Lamunan Siang Hari (04) :Tombo Ati untuk Saudaraku (Bag 2)

21 Nov 2015 15:14 1987 Hits 0 Comments
Solat wengi lakonono (Laksanakan solat malam). Waktu yang sangat mustajab bagi kaum muslim adalah waktu  seper empat (di antara pukul 03.00 hingga adzan shubuh). Banyak hadis yang mengatakan, waktu tersebut beribu-ribu manfaaat.  Mulai dari solat tahajud, solat shubuh, solat qobliyah shubuh, solat fajar, dan solat sunnah lainny

Bermodalkan Quran terjemahan, di zaman modern ini bisa menjadi ustadz. Ceramah kemana-mana, di puja oleh orang-orang awam yang termakan oleh doktrin-doktrin yang kurang menjunjung nilai-nilai budaya. Hasilnya pun akan taqlid buta terhadap satu pedapat tanpa melihat pendapat yang lain.  Doktrin-doktrin semacam ini sangat mudah menarik massa karena memahami islam secara dangkal akan sangat berbahaya bagi umat yang baru saja belajar.

Solat wengi lakonono (Laksanakan solat malam). Waktu yang sangat mustajab bagi kaum muslim adalah waktu  seper empat (di antara pukul 03.00 hingga adzan shubuh). Banyak hadis yang mengatakan, waktu tersebut beribu-ribu manfaaat.  Mulai dari solat tahajud, solat shubuh, solat qobliyah shubuh, solat fajar, dan solat sunnah lainnya.

Waktu seperempat malam, bagi orang jawa yang masih menganut kejawen  sangat bermanfaat. Dimana doa-doa akan terkabul jika dipanjatkan waktu itu. Kesunyian malam, memberikan berkah bagi makhlu-makhluk Sang Hyang Widi yang mau menyempatkan untuk memanjatkan doa. Kesunyian yang memiliki ribuan manfaat.

 Kaping telu kumpulono wong kang soleh. Berkumpulah dengan orang saleh. Orang yang kesalehannya sudah mencapai maqam makrifat atau hakikat, akan berusaha untuk mendamaikan keadaan.  Berbeda dengan orang saleh karena baru bisa baca Al-Qur’an melalui terjemahan yang didownload di play store. Orang yang ingin disembuhkan hatinya, malah balik menjadi memahami orang lain dari satu sisi. Ayat-ayat yang diterima dari Si Saleh yang baru belajar Qur’an melalui play store membuat statmen yang dianggap keren bagi kelompok dirinya sehingga kesalehannya meningkat.  Mulai dari sesuatu yang baru adalah bid’ah hingga tidak mau menyapa yang bukan golongannya.

Kesalehan orang tidak bisa dipancarkan dari mulut yang selalu nyerocos dan membuat trend kaafir wa bid’ah disana-sini. Kesalehan hanya Alloh semata yang tahu. Manusia, berusaha untuk membuat diri dapat diterima secara sosial. Sosial itu akan menilai dengan sendirinya. Filosofi air yang selalu mengalir ke tempat yang lebih rendah. Sama halnya si Saleh yang benar-benar selalu merendah. Entah itu dalam situasi individual maupun berjama’ah.

Kaping papat , luwihono weteng siro. Bahasa simple-nya, rajinlah berpuasa atau bersedekah.  Ajaran ini lebih mendidik kita agar mengetahui betapa susahnya menjadi orang yang (mengemis). Begitu pula ketika berpuasa, mencoba menahan rasa lapar. Layaknya tukang sandal yang sudah keliling satu desa, belum mendapatkan pembeli satu pun. Hari itu ia lalui tanpa menerima untung, akhirnya ia tidak makan.  Orang yang tidak pernah bersyukur akan kesempatan mendapatkan rejeki, laksana kucing yang memutahkan ikan. Tak mengerti betapa laparnya, orang-orang yang berada di samping-samping lampu merah.

Kaping limo, dzikir wengi ingkang suwe. Berdiam serta memanjatkan diri kepada Tuhan di malam hari memiliki tingkat konsentrasi yang tinggi. Kesunyiaan yang menjadi faktor utama para umat beragama untuk melaksanakan ibadah. Ditemani dengan butiran-butiran tasbih untuk membantu mengingat berapa kita mengucap tasbih, hamdalah, istighfar, hingga takbir.

“Sopo wonge ngelakoni salah sawiji, mugi-mugi gusti Alloh paring rahmat” (Barang siapa yang hanya melakukan 1 dari 5 tombo ati, semoga Alloh memberikan rahmat). Tomba ati layaknya tangga yang di mulai dari bagian termudah untuk menaikinya. Melakukan satu perkara dapat memberikan barokah yang luar bisa.

Semoga bermanfaat.

 

 

 

Tags opini

About The Author

Fadli rais 42
Ordinary

Fadli rais

Pecinta mamah muda made in Indonesia
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel