Meski Menakutkan, Ternyata laba-laba punya peran penting di rumah

24 Jun 2018 22:09 2016 Hits 0 Comments
Lain kali Anda bersih-bersih dan menemukan sarang laba-laba di rumah, ada baiknya tidak membunuh laba-labanya juga. Cukup sapu mereka, atau ditangkap dan dilepas di luar agar bisa mencari tempat bermukim lain. Boleh juga, membiarkannya saja.

Lain kali Anda bersih-bersih dan menemukan sarang laba-laba di rumah, ada baiknya tidak membunuh laba-labanya juga. Cukup sapu mereka, atau ditangkap dan dilepas di luar agar bisa mencari tempat bermukim lain. Boleh juga, membiarkannya saja.

Pasalnya, laba-laba ternyata punya peran penting di alam dan ekosistem dalam rumah Anda. Bahkan, mereka juga cenderung jadi teman ketimbang musuh bagi manusia. Hal itu diungkap Matt Bertone, ahli entomologi dari North Carolina State University di Amerika Serikat.

Menukil Ifl Science (8/6/2018), Bertone dan rekan-rekannya mengadakan survei terhadap 50 rumah di North Carolina untuk melihat artropoda mana yang banyak hidup di tempat tinggal manusia. Tiap rumah yang mereka kunjungi adalah yang cocok bagi habitat laba-laba.

Spesies paling umum yang mereka temukan adalah dua laba-laba rumahan, Cobweb dan Cellar.

Laba-laba Cobweb dikenal juga sebagai laba-laba tempur dengan ciri kaki-kakinya memiliki bulu-bulu halus serupa sisir. Sementara  laba – laba gudang (Cellar) biasa disebut daddy longlegs karena cirinya yang berkaki tipis panjang.

Bertone bilang, kedua laba-laba itu--dan juga berbagai jenis lainnya--memang gemar membangun banyak jaring untuk menanti mangsa. Namun, alih-alih jorok dan tak sedap dipandang mata, sarang-sarang mereka justru berguna melindungi manusia. Begitu pula laba-laba itu sendiri.

Ia menjelaskan bahwa laba-laba adalah predator generalis, atau cenderung memakan apapun yang bisa mereka tangkap.

Kendati begitu, mereka konsisten menangkap hama pengganggu seperti kecoak, dan serangga pembawa penyakit seperti nyamuk dan lalat.

Bahkan di rumah – rumah Afrika, ada spesies laba-laba peloncat atau Salticidae yang doyan makan nyamuk gendut penuh darah.

Tak hanya serangga dan hama, terkadang mereka berduel dan akhirnya membunuh laba-laba lainnya juga. Laba-laba Gudang misalnya. diketahui ada kalanya keluar sarang untuk membunuh laba-laba Black Widow yang berbisa.

Senada dengan Bertone, pada 2017, melansir Express.co.uk, tim peneliti dari Swiss dan Swedia juga telah menunjukkan bahwa predator berkaki delapan ini memegang peran kunci dalam menjaga kelestarian ekosistem alam.

Mereka menemukan laba-laba sebagai musuh alami serangga yang mampu melahap hingga 400-800 juta ton mangsa tiap tahun. Menurut peneliti, itu berarti laba-laba telah membantu menjaga keseimbangan ekologi alam, dengan mengurangi kepadatan populasi serangga secara signifikan.

Jadi tak perlu heran jika laba-laba disebut makhluk berguna yang memberibanyak kebaikan pada manusia.

Pertanyaannya, perlukah kita takut, jijik, dan khawatir soal keberadaan laba-laba di rumah? Bagaimana jika laba-laba itu ternyata spesies berbahaya?

Kata Bertone, sangat wajar jika Anda takut dan jijik pada laba-laba. Selain rupanya yang tidak bersahabat, hampir semua jenisnya diketahui berbisa.

Akan tetapi, “Sangat sedikit dari 40.000 spesies laba-laba yang dikenal, mampu menyakiti manusia,” kata ahli laba-laba Jo-Anne Sewlal dari University of the West Indies kepada .National Geographic.
 

Selain gigitan laba-laba sangat langka. mayoritas spesies ini punya jumlah racun yang terlalu kecil untuk melukai kita.

Laba-laba yang ada di rumah-rumah, biasanya tak sengaja datang lalu menetap atau sekadar berkunjung sebentar. Meski begitu, mereka lebih memilih menghindari manusia, cenderung bersembunyi di tempat gelap, dan hampir semua jenis yang Anda temui sebetulnya tidak agresif ataupun berbahaya.

Situs Center for Disease Control and Prevention (CDC) menulis, meskipun memang ada beberapa spesies yang diketahui beracun seperti laba-laba Black widow dan brown recluse, mereka sangat jarang menggigit.

Pun jika menggigit, jarang menimbulkan masalah serius dan hampir tak pernah membunuh manusia.

"Orang-orang menjadi terlalu khawatir ketika mereka digigit laba-laba," ujar apoteker terdaftar sekaligus direktur di Missouri Poison Center, Julie A. Weber kepada Health.com.

Menurutnya, hampir 90 persen orang yang mengaitkan sesuatu seperti bekas gigitan laba-laba, sebenarnya disebabkan hal lain.

Ia menjelaskan, gigitan laba-laba punya gejala umum mirip bentol yang terasa nyeri dan gatal. Bagi orang yang alergi, gejala bisa meluas seperti membengkak dan sesak napas. Untuk gigitan yang parah, biasanya keram otot.

Bila digigit laba-laba, Weber menyarankan Anda melakukan pertolongan pertama yang biasanya tidak perlu perawatan medis. Yakni membersihkan area tergigit dengan sabun dan air, lalu pakai salep antibiotik untuk mencegah infeksi.

“Ada banyak waktu, Gejala dimulai antara satu sampai tiga jam, dan semakin intensif selama beberapa jam hingga sehari penuh,” imbuhnya.

Tags

About The Author

ilham13 40
Ordinary
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel