

Oleh si empunya

 

Suara menggelegar

Semangat berkobara

Kata Allohu Akbar

Tiba-tiba menjadi ujaran kebencian

 

Hipokrit ……

Daging itu selau menjadi raja

Tuan tanah yang terlakalahkan

Oleh satu ayat kitab suci

 

Ajian rawa rontek menjadi kuno

Manunggaling kawula gusti tergeser oleh jenggot

Bahasa karma kalah saing oleh bahasa persi

Karena tradisi jauh dari surga

 

Tuhan biarkan aku

Menjadi ayub-ayub yang hidup

Ditengah per-daging-an yang seloroh

Betis-betis putih terlihat bernafsu

 

Tuhan aku bukan pemuja daging

Aku berjalan

Berjuang dan bergerak

Hingga kehabisan darah dan daging

 

Semarang, 10 Januari 2016.

 

 

Bangsaku

 

Kedok !

Kuda liar berjalan lunglai

Babi hutan ramah lingkungan

Pameran ular sendok

 

Lihat aku !

Himpunan udang tersebar di kampong ku

Katanya negeri bahari

Orangnya senang toleransi

 

Bicaranya berbusa-busa

Mulai dari prostitusi hingga ekonomi

Kolom KTP yang beragama

Hingga (tak) boleh berbeda agama

 

Bangsa ini memang pengecut

Karena tak mau mengadili yang salah

Ucap almarhum Gus Dur

 

Bangsaku ….

Bangsa kita ……

Telah dipecut

Oleh para pengcut

 

Semarang, 11 Januari 2016

 

sumber gambar : pelukisbali.blogspot.com

Tags

About The Author

Fadli rais 42
Ordinary

Fadli rais

Pecinta mamah muda made in Indonesia
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel