Hukum Sebab Akibat

1 Nov 2015 11:56 2952 Hits 0 Comments
everything happens for a reason...

Everything happens for a reason. For every effect there is a speiffic cause. Segala sesuatu terjadi karena alasan tertentu. Untuk setiap akibat ada sebab tertentu.

                Hukum sebab akibat (the law of cause and effet) berlaku bagi siapa saja, kapan saja, dan dimana saja, terlepas dari apakah kita menyadari atau tidak menyadari dan apakah kita menyukai atau tidak menyukai akibat yang terjadi.

Menurut Bryan Tracy, Hukum sebab akibat dapat diturunkan empat hukum lain yang merupakan dasar kesuksesan atau ketidak suksesan kita.

  • Pertama, hukum keyakinan (the law of belief). Apapun yang kita yakini dengan sepenuh hati akan menjadi kenyataan
  • Kedua, hukum harapan (the law of expectation. Apapun yang kita harapkan dengan penuh percaya diri, menjadi harapan yang terpenuhi dengan sendirinya.
  • Ketiga, hukum ketertarikan (the law of attration). Kita adalah magnet hidup. Kita menarik orang-orang, situasi, dan keadaan yang sejalan dengan pikiran dominan kedalam hidup kita.
  • Keempat, hukum kesesuaian (the law of correspondence). Dunai luar merupakan cermin dunia dalan kita. Ia sesuai dengan pola dominan pikiran kita.

Hukum sebab akibat dan keempat hukum turunanya mengajarkan bahwa kebahagiaan, kesejahteraan, dan kesuksesan merupakan akibat langsung atau tidak langsung dari sebab-sebab atau tindakan-tindakan tertentu. Ini berarti jika kita tahu dengan jelas akibat yang kita inginkan kita dapat mencapainya. Kita dapat mempelajari orang-orang yang sudah mendaatkan tujuan yang sama, dan dengan melakukan hal-hal yang sudah mereka lakukan, kita juga dapat memperoleh hasil serupa.

Hukum sebab akibat disebut hukum tanam tuai (whatoever am soweth, that also shall he reap).  “barang siapa yang mengerjakan kebaikan walaupun seberat biji Zarrah, nisaya dia akan melihat balasanya. Dan barang siapa mengerjakan keburukan walaupun seberat biji zarrah, niscaya dia akan melihat balasanya pula” QS Al Zalzalah

Bagi kita, ekspresi terpenting dari hukum sebab akibat adalah “pikiran adalah sebab sedangkan kondisi adalah akibat”. Dengan kata lain, pikiran kita adalah kekuatan kreatif primer dalam hidup kita. Kita menciptakan seluruh hidup kita dengan cara kita berpikir. Segala sesuatu dalam hidup memiliki makna sesuai dengan yang kita pikirkan mengenai hal-hal tersebut. Ketika mengubah pikiran, kita mengubah hidup kita.

Cara kita memaknai segala sesuatu sepenuhnya ada dalam kendali kita. Kita dapat memaknai pengalaman kita sedemikian rupa sehingga kita merasa lebih b ahaga dan optimis daripada marah atau frustasi. Kita dapat memutuskan untuk bereaksi sedemikian rupa sehingga kita lebih konstruktif dan efektif. Kita selalu bebas memilih.

Oleh karena itu pilihlah untuk mengasihi daripada membeni, tersenyum daripada mengernyitkan dahi, membangun daripada menghancurkan, tekun daripada menyerah, memuji daripada bergosip, menyembuhkan daripada melukai, berbuat daripada menunda, memaafkan daripada mengutuk, dan berdo’a daripada putus asa.

Pilihan ada pada kita. Apakah kita menaati atau tidak menaati hukum sebab akibat dengan empat hukum turunanya, hukum-hukum tersebut tetap saja berlaku. Sesederhana mensyukur setiap karunia Allah terhadap kita dan mau melakukan lebih baik dan lebih banyak daripada bayaran yang kita terima akan melejitkan kualitas hidup kita seara drastis.

Tags

About The Author

Mas Haidar 36
Ordinary

Mas Haidar

u will See, if u want to know me.. so catch up on me
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel