Balada Anak Pelosok Negeri

8 Dec 2015 20:32 2236 Hits 0 Comments
Pak, tingkahmu tak lebih dari anak SD

 

Inilah suara kami

Anak-anak mungil dari pelosok negeri

Yang puya sejuta mimpi

 

Pak, dengarkan sejenak celoteh kami

Ini keluar dari hati

Keras di suara sepi direalisasi

 

Aku hidup sebatang kara

Di jaman cengkraman para buta

Hanya mementingkan ego semata

Demi tujuan untuk berpesta

 

Di baca, sejenak Pak !

Duduk yang tenang, jangan cepat beranjak

Apakah diri bapak amat congkat ?

Atau pikiran bapak cekak ?

 

Pak, tingkahmu tidak lebih dari anak SD

Tak tahu mana benar mana salah

Pak otakmu seperti mahasiswa

Menyalahkan yang benar, membenarkan yang salah

 

Pak, hatiku terperangah

Tingkahmu begitu lincah

Colek sana, colek sini agar bergairah

Fatwa halal untuk tindakan rasuah

 

Pak, kami anak desa

Yang tak tahu apa-apa

Soal “Gurita Cikeas” hingga “Perpanjangan Kontrak Karya”

Yang menjadi bulan-bulanan media massa

 

Pak, gerik-gerik mu mirip bayi

Ketimbang jubahmu bermarga politisi

Ataukah cara jalanmu seperti tak punya kaki

Hingga jalanan seperti lika-liku sumarni

 

Pak, ingat kami yang dikatakan tunas bangsa

Bukan anak alay di dunia massa

Bukan juga penghias negeri arca

 

Pak, geliatmu seperti kuda liar

Bisamu seperti ular

Hobimu minum win di bar

Sehingga perutmu bertambah besar

 

Pak, duduklah sejenak

Jangan dulu beranjak

Ini kepentingan rakyat blangsak

Mohon baca sejenak

 

Kami sudah bayar pajak

Kami sudah bayar pajak

Kami sudah bayar pajak

 

Rakyat sudah sekarat

Tapi mengapa kau masih memalak

Apakah itu watak aslimu, pak ?

Apakah itu pikiranmu yang cekak ?

 

Janjimu kau ingkari

Kau bahagia kami gigit jari

Kau bersuka

Kami berduka

 

Itu tujuanmu

Menari di atas tangisanku

Berhura-hura dengan jabatanmu

Tak peduli kewajibanmu.

 

Pak, jangan dulu beranjak

Pendengar mu istirahatkan sejenak

Guna mendengar suara rakyat

Bukan suara pemalak

Yang sifatnya menyikat

 

Ingat janjimu

Janji yang kau gelorakan untuk kekuasaanmu

Janji manismu

Jangan sampai kau mejilat ludahmu

 

Hingga suatu saat kau menyesal

Karena janji abal-abal

Yang berujung di hotel prodeo

 

PKM, 10 Desember 2015

 

 

 

 

 

 

 

 

 

About The Author

Fadli rais 42
Ordinary

Fadli rais

Pecinta mamah muda made in Indonesia
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel