1

Menjelajahi Eksotisme Gunungwuled

14 Jul 2015 15:02 4125 Hits 1 Comments
Potensi destinasi wisata baru di ujung Purbalingga.

PURBALINGGA. Nama Gunungwuled nyaris tak pernah terdengar dalam riuhnya pemberitaan media di Tanah Air. Di dunia pariwisata, tempat yang satu ini juga tak pernah disebut sebagai sebuah destinasi. Tapi jangan langsung memandang remeh. Simak dulu ulasan tempat-tempat eksotis di Desa Gunungwuled Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga berikut ini.

Pertama, sunrise spot di puncak Gunung Pucung. Akhir-akhir ini foto selfie di atas puncak gunung banyak bertebaran di media sosial. Ya, foto selfie di puncak gunung kini telah menjadi tren anak muda.

Anda yang ingin mengikuti tren tapi tak jago panjat gunung super tinggi tak perlu risau. Puncak Gunung Pucung dengan keindahan alamnya bisa dijangkau hanya dalam waktu sekitar 35 menit dari Dusun Sidamukti, Gunungwuled yang merupakan lokasi terdekat yang bisa dijangkau dengan kendaraan bermotor.

Dari atas puncak, Anda bisa menikmati hamparan keindahan pegunungan dan alam sekitar. Untuk mendapatkan pemandangan terbaik, Anda bisa datang pagi hari untuk menikmati matahari terbit (sunrise).

Karena keindahan alamnya, puncak Gunung Pucung sudah lama menjadi spot untuk berkemah (camping) sejumlah sekolah di Purbalingga dan Banjarnegara. Setidaknya di puncak gunung ini, Anda bisa mendirikan minimal empat tenda.

Kedua, Watu Geong. Jalur pendakian Watu Geong sama dengan puncak Gunung Pucung. Jadi disarankan Anda mendaki dari Dusun Sidamukti naik ke Gunung Pucung, lalu berjalan lagi ke Gunung Korakan yang berada di sebelahnya. Tak jauh kok, paling lama perjalanannya sekitar 30 menit melewati jalan setapak yang masih penuh semak belukar.

Magnet utama tempat ini adalah keberadaan sebuah batu seukuran rumah yang seolah menggantung (geong-geong, dalam bahasa Jawa Banyumas) di salah satu puncak Gunung Korakan, sebelah selatan Desa Gunungwuled. Tentu saja, Anda bisa menikmati keindahan alam raya yang terhampar dari sini.

Dahulu kala, batu raksasa ini kerap dijadikan sebagai tempat bertapa atau bersemedi untuk mencari wangsit. Tapi kini Watu Geong menjadi salah satu destinasi yang menyedot kunjungan banyak orang yang ingin berpetualangan di alam bebas.

Ketiga, rangkaian Air Terjun Bawahan dan Kalipete. Masyarakat sekitar menyebutnya dengan nama Curug Bawahan (Air Terjun Bawahan) karena lokasinya yang berada di Dusun Bawahan Desa Gunungwuled. Sebagian lagi menyebutnya dengan nama Curug Panyatan karena air pegunungan yang mengalir pada air terjun ini berasal dari Sungai Panyatan.

Di Air Terjun Bawahan, Anda disuguhi pemandangan air terjun yang aduhai. Kesejukan  udara hutan pinus menambah sejuk suasana pegunungan. Cocok untuk melepas lelah dan penat dari bisingnya kehidupan perkotaan.

Dari bawah air terjun, Anda bisa melakukan pendakian melewati hutan pinus menuju bagian puncak Curug Bawahan. Di sana pemandangannya juga tidak kalah mengasyikan. Di sini suasananya benar-benar hening karena jauh dari pemungkiman penduduk.

Setelah puas menikmati keindahan Curug Bawahan, Anda bisa melanjutkan perjalanan ke Curug Kalipete yang merupakan satu rangkaian air terjun sepanjang Kali Panyatan. Lokasi tepatnya berada di Dusun Karang Anyar, Gunungwuled. Sepanjang perjalanan dari Curug Bawahan - Curug Kalipete, Anda juga akan dimanjakan dengan pemandangan beberapa air terjun kecil di dinding-dinding tebing.

Keempat, Sumber Air Panas Kali Anget. Tak banyak yang tahu bahwa Gunungwuled memiliki tempat pemandian air panas. Tempat ini benar-benar masih perawan dan tersembunyi. Ya, lokasinya berada di Dusun Pentul Gunung.

Sepeda motor hanya bisa menjangkau sampai Pentul Gunung. Perjalanan selanjutnya harus dilakukan dengan jalan kaki melewati hutan pinus sekitar 30-40 menit. Untuk mencapai lokasi, Anda perlu bantuan pemandu warga sekitar karena lokasinya benar-benar tersembunyi.  

Sumber air panas di Gunungwuled berasal dari kandungan belerang yang keluar dari celah-celah dinding batu di pinggir sungai. Hal itu bisa tercium dari aroma yang keluar serta warna cokelat pada air dan batu di sekitarnya. Tidak ada fasilitas apa-apa di obyek ini. Hanya ada pancuran bambu untuk mandi.

Belerang sendiri bisa menjadi obat penyakit gatal-gatal dan berbagai penyakit kulit lainnya. Wajarlah jika banyak orang ke tempat itu hanya sekedar untuk mandi. Tempat ini benar-benar sebuah hutan nan sunyi. Yang akan terdengar hanya suara gemericik air dan burung-burung hutan.

Kelima, Si Onje. Sebuah petilasan di Gunungwuled bernama Si Onje banyak dikunjungi orang dari luar daerah pada hari-hari tertentu. Tapi kunjungan orang ke Si Onje akan ditutup selama bulan puasa. Nah sebelum masuk bulan Ramadhan, ada sebuah acara yang digelar disebut Tutupan.

Si Onje sendiri merupakan sebuah hutan kecil yang asri. Di dalamnya terdapat makam kuno yang diyakini warga sekitar sebagai makam Syeh Rubiah Kembang (atau Rubiah Sekar). Ada beberapa pondok peristirahatan bagi pengunjung yang datang.

Tradisi Tutupan Si Onje sudah berlangsung selama ratusan tahun. Saat acara tutupan, ratusan orang dari desa-desa di sekitarnya berdatangan ke Si Onje. Mereka datang dengan membawa berbagai makanan seperti nasi tumpeng, lauk pauk dan sayuran. Di sana juga akan dipotong seekor kambing jantan yang langsung dimasak di pinggir sungai.

Seluruh makanan yang dibawa warga dan daging kambing yang sudah masak ditempatkan pada daun pisang sepanjang lorong petilasan. Setelah semuanya siap, tibalah acara puncak. Seremoni budaya Gunungwuled itu berupa pembacaan dzikir dan doa yang dipimpin oleh juru kunci Si Onje bernama Eyang Samsudin.

Selanjutnya acara kenduri atau makan bersama dimulai. Setelah selesai orang-orang biasanya berebut sisa makanan yang ada untuk dibawa pulang ke rumah karena dipercaya bisa membawa berkah.

Oya, untuk mencapai desa Gunungwuled Anda bisa menggunakan mikrobus dari terminal bus Purbalingga menuju Desa Losari, Rembang dengan lama perjalanan sekitar 45 menit. Selanjutnya dari Desa Losari, terdapat kendaraan bak terbuka yang mengangkut penumpang ke Gunungwuled.

Tapi karena sepinya penumpang, angkutan publik ini sudah jarang beroperasi kecuali pada hari pasaran Manis dan Pon.  Jika tidak, ojek menjadi alternatif transportasi satu-satunya dengan lama perjalanan sekitar 15 menit.

Cukup menarik kan potensi destinasi wisata di Gunungwuled?

Happy Travelling

*Keterangan foto: Panorama sunrise di Puncak Gunung Pucung 

 

DISCLAIMER: Semua tujuan wisata di Gunungwuled masih dalam tahap pengembangan jadi belum tersedia infrastruktur dan fasilitas yang memadai sebagai sebuah obyek wisata pada umumnya. Potensi wisata ini masih dalam bentuk aslinya di alam bebas tanpa polesan. Jadi bukan tidak mungkin sejumlah kendala akan dihadapi orang yang berkunjung ke obyek wisata di Gunungwuled. Sebagai sebuah destinasi, Gunungwuled hanya cocok untuk orang yang suka berpetualang.

 

 


 
   

Tags

About The Author

Sofyan Nur Hidayat 17
Novice

Sofyan Nur Hidayat

Menulis adalah sebuah keberanian
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel