Cinta Sebagai Kontrol Sosial

9 Dec 2015 16:00 2009 Hits 0 Comments
Inilah salah satu kehebatan orang yang sedang bercinta. Orang yang dicintai sebagai kontol sosial dalam tingkah laku. 

Manusia mempunyai kelebihan yang sangat luar biasa dibanding makhluk lainnya. Hati nurani, akal pikiran, dan terdapat pula panca indra yang bisa berfungsi mendapatkan pengetahuan. Semua itu terdapat dalam diri manusai normal tanpa harus membelinya. Ini yang harus kita syukuri kepada Allah sebagai sang kholiq-nya.

Tak dapat kita pungkiri banyak orang yang tidak bisa memanfaatkan dan mensyukuri anugrah tuhan yang sudah dilimpahkan pada manusia. Banyak manusia yang tidak mau berpikir, banyak juga orang yang tidak menggunakan hatinya untuk menentukan rasa belas kasih (intuisi), tidak bisa menentukan dalam kebijaksanaan dalam bertindak. Manusia normal bisa merasakan jatuh cinta ketika sesorang tersebut sudah dewasa. Anak kecil di bawah umur yang berbicara soal cinta seperti orang mengatakan nikmatnya hubungan intim tetapi belum berbuat.

Namun dalam jiwa manusia ada dorongan hebat yang sangat luar biasa. Orang bisa berbuat apa saja dengan dorongan cinta yang terdapat dalam jiwanya. Banyak orang mengatakan cinta berpangkal dalam hati. Jika orang bicara soal cinta, orang langsung tertuju pada hati. Semuanya terasa gampang dan bisa menyelesaikannya dengan mudah. Jauhnya tempat pekerjaan, tempat perkuliyahan, tempat tinggal, bahkan tempat tinggal seorang yang disukanya. Jika semua itu didasarkan atas nama cinta, akan terasa mudah dan ikhlas dalam menjalaninya.

Berbekal hati nurani yang ada dalam diri manusia akan terasa gampang dalam berbuat apapun. Tekad yang kuat dan cinta yang sudah tertanam dalam jiwa bisa mengantarkan dalam sebuah tujuan manusia. Untuk mencapai sebuah tujuana memang tidak mudah dilakukan, menambahkan dengan cara apapun dan ketika hati tak bisa mendukungnya, kesabaran sudah terkontrol. Maka tujuan tersebut tidak akan tercapai, putus asalah yang akan terjadi dalam tinadakan seseorang.

Soal cinta, cinta terhadap sesuatu apapun bisa mendorong kita dalam kebaikan. Kecuali orang yang tidak bisa mengontol cinta dalam diri sesorang. Kalau dalam Islam sesuatu yang berlebihan dipandang kurang baik. Begitupun dalam cinta akan juga menimbulkan yang tidak relevan. Manusa yang sudah saling mencintai akan bisa berbuat apa saja ini berbahaya jika tidak ada kontrol emosional yang baik. Bisa terjerumus dalam keseatan. Namun di balik cinta dua orang yang sudah mencintai akan tedapat kontol yang lebih baik dalam suatu hubungan.

Andai saja sesorang sudah bisa memiliki kekasih hati, maka akan sering menjaga dari lawan jenis lain yang akan berusaha menggodanya. Dapat kita ketahui bahwa sesorang yang merasa dirinya jomblo/sendirian maka dia akan sebebas mungkin mencari perhatian dari lawan jenis lain. Intinya sesorang yang sudah memiliki rasa cinta akan selalu menjaga, cinta bisa menjadi kontrol sosial dalam kehidupannya. Mulai dari tingkah laku, ucapan, ataupun dengan sifat lainnya. Yang sifatnya menutup diri.

Cinta makhluk terdapat diri manusia ini bisa membuat bisa menentukan dalam kehidupanya. Kendalikan cinta dengan hati nurani tanpa di barengi dengan nafsu birahi yang sifatnya menjerumuskan diri. Cinta bisa menjadikan kontrol sosia, membentuk moral dalam diri sesorang. Hanya orang-orang yang diselimuti dengan cinta yang bisa berbuat bijaksana. Hal ini sesuai dengan cinta yang ajarkan oleh para filusuf. Philo (cinta) dan shopia (kebijaksanaan).

Tags

About The Author

Jaedin el-Barbazy 25
Novice

Jaedin el-Barbazy

Jaed, penikmat lagu dewa. Mahasiswa UIN Walisongo Semarang.
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel

From Jaedin el-Barbazy