Biografi Christopher Latham Sholes, Sang Penemu Keyboard QWERTY

2 Sep 2013 18:00 12692 Hits 0 Comments Approved by Plimbi

Pernahkah Anda merasa bingung ketika melihat susunan huruf yang ada pada keyboard komputer Anda yang tidak berurut berdasarkan abjad?

Pernahkah Anda merasa bingung ketika melihat susunan huruf yang ada pada keyboard komputer Anda yang tidak berurut berdasarkan abjad? Beberapa dari kita pasti pernah mengalaminya. Jenis keyboard yang ada di komputer maupun perangkat elektronik lain pada saat ini kebanyakan adalah keyboard QWERTY, yaitu keyboard yang dimulai dengan susunan huruf QWERTY di atasnya. Namun tahukan Anda bagaimana keyboard tersebut dapat tersusun dengan huruf QWERTY? Kuncinya terdapat pada seorang bernama Christopher Latham Sholes yang merupakan pencetus awal dari jenis keyboard ini.

Oleh karena itu, kali ini Plimbi akan mengulas biografi sang Christopher Latham Sholes yang sangat berjasa dalam menentukan tata letak keyboard saat ini. Selain itu, akan dibahas pula sejarah singkat mengenai keyboard Qwerty tersebut. Bagaimanakan kisah hidup tokoh penemu ini? Simak ulasan Plimbi berikut ini.

Christopher Latham Sholes sendiri lahir pada tanggal 14 Februari, 1819 di Mooresburg, Pennsylvania. Ia kemudian pindah ke Danville, Pennsylvania, pada saat memasuki usia remaja. Di sinilah Sholes belajar perdagangan printer dengan bekerja sebagai penjual magang printer. Pada usia 18, Sholes pindah ke Green Bay, Wisconsin, dan bergabung dengan 2 saudaranya, Henry dan Charles. Di sana Sholes menjadi seorang editor si Enquirer Wisconsin untuk sementara waktu sebelum pindah ke Kenosha, WI pada tahun 1845, untuk menjadi editor pada penerbit Telegraph Southport selama 17 tahun.

Dia juga berkecimpung di dalam dunia politik seperti melayani di Senat Wisconsin from 1848-1849 dan 1856-1857 dan Majelis Negara Wisconsin 1852-1853. Sholes menjabat sebagai postmaster di Milwaukee selama Perang Sipil dan kemudian menjadi komisaris kolektor pelabuhan dan sebagai pekerjaan umum.

Sholes yang dikenal sebagai penemu aktif selama ia bekerja dalam penerbitan. Salah satu penemuannya adalah mesin penomoran halaman Koran yang diciptakan pada tahun 1864. Perangkat ini membantu Sholes untuk mengembangkan mesin tik praktis pertama pada tahun 1867. Untuk membuat mesin ketik, Sholes bekerja sama dengan Carlos Glidden dan Samuel W. Soules. Ketiga orang itu diberikan paten untuk perangkat ini pada 23 Juni 1868.

 

Baca juga :

               Ducky Shine 5, Mechanical Keyboard Berlampu RGB dari Ducky

               5 Momen Video Terbaik Manchester United Meraih Gelar Juara

 

Sholes juga dikenal berkat usahanya dalam tata letak mesin ketik keyboard, yang dikenal sebagai QWERTY karena enam kunci pertama yang ada di baris ketiga. Pada awalnya susunan keyboard yang asli rancangan Christopher Latham Sholes ini tidaklah Qwerty. Susunan awal ini memungkinkan kita untuk mengetik dengan lebih cepat. Namun karena terlalu cepatnya dalam mengetik, sampai - sampai sering timbul masalah. Seringkali saat tombol ditekan, batang-batang huruf (slug) yang menghentak pita itu saling mengait/tersangkut antara satu dengan yang lainnya.

Karena bingung memikirkan solusinya pada saat itu, Christopher Latham Sholes justru mengacak-acak urutan huruf itu sedemikian rupa sampai ditemukan kombinasi yang dianggap paling sulit untuk digunakan dalam mengetik. Tujuannya untuk menghindari kesalahan-kesalahan mekanik yang sering terjadi sebelumnya. Hal ini berarti susunan Qwerty adalah susunan yang paling tidak efisien karena ditujukan agar kita dapat mengetik dengan lebih lambat.

Akhirnya pada tahun 1973 susunan pada mesin ketik inilah yang diturunkan pada keyboard sebagai input komputer dan kemudian diresmikan sebagai keyboard standar ISO (International Standar Organization).

Sebenarnya ada beberapa standar susunan keyboard yang dipakai sekarang ini. Sebut saja ASK (American Simplified Keyboard), yang umumnya disebut Dvorak yang ditemukan oleh Dr. August Dvorak sekitar tahun 1940. Susunan Dvorak menggunakan kelima vokal dan lima konsonan yang paling umum digunakan yaitu AOEUIDHTNS. Susunan Dvorak ini memungkinkan kita untuk mengetik dengan lebih efisien. Tetapi mungkin karena terlambat, akhirnya Dvorak harus kalah dengan susunan huruf Qwerty yang sudah banyak digunakan di dunia pada saat itu.

Susunan keyboard lainnya yang merupakan perkembangan dari susunan Qwerty adalah Qwertz yang dipakai di negara seperti Hungaria, Jerman, Swiss, dan lain-lain. Azerty yang dipakai oleh negara Prancis dan Belgia, serta Qzerty, dan lain-lain.

Sholes menghabiskan tahun – tahunnya setelah bekerja dengan pensiun di Milwaukee dan kemudian meninggal pada tanggal 17 Februari 1890. Ia dimakamkan di Pemakaman Rumah Hutan di Milwaukee.

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel