3 Macam Kepemimpinan

13 Aug 2015 12:49 7537 Hits 0 Comments
3 macam kepemimpinan dalam ilmu psikologi

Ketika saya menulis artikel ini, saya teringat sebuah meme dari display picture teman saya. Kirs-kira meme itu bertuliskan begini “Dibawah pemimpin yag baik, anak buah bodohpun ada gunanya. Tetapi dibawah pemimpin yang bodoh, pasukan terbaik pun akan kocar-kacir” – KangKomar, Preman Pensiun. Memang benar, pemimpin atau leader yang menjadi ujung tombak suatu kelompok akan menentukan nasib kelompok tersebut. Berikut ini adalah 3 macam cara kepemimpinan.

Otoriter

Pemimpin menentukan segala kegiatan kelompok secara otoriter. Dialah yang memastikan apa yang akan dilakukan oleh kelompok, dan anggota anggota kelompok tidak diajak untuk turut menentukan langkah langkah pelaksanaan ataupun perencanaan kegiatan kegiatan anggota kelompok. Seluruh agenda kegiatan dan tujuan kelompok ditentukan dari atas. Disamping itu, kelompok hanya diberi intruksi tentang langkah-langkah pekerjaan yang paling dekat saja, tanpa diberi tahu rencana secara keseluruhan. Anggota hanya diberi tahu langkah kegiatan selangkah demi selangkah, tanpa ada perembukan mengenai tujuan-tujuan umum dari kegiatan kelompok.

Skap pemimpin otoriter seakan-akan ia tidak turut serta dengan interaksi kelompok. Ia hanya bersaling hubungan dengan anggota-anggota ketika memberikan intruksi mengenai lanhgkah kegiatan, setelah itu ia menyendiri. Ia terpisah dengan kelompok dan tidak mencampurkan diri dengan mereka.

Demokratis

                Pemimpin disini mengajak anggota kelompok untuk menentukan bersama tujuan kelompok serta perencanaan langkah-langkah kegiatan. Penentuan tersebut adalah secara musyawarah dan mufakat(kesepakatan bersama). Pemimpin memberikan bantuan atau nasihat kepada anggota kelompok dalam pekerjaanya. Selain itu, ia pun memberikan saran-saran mengenai berbagai kemungkinan. Pelaksanaan pekerjaan yang dapat mereka pilih sendiri mana yang terbaik. Pemimpin demokratis meberikan penghargaan dan kritik secara objektif dan positif. Dengan tindakan-tindakan demikian, pemimpin demokratis itu berpartisipasi, ikut serta dengan kegiatan-kegiatan kelompok. Ia bertindak sebagai seorang kawan yang lebih berpengalaman dan turut serta dalam interaksi kelompok dengan peranan sebagai kawan yang lebih matang tadi.

Laissez faire

                Laissez Faire adalah bahasa perancis yang bermakna ‘biarkan terjadi’. Disini Pemimpin menjalankan peranan yang pasif sebagai seorang yang hanya menonton. Ia menyerahkan segala penentuan tujuan dan kegiatan kelompok kepada anggota-anggotanya sendiri. Pemimpin hanya menyerahkan bahan-bahan dan alat-alat yang diperlukan dalam pekerjaan kelompok. Ia berada ditengah-tengah kelompok tetapi tidak berinteraksi dan berlaku seperti penonton saja.

 

Demikianlah beberapa macam kepemimpinan. Tentu saja masih banyak model kepemimpinan yang lain yang menyesuaikan kondisi dan situasi kelompok yang dipimpin. Lalu, bagai mana  cara anda memimpin?

 

Tags

About The Author

Mas Haidar 36
Ordinary

Mas Haidar

u will See, if u want to know me.. so catch up on me
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel