Pengertian dan Definisi Materialisme ( Matre )

17 Aug 2015 09:44 97983 Hits 1 Comments
Pengertian Materialisme
 

Materialisme

Materialisme adalah pandangan hidup yang mencari dasar segala sesuatu yang termasuk kehidupan manusia di dalam alam kebendaan semata-mata, dengan mengesampingkan segala sesuatu yang mengatasi alam. Sementara itu, orang-orang yang hidupnya berorientasi kepada materi disebut sebagai materialis. Orang-orang ini adalah para pengusung paham materialisme atau juga orang yang mementingkan kebendaan semata.

Materialisme adalah paham dalam filsafat yang menyatakan bahwa hal yang dapat dikatakan benar-benar adalah materi. Pada dasarnya semua hal yang terdiri atas materi dan semua fenomena adalah hasil interaksi material. Materi adalah satu-satunya substansi. Sebagai teori, materialisme termasuk paham ontologimonistik. Akan tetapi, materialisme berbeda dengan teori ontologis yang didasarkan pada dualisme atau pluralisne.

A.   Definisi Materialisme
Kata materialisme terdiri dari kata materi dan isme. Materi dapat dipahami sebagai bahan, benda, segala sesuatu yang tampak. Materialisme adalah pandangan hidup yang mencari dasar segala sesuatu yang termasuk kehidupan manusia di dalam alam kebendaan semata-mata, dengan mengesampingkan segala sesuatu yang mengatasi alam. Sementara itu, orang-orang yang hidupnya berorientasi kepada materi disebut sebagai materialis.Orang-orang ini adalah para pengusung paham (ajaran) materialisme atau juga orang yang mementingkan kebendaan semata (harta, uang, dan sebagainya).
B.   Pengertian Materialisme
Materialisme adalah paham dalam filsafat yang menyatakan bahwa hal yang dapat dikatakan benar-benar ada adalah materi. Pada dasarnya semua hal terdiri atas materi dan semua fenomena adalah hasil interaksi material. Materi adalah satu-satunya substansi.Sebagai teori, materialisme termasuk paham ontologi monistik. Akan tetapi, materialisme berbeda dengan teori ontologis yang didasarkan pada dualisme atau pluralisme. Dalam memberikan penjelasan tunggal tentang realitas, materialisme berseberangan dengan idealisme. Materialisme tidak mengakui adanya entitas–entitas nonmaterial seperti tuhan, malaikat, setan, roh, dan sebagainya.Hanya realitas satu-satunya adalah materi dan segala sesuatu merupakan manifestasi dari aktivitas materi. Materi dan aktivitasnya bersifat abadi.
Pada awalnya, materialisme tidak mendapat banyak perhatian karena dianggap aneh dan mustahil. Baru pada abad pertengahan abad 19, materialisme tumbuh subur sekali di Barat. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan tersebut antara lain:
  1. Orang dengan paham materialisme mempunyai harapan-harapan yang besar atas ilmu pengetahuan.
  2. Paham materialisme berpegang pada kenyataan-kenyataan yang mudah dimengerti, bukan pada dalil-dalil abstrak.
  3. Teori-teorinya jelas berdasarkan teori-teori pengetahuan yang sudah umum.
Namun, paham materialisme banyak ditentang oleh para tokoh agama karena terang-terangan tidak mengakui Tuhan.Seorang anti-materialisme bernama Friedrich Paulsen berkata “Kalau materialisme itu benar, maka segala sesuatu di dunia ini akan dapat diterangkan, termasuk bagaimana atom membentuk teori materialisme itu sendiri yaitu dapat berfikir dan berfilfasaf”.tenyata hal itu sama sekali tak dapat diterangkan oleh kaum materialisme.
Filsafat materialisme inilah yang mempengaruhi filosof alam dalam menyelidiki asal-usul kejadian alam ini. Di antara filosof-filosof alam tersebut adalah:
  • Thales (625-545 SM) berpendapat bahwa unsur asal adalah air.
  • Anaximandros (610-545 SM) berpendapat bahwa unsur asal adalah apeiron, yaitu unsur yang tak terbatas.
  • Anaximenes (585-528 SM) berpendapat bahwa unsur asal adalah udara.
  • Heraklitos (540-475 SM) berpendapat bahwa unsur asal adalah api.
  • Demokritus (460-360 SM) berpendapat bahwa hakikat alam adalah atom-atom yang amat banyak dan halus. Atom-atom itulah yang menjadi asal kejadian alam semesta.
Kaum materialisme menyangkal adanya jiwa atau roh, mereka menganggapnya hanya sebagai pancaran materi. Thomas Hobbes (1588-1679), seorang ahli pikir Inggris beralasan bahwa seperti perjalanan yang tidak lepas dari orang yang berjalan, demikian juga gagasan, sebagai sesuatu yang bersifat rohani juga tidak lepas dari organisme yang berpikir, yang mempunyai gagasan. Materialisme pada abad 18 dan 19 seringkali sangat bersifat mekanistis, seperti pernah diutarakan oleh Holbach (1723-1789) bahwa segi manusia yang tidak kelihatan disebut jiwa, sedangkan segi alam yang tidak kelihatan disebut Tuhan.

Dalam memberikan penjelasann tunggal tentang realitas, materialisme bersebarangan dengan idealisme. Materialisme tidak mengakui adanya entitas-entitas nonmaterial seperti Tuhan, Malaikat, setan roh, dan sebagainya. Hanya realitas satu-satunya adalah materi dan segala sesuatu merupakan manifestasi dari aktivitas materi. Materi dan aktivitasnya bersifat abadi.

Tags

About The Author

Inilah Caraku 46
Ordinary

Inilah Caraku

Cara melakukan sesuatu hal yang lebih baik
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel