Maqom Jomblo dan Single

26 Dec 2015 20:28 2091 Hits 0 Comments
"Single itu pilihan, Jomblo penderitaan"

Mblo, Jomblo. Sebentar lagi pergantian tahu, lho ?. Masih saja boncengan dengan pria yang bukan hidung belang.  Tahun baru 2016 hampir dipukul gong pembukaanya. Tinggal menghitung hari maju. Mblo, nasibmu kini. 2015 habis tanpa sehelai surat (jaman dulu) kini status BBM tanpa ada kata “Bebeb, Umi, Sayang, dan perkataan lainnya orang punya teman dekat layaknya pacar.

Masih lekat dalam ingatan pemuda tua seperti saya. Kang Emil yang dinobatkan  Najwa Shihab sebagai Bapak Jomblo Nasional mengatakan “Single itu pilihan, Jomblo adalah penderitaan,” senyum khas kader Partai Lambang manuk Garuda terpancarkan ke seluruh penjuru dunia. Jeduk, jeduk. Hati saya terketuk oleh motivasi beliau yang kalah tenar dengan sosok Mbah Mario Teguh.  Masalahnya, jomblo penderitaan dilihat dari kebanyakan jomblo yang tidak terawat secara rohani maupun jasmani. Maqom jomblo merosot drastis, karena single menjadi pilihan.  

Ary Ginanjar dalam buku best seller ESQ menerangkan betapa rohani sangat penting bagi kelangsungan berpikir dan bertingkah. Termasuk  memutuskan untuk “single atau jomblo”.  Betapa bangga Kang Emil menyandang Bapak Jomblo Nasional. Jelas banggalah, Kang Emil sudah punya pendamping hidup. Pendamping macem , hidup pun ayem tentrem.  Lha, saya ?  Jangakan pendamping, calon pendamping saja belum tercatat di lauhul Mahfudz.  Rohani-nya ya jauh dari kata tertata seperti Kota Kembang yang dipimpin oleh Kang Emil.  Tahun baru pun, pesta kembang api di Kota Seribu Mojang pasti aka tertata para awewe gareulis. Sedangakan, jomblo nestapa semacam saya masih merana.

Masih saja,  berpatokan dengan Guru Bangsa “Jomblo” Nasional (GURBLONAS) Kang Emil yang berkacamata.  Jasmani beliau sangat rapih serta enak dipandang oleh kaum papa hingga ibu-ibu arisan yang doyan brondong. Itulah pancaran jasmani yang terkini hingga nini dan aki-aki  terkekeh sambil ketawa-ketiwi. Sebagai Gurblonas, beliau menjadi referensi kaum jomblo yang berani memimpin Kota Bandung yang terkenal dengan Mojang Nu Garelis. Ingat, Kang Emil walikota jangan dibandingkan dengan saya. Mahasiswa yang menghabiskan waktunya untuk memikirkan detik per detiknya mendaras kumpulan huruf. Mojang Bandung yang terkenal sampai Paris tak lebih dari ribuan wanita super cantik ciptaan Tuhan Yang Maha Pencipta. Bayangkan, jasmani anda tidak pernah cool dihadapan mojang-mojang beras 64. Mana mungking status Single wa Jomblo dapat terlenyapkan tanpa terpaksa.

Ah, sekiranya itu sebuah keluh kesah melihat single yang memiliki maqom lebih dari si jomblo. Meski terlahir dari Rahim yang sama, tapi maqom (tingkatanya) berbeda. Tahun baru ini, menata Rohani dan Jasmani keduanya harus tetap terjaga agar bisa cool dan ayem tentrem seperti Kang Emil.  Biarkan maqom itu kembali menempatkan jomblo ditempat yang pantas dan diberkahi gusti.   

sumber gambar : www.makintau.com

Tags opini

About The Author

Fadli rais 42
Ordinary

Fadli rais

Pecinta mamah muda made in Indonesia
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel