Sony Xperia L - Handphone Berdesain Klasik Dengan Harga Miring

16 Aug 2013 13:15 2759 Hits 0 Comments Approved by Plimbi

Masih termasuk seri Sony Xperia yang cukup banyak. Kali ini Sony menawarkan produk terbaru mereka Sony Xperia L. Untuk produk entry-level, handphone ini memiliki disain yang menarik dan klasik. Secara umum memang Sony membuat handphone yang mirip. Candy bar, layar besar dan sudut yang agak tajam. Produk ini dilengkapi dengan layar sebesar 4,3 inci, prosesor dual core dan kamera yang layak, 8 megapixel.

Masih termasuk seri Sony Xperia yang cukup banyak. Kali ini Sony menawarkan produk terbaru mereka Sony Xperia L. Untuk produk entry-level, handphone ini memiliki disain yang menarik dan klasik. Secara umum memang Sony membuat handphone yang mirip. Candy bar, layar besar dan sudut yang agak tajam. Produk ini dilengkapi dengan layar sebesar 4,3 inci, prosesor dual core dan kamera yang layak, 8 megapixel. Untuk produk entry-level sekelas Sony ini sudah cukup menguntungkan. Untuk melihat lebih detail lagi mari kita simak ulasannya di bawah.

Desain

Walau Sony Xperia L termasuk handphone entry-level Sony tidak pelit bahan dalam menciptakan desain produk ini. Melihat tampilan produk ini, anda tidak akan menyangka kalau dia merupakan handphone yang dibeli dengan anggaran yang miring. Bentuknya yang melengkung pada bagian belakang memberikan rasa nyaman saat menggenggamnya. Untuk memberikan kesan elegan Sony memberi warna hitam matte di tambah warna silver pada framenya.

Produk ini memiliki tinggi 128mm, lebar 65mm dan ketebalan 9,7mm. Memang secara dimensi ini bukan merupakan handphone yang langsing tetapi, produk ini pas bila dimasukkan ke jenis yang ketat, tidak terlalu terasa mengganjal atau menonjol. Port yang sudah menjadi ciri khas Xperia juga ada di produk ini seperti port Micro-USB, jack 3,5mm untuk headphone di tambah tombol power besar berwarna silver dan tombol khusus kamera.

Display

Produk ini memiliki layar 4,3 inci dengan resolusi 854X450 pixel ini memberikan density 227 pixel per incinya. Ini termasuk resolusi yang cukup rendah untuk handphone mid-range. Kita bandingkan saja dengan Acer Liquid E2 yang berlayar 4,5 inci dengan density 245ppi, apalagi bila dibandingkan produk mid-range Google, Nexus 4 yang memiliki density 320ppi pada layar 4,7 inci.

Walau kalah secara kepadatan pada layar, ini bukan termasuk perangkat yang memberikan tampilan buram. Warna, teks dan gambar masih tmapak jelas walau bila Anda perhatikan secara detail dan dekat terlihat ketidak mulusan teks dan gambar. Bila Anda menggunakan produk ini untuk kegiatan sehari-hari seperti browsing, chatting, membuka email layar dengan resolusi seperti ini rasanya sudah cukup. Namun bila Anda ingin membaca ebook, Paseban sarankan menggunakan Google Nexus 4.

Warnanya cukup baik walau tidak terlalu hidup. Ini sedikit terasa ketika Anda streaming di YouTube. Produk ini hanya memiliki 16 juta warna saja. Tetapi sudaut ketika menonton video atau melihat slideshow gambar sangat baik jadi Anda tidak perlu memutar handphone ke posisi horizontal.

Software dan Hardware

Sony Xperia L menggunakan Android 4.1.2 (Jelly Bean), OS mobile yang sebenarnya sudah agak ketinggalan saat ini. Google sudah mengeluarkan Android versi 4.3 bahkan ponsel yang lebih rendah kelasnya dari Xperia L seperti Acer E2 menggunakan Android 4.2. Ini kekurangan yang seharusnya di tambal oleh Sony. Ini membuatnya tidak memiliki fitur-fitur baru dari OS mobile dari Google itu.

Walau ini versi Android yang lama tetapi telah di make over oleh Android. Jadi Anda tidak akan mengenali lagi kalau versi yang digunakan Sony Xperia L adalah versi lama. Perubahan yang paling menonjol terdapat pada Homescreen-nya. Ikon-ikon menu dan susunan menu dibuat sesuai abjad atau yang lainya. Semakin mudah menggunakannya.

Swipe pada layar memberi kesan yang responsive namun, sedikit lag dan melambat ketika peralihan antara halaman atau aplikasi dan menu. Kemungkianan besar ini dikarenakan prosesor dual-core dengan kecepatan 1,2GHz karena RAM-nya sebenarnya memadai, 2GB. Ada delay yang memang terasa ketika kita menggunakan produk ini. Kelemahan lainnya adalah produk ini tidak mampu memutar video dengan resolusi 1080p namun cukup baik dalam mengedit foto dengan aplikasi Snapseed.

Pada satu waktu ketika handphone bekerja terlalu berat background pada ponsel ini akan mendapat gangguan, menjadi sedikit rusak. Untuk memperbaikinya Anda perlu merestartnya. Walau ini handphone entry level bug ini sangatlah menjengkelkan. Bila tidak segera diperbaiki, sepertinya produk ini bisa gagal.

Untuk game jangan terlalu berharap, Grand Theft Auto: Vice City bila diputar Anda akan menemukan banyak gangguan. Mungkin ini karena tidak cocokan aplikasi karena Real Racing 3 bsa dijalankan dengan mulus, termasuk juga Reptide GP. Menjalankan NOVA 3 cukup mulus walau di beberapa adegan sedikit lag karena memang frame rate produk ini rendah. Untuk Anda para gamer, produk ini tidak di rekomendasikan.

Kesimpulan

Kita tidak bisa terlalu banyak menuntut pada perangkat entry-level. Mereka memang memiliki banyak keurangan karena harganya juga miring. Untuk pemakian sehari-hari saja dengan tugas yang tidak terlalu berat sepertinya ini layak. Yang cukup menjengkelkan adalah bug yang membuat background perangkat ini rusak. Mudah-mudahan itu segera dibenahi. Produk yang memiliki ketahanan baterai 1750mAh yang berarti bisa bertahan menelpon nonstop selama 8 jam lebih. Produk ini dibandrol dengan harga US$299. [RIC]

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel