Kedamaian Untuk Natal

12 Dec 2015 15:30 1572 Hits 0 Comments
masyarakat multireligius perlu bergandengan tangan untuk menjaga kondusivitas ritual

Bulan Desember menjadi sebuah bulan yang istimewa bagi salah satu kaum beragama di bumi ini.  Dimana hari itu sering disebut hari natal untuk memperingati  hari kelahiran Yesus Kristus. sakral tersebut di helat di gereja-gereja yang notabene adalah tempat peribadatan orang-orang Kristen.

Hari raya umat kristiani yang  bagi pemeluknya. Tiba-tiba menjadi sesuatu yang dipandang sebelah mata, oleh umat beragama lainnya karena hal tersebut bersebrangan dengan keyakinanya. Mulai dari alas an A – Z, perayaan natal bias bubar bahkan berujung peristiwa berdarah.

Beberapa contoh “bias” nilai-nilai relegiusitas yang melarang umat beragama lain di negeri ini melakukan ibadah khusyuk. Padahal Negara sudah mengatur dalam UUD 1945 Pasal 29 ayat (1), melindungi segenap umat beragama untuk melakukan ibadah yang sakral tanpa ada intervensi dari pihak manapun.

Melihat, pergolakan politik yang sedang memanasa. Kabar tidak sedap  tentang perayaan natal di negeri jangan sampai terjadi. Itu akan menambah “parodi” sana-sini. Kasus #PapaMintaCucu bukan hanya sebagai “ketoprak” tapi sebagai pengalihan isu yang ada. Seperti kasus-kasus pelanggaran terhadap keagaman, area-area privat itu ternyata di otak-atik kepentingan politik untuk menutupi segala borokisme yang ada pada tataran birokrasi.

Berharap keamanan tempat ibada-ibadah yang dipergunakan untuk perayaan natal tidak hanya di jaga oleh pihak keamanan. Masyarakat yang tidak merayakan hari tersebut, dapat berpartisipasi untuk menjaga ketertiban sosial.  Masyarakat multireligius yang ada di lingkungan (Indonesia) sudah saatnya mencegah penyerangan-penyerangan semacan laskar sorban. Melainkan menciptakan perayaan natal yang kondusif.

Kesadaran religusitas para pemeluk-peluk agama semit, tentunya dilestarikan dalam perayaan natal ini. Bersikaplah sebagai masyarakat yang selalu menjaga gotong royong seperti yang di cita-citakan founding father kala menyampaikan pandanganya tentang Negara ini, di depan siding BPUPKI. Masyarakat dan pihak keamanan belajarlah bersama, bukan saling melemparkan satu sama lain. Sebab kalau berdua akan lebih mumpuni menghadapi laskar sorban.

Semoga Natal tahun ini  menjadi natal yang selalu diberkahi oleh Tuhan.

Selamat Hari Natal.

Mari kita galakkan perdamaian.

 

sumber gambar : m.1mobile.co.id

Tags opini

About The Author

Fadli rais 42
Ordinary

Fadli rais

Pecinta mamah muda made in Indonesia
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel