Perlu Mensyukuri Melek Informasi

4 Nov 2015 00:02 1904 Hits 1 Comments
Informasi-informasi yang diberikan pun bermacam-macam, mulai dari yang  hiburan, berita, hingga kegiatan rumah tangga. Keleluasan mengakses informasi menjadikan seseorang dengan mudahnya, mencari resep makanan, hingga gulat dirumah pun disediakan dalam konten-konten informasi. “Zamane klik, kudu dituruti. Nko ketinggalan udu di klik ning di tendangI” (Zamanya nge-klik, harus mengikuti. Kalau tidak bukan hanya di klik tapi di tendang” ungkap Mbah Pasanon ketika berkunjung ke rumah.  Informasi  yang dapat di dapatkan hanya seper sekian detik. Dapat menggerus orang-orang yang benar-benar buat informasi. Seperti zaman batu, yang harus menunggu kabar ber minggu.

Zaman semakin modern manusia dituntut untuk saling terbuka atas informasi. Media-media menjamur dimana-mana karena zaman yang menuntut untuk percepatan informasi. Orang-orang seluruh dunia akan mengetahui, bahwa apa yang terjadi dapat diketahui lewat penyampaian informasi melalui media. Baik itu audio (radio), visual (koran, e-paper), hingga audio visual (televisi). Informasi menjadi variatif serta cara mendapatkannya pun bisa dari mana pun.

Informasi-informasi yang diberikan pun bermacam-macam, mulai dari  hiburan, berita, hingga kegiatan rumah tangga. Keleluasan mengakses informasi menjadikan seseorang dengan mudahnya, mencari resep makanan, hingga gulat dirumah pun disediakan dalam konten-konten informasi. Zamane klik, kudu dituruti. Nko ketinggalan udu di klik ning di tendang (Zamanya nge-klik, harus mengikuti. Kalau tidak bukan hanya di klik tapi di tendang ungkap Mbah Pasanon ketika berkunjung ke rumah.  Informasi  yang di dapatkan hanya seper sekian detik. Dapat menggerus orang-orang yang benar-benar buat informasi. Seperti zaman batu, yang harus menunggu kabar ber minggu-minggu.

Untuk menyadarkan betapa pentinganya informasi bagi warga Informasi, perlunya gerakan membaca.  Hal ini tentu memiliki perang yang amat penting bagi setiap warga dunia untuk mengetahui perkembangan.  Gerakan melek informasi yang di awali dengan menyukai baca, baik itu buku, Koran bungkus tempe, ataupun informasi yang ada di papan penguman RT setempat. Indah sekali, jika warga kita melek informasi sehingga pola piker yang cukup sempit perlahan dapat tersinari. Sehingga mampu menelaah informasi-informasi, entah itu baik atau belum.

Gerakan melek informasi memang sudah menjadi isu usang, karena kita telat memulainya. Pasalnya, gadget canggih sudah masuk duluan sebelum ada pendidikan soal telaah terhadap informasi. Tanpa mengurangi rasa bersyukur terhadap dukungan telepon-telepon pintar yang lebih dari cukup membantu bangsa ini dari kejumudan informasi. Mulai dari kalangan bawah, menengah, hingga menengah ke atas menjadi hal yang lumrah untuk memiliki sebuah handphone guna mempermudah informasi.

Bersyukur Atas Perluasan Informasi

Lega rasanya, melihat warga di Desa Tepakyang Kecamatan Adimulyo Kab. Kebumen sudah cukup melek soal informasi. Dalam satu RT yang dihuni lebih dari 120 kepala keluarga hampir semuanya memiliki akses informasi, baik itu berupa handphone dan teleisi. Mengingat 10 tahun yang lalu, akses informasi sangat sulit di akses. àSemisal televisi hanya dimiliki oleh segelintir orang, yang memiliki tingkat ekonomi cukup.[1]

Kini, bisa mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Esa. Informasi berupa tayangan hiburan, berita, maupun lainya. Masuknya informasi ini memberikan manfaat pada masyarakat. Masyarakat lebih memiliki informasi yang cakupannya luas. Mulai dari keberhasilan pemerintahan setempat hingga konflik yang ada disekitar.

Melihat kasus Urut Sewu, lahan karst di Sikayu, serta pembukaan lahan udang di pantai Tegal Retno menjadi ramai. Pasalnya masyarakat diluar daerah yang sedang terkena âmusibahâ ini diketahui oleh orang luas, termasuk warga yang berada di daerah Kebumen. Informasi yang menyebabkan reaksi akibat tersampaikan kabar âdukaâ dari saudara-saudara yang hak-nya dirampas. Warga dapat bersatu dalam melawan sebagai bentuk kritis terhadap keadaan yang disebabkan oleh aparatur negara, dalam kasus Urut Sewu.

Semoga saja, harapan Kebumen 2025 melek informasi agar tetap eksis di dunia ngapak. Salam ngapak ojo terlena  karo politik.

 

[1] Pengalaman hidup di desa tersebut selama selama sembilan tahun.

Tags opini

About The Author

Fadli rais 42
Ordinary

Fadli rais

Pecinta mamah muda made in Indonesia
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel