Moral "Omar Bakri" Terkebiri

17 Dec 2015 10:11 1710 Hits 0 Comments
Sampah dibuang pada pembuang sembarang.

  Siang itu  aula kampus telah selesai digunakan untuk wisuda calon-calon guru.  Semua guru dari pelosok Jawa Tengah menyambangi kampus hijau yang terletak di kota Ngaliyan. Orang-orang mengenakan pakaian hitam putih tiba-tiba menghiasi kampus. Mulai dari muda-mudi hingga ibu-ibu yang sudah beranak lima.  Semuanya adalah calon guru yang untuk anak-anak bangsa.

Gegap gempita wisuda calon guru, tapi masih saja mereka membuang sampah sembarang.  Welah Dalah, jadi ingat pesan Iwan Fals dalam lagunya “Umar Bakri”  

………….

Tapi mengapa gaji guru umar bari

Sering di kebiri

………….

Petikan gitarnya membuat orang satu gedung DPR ogah mendengar lagunya. Bikin panas kuping. Kembali ke kasus calon guru yang menaruh jajan plastik tidak pada tempanya.  Kalau Bang Iwan Fals masih se-moncer jaman dulu maka lirik lagu omar bakri akan berubah

………..

Tapi mengapa moral guru umar bakri

Sering di kebiri

……….

Gimana saya tidak resah sebagai aktvis lingkungan dan jomblo aku.  Wong baru saja wisuda calon guru sudah begitu apalagi besok mau mendidik kepada calon-calon anak bangsa ?. Hoam, bangsa yang belum melek betapa pentingnya sampah-sampah.

Kadang saya berpikir, malah saya belajar “kebersihan” dengan para pemulun ba’da wisuda calon-calon guru.  Mereka seperti maniak sekali dengan sampah.  Sebagai sumber kehidupan “sampah” jangan sampai masuk ke motor Tossa pengangkut sampah. Di pilih-pilih dulu sebelum dikumpulkan di tengkulak.

Tidak mungkin saya “percaya” dengan guru yang berbusa-busa berbicara buang sampah pada tempatnya. Alangkah mirisnya, fakta di lapangan nol besar. Sunan Kudus berpesan kepada umatya Ilmu itu kalakone kanthi laku (Ilmu itu terlihanya dari perilaku).

Masihkah sibuk dengan promosi-promosi buang sampah pada tempatnya.  Apalagi slogan-slogan lawas di sekolah-sekolah “Buang Sampah Pada Tempatnya” sudah harus ganti.  Mulai dari diri sendiri untuk membuang sampah pada tempatnya, baru mengingatkan orang lain.  Semoga aula kampus tidak kembali dikotori oleh para guru-guru.

Sembari minum kopi dan merokok, buanglah puntung setelah mati apinya.

Selamat di wisuda, semoga mengabdi pada negeri. Bukan menggerogoti uang siswi

sumber gambar ; www.memegen.com

Tags opini

About The Author

Fadli rais 42
Ordinary

Fadli rais

Pecinta mamah muda made in Indonesia
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel