Mona dan Mini

29 Aug 2015 15:49 2423 Hits 0 Comments
Kampungku heboh. Dua orang gadis bahenol, Mona dan Mini BUPATI alias BUka PAha Tinggi-tinggi keliling kampong sambil naik sepeda. Alhasil, darah perjaka dan PORTUGAL alias Persatuan Orang Tua Gatal jadi ser-seran. Jantung berdegup kencang manakala melihat bodi mulus dua gadis belia itu.

Kampungku heboh. Dua orang gadis bahenol, Mona dan Mini BUPATI alias BUka PAha Tinggi-tinggi keliling kampong sambil naik sepeda. Alhasil, darah perjaka dan PORTUGAL alias Persatuan Orang Tua Gatal jadi ser-seran. Jantung berdegup kencang manakala melihat bodi mulus dua gadis belia itu.

Dalam ukuran masyarakat kampong yang sangat fanatic, prilaku dua gadis itu memang sangat luar biasa. Dengan celana pendek ketat plus baju U Can See memang adalah pemandangan luar biasa untuk ukuran kampong. Sebab hal itu bertentangan dengan adat, norma dan agama.

Ujung-ujungnya warga kampong melakukan protes. Terutama kaum ibu. Mereka ramai-ramai menggelar spanduk yang mengutuk perbuatan Mona dan Mini itu. Lebih-lebih kaum ibu yang merasa saban hari suami mereka melecehkan bentuk badannya. Pasalnya sejak memandang keseksian tubuh Mona dan Mini, para suami mulai memandang sinis keriput tubuh istrinya.

Sayangnya protes demi protes yang dilayangkan tak pernah dihiraukan dua gadis belia tersebut. Mereka semakin diprotes malah semakin berani. “Tapi mereka suka Khaaaannnn..”kelit Mona. “Dasar sirik aja tuh ibu-ibu..”timpal Mini.

Selidik punya selidik ternyata prilaku mereka berpakaian seksi di depan khalayak ramai karena terinsprasi oleh artis idola mereka. Mona dan Mini walau tinggal di kampong tapi mengidolakan artis Shakira. Artis yang memang mengandalkan keseksian tubuh selain olah vokalnya.

Perilaku artis apalagi mancanegara memang begitulah adanya. Sudah tidak zamannya lagi mencari kambing hitam. Sekarang yang penting bagaimana menghentikan pornografi yang semakin merebak baik dalam bentuk bacaan maupun tontonan.

Harapan ddemi harapan memang selalu ada. Semoga Mona dan Mini tidak lagi “berbugil ria” dalam perjalanan keliling kampong naik sepeda. Tentunya dengan keberanian semua pihak untuk menghentikan penjajahan moral dalam bentuk pornografi.  

Kampungku heboh. Dua orang gadis bahenol, Mona dan Mini BUPATI alias BUka PAha Tinggi-tinggi keliling kampong sambil naik sepeda. Alhasil, darah perjaka dan PORTUGAL alias Persatuan Orang Tua Gatal jadi ser-seran. Jantung berdegup kencang manakala melihat bodi mulus dua gadis belia itu.

Dalam ukuran masyarakat kampong yang sangat fanatic, prilaku dua gadis itu memang sangat luar biasa. Dengan celana pendek ketat plus baju U Can See memang adalah pemandangan luar biasa untuk ukuran kampong. Sebab hal itu bertentangan dengan adat, norma dan agama.

Ujung-ujungnya warga kampong melakukan protes. Terutama kaum ibu. Mereka ramai-ramai menggelar spanduk yang mengutuk perbuatan Mona dan Mini itu. Lebih-lebih kaum ibu yang merasa saban hari suami mereka melecehkan bentuk badannya. Pasalnya sejak memandang keseksian tubuh Mona dan Mini, para suami mulai memandang sinis keriput tubuh istrinya.

Sayangnya protes demi protes yang dilayangkan tak pernah dihiraukan dua gadis belia tersebut. Mereka semakin diprotes malah semakin berani. “Tapi mereka suka Khaaaannnn..”kelit Mona. “Dasar sirik aja tuh ibu-ibu..”timpal Mini.

Selidik punya selidik ternyata prilaku mereka berpakaian seksi di depan khalayak ramai karena terinsprasi oleh artis idola mereka. Mona dan Mini walau tinggal di kampong tapi mengidolakan artis Shakira. Artis yang memang mengandalkan keseksian tubuh selain olah vokalnya.

Perilaku artis apalagi mancanegara memang begitulah adanya. Sudah tidak zamannya lagi mencari kambing hitam. Sekarang yang penting bagaimana menghentikan pornografi yang semakin merebak baik dalam bentuk bacaan maupun tontonan.

Harapan ddemi harapan memang selalu ada. Semoga Mona dan Mini tidak lagi “berbugil ria” dalam perjalanan keliling kampong naik sepeda. Tentunya dengan keberanian semua pihak untuk menghentikan penjajahan moral dalam bentuk pornografi.  

Tags

About The Author

aurora azzura 32
Ordinary

aurora azzura

Founder Aura Publisher Pen Club Founder Para Pembawa Cahaya Pemilik Blog auroraazzura.wordpress.com
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel